Part 14

9.5K 563 0
                                    

Suasana kelas XI IPS 1 begitu hening karena ada razia mendadak yang di lakukan oleh para guru. Ada laporan dari kelas lain bahwa ada anak IPS 1 yang membawa rokok di tas nya. Feren pun ikut deg-deg an.

"Masa sih anak kelasan kita ada yang ngerokok?" Bisik Feren ke Tyo, teman sebangku Nero dulu.

"Ya pasti ada lah! Anak jaman sekarang makin berani tahu Ren" Jawab Tyo santai.

"Lu tahu siapa yang ngerokok?" Tanya Feren lagi.

"Enggak sih, palingan juga dugaan gua si Jerry atau nggak pacar lu..EH MAAP" Ujar Tyo keceplosan sembari menutup mulutnya.

"Fajar ngerokok?"

"Ihh kan dugaan gua Ren. Sorry ya, gua nggak enak aja ngomongnya sama lu"

"Haha iya selow aja. Tapi gua nggak nyangka aja kalo emang beneran si Fajar ngerokok"

'Lu nggak tau sifat Fajar yang asli sih Ren' Ucap Tyo dalam hati.

"Hehehe iyaa Ren" Jawab Tyo sedikit memaksakan tawanya.

Setelah percakapan singkat tersebut, guru BK yang dikenal guru tergalak dan terhoror sesekolahan langsung menyuruh anak-anak menaruh tasnya di depan kelas. Dengan cepat, semuanya menaruh tas kedepan. Tak sengaja, Feren menabrak badan seseorang.

"Ehh maaf nggak sengaja" Ujar Feren menoleh ke orang yang ia tabrak, ternyata itu Dio.

"Hmm" Ucap Dio singkat lalu langsung berbalik meninggalkan Feren.

"Ihh sombong banget" Cibir Feren sembari mengerucutkan bibirnya. Fajar yang melihat reaksi Feren dari jauh berusaha menahan tawanya.

Setelah semuanya duduk di bangku, guru BK tersebut memeriksa satu persatu tas murid-murid dengan teliti. Entah kenapa, jantung Feren ikut berdebar walaupun ia tidak bersalah. Megang rokok saja Feren tidak berani. Apalagi bawa ke sekolah!

"Ini punya siapa tas warna biru tua?" Tanya guru BK itu tiba-tiba. Sontak semua murid terdiam sebentar menunggu jawaban dari sang pemilik tas.

"Punya saya pak" Jawab Dio santai. Langsung saja semua orang menoleh kearah Dio kaget.

"Ngapain kamu bawa pemantik api?" Tanya guru BK curiga.

"Saya nggak bawa kok pak! Lagian saya juga nggak ngebutuhin alat itu" Jawab Dio tenang. Padahal, ada puluhan mata yang menatap Dio dengan penasaran.

"Terus kalo itu nggak dibutuhin, kenapa ada rokok di dompet kamu?" Ucapan dingin guru BK tersebut sontak membuat semua murid kaget lagi dan lagi. Dio yang di kenal sebagai anak pendiam, rajin dan anti banget sama hukuman bawa rokok ke sekolah?

"Dio ngerokok?!" Tanya Feren kaget kearah Tyo.

"Sumpah gua juga nggak nyangka" Jawab Tyo yang tak kalah kagetnya dengan Feren.

"Kayaknya ada yang salah deh" Ujar Feren sembari mengernyitkan dahinya.

"Saya nggak mau denger alasan apa-apa dari kamu. Cepat ikut keruangan saya sekarang juga!" Ucap guru BK tersebut dengan tegas.

"Baik pak" Jawab Dio dengan nurutnya berdiri dari kursinya dan meninggalkan kelas dengan hening. Suasana pun langsung gaduh seketika.

"Dio ngerokok? Gilaa parah"

"Nggak nyangka orang begitu ngerokok"

"Dio ternyata nggak alim cuy"

Begitulah reaksi teman-teman Feren. Sedangkan Feren sendiri, ia masih terpaku di kursinya memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Benarkah Dio merokok?

My Handsome NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang