Cerita

21 5 0
                                    

'Hujan ya mah...' tanyaku pagi itu ya.. musim hujan sedang mengguyur pagi itu pagi yang seharusnya cerah tetapi di tutupi awan gelap taksangka aku masih bisa-bisanya bersemangat pergi ke sekolah.
'Ya.. siap-siap ajh kalau emang mau sekolah' jawab mamah ku

Tepat pukul 06.45 terlambatnya aku karna hujan dan macetnya jalanan jum'at pagi, sampai sekolah sepi.. pada kemana anak-anak gumanku dalam hati, aku terus berjalan du lorong bawa dan menuju anak-anak tangga sedikit murid berlintas du hadapanku sampai di kelas 'sepii banget nih kelas belum bel apa?' Kataku kepada salah satu teman sekelasku

'Entahlah.. daris tadi emang udah bel mungkin karna hujan anak-anak datang telat' jawabnya

Pelajaran sudah mulai 2pelajaran berlalu bel istirahat pun berbunyi

Kringgggggg kringgggggggg

Aku keluar dari kelasku menuju sahabat-sahabatku karna ada urusan hari itu aku tidak istirahat bareng mereka aku menuju lantai bawah berjalan ke arah kelas 71 disana ada salah satu Sekawan koko Andika duduk sendiri di depan kelas 71 aku dan Aqilah menghampirinya dan basa basi lalu aku berbicara pada anak OSIS kelas 7 sambil makan kuaci aku memandangi pemandangan lapangan sekolahku

Kringgggggg kringggggg

Bel masuk berbunyi aku langsung berlari menuju kelas meninggalkan Aqilah dan koko Andika pelajaran Bahasa Indonesia mendeskripsikan puisi agak sedikit sulit namun setelah di coba mudah, aku mengumpulkan tugas pertama lalu Mis Muthia berkomentar di bawah dekripsi ku tulisannya 'puisi itu untukmu (syang) Gendutt!' Senang hati aku dibuatkan puisi dari guru yangku syang bahkan yang ku cinta aku ingin tertawa bahagia namun diri ini malu,

Setelah pelajaran Bahasa Indonesia lanjut TIK keadaanku baik-baik saja naum... saat Keputrian berlangsung fikiranku buyarrr tidak ada yang aku fikirkan semuanya kosong aku hanya diam menatap Mis Muthia yang memberi materi dengan kosong tak ada hal yang aku fikirkan setelah keputusan selesai aku hanya membaringkan badanku di atas bangku tanpa kata apapun sambil membaca cerita Wattpad gak ada yang nyambung dan tidak membuatku konsen.

Plakkkk ada yang memukul pahaku

'Kamu kalau tidak berfungsi di ruangan ini lebih baik di luar'
kata Mis setelah menepuk pahaku dengan fikiran kosong aku tidak banyak bicara dan izin untuk ke kamar mandi lama aku di sana bayang-bayang hitam banyak yang datang dan menakutiku... aku hanya diam tak berkata, satelah dari kamar mandi aku kembali ke kelas dan duduk sambil menyambar seorang ibu yang hamil dan menangis tak sabar akan kehadiran bayinya...

'Leptopnya mau dipake gak?' Kata Mis bertanya padaku

'Ya Mis nanti saja pake,' lalu Mis turun membawa laptopnya aku masih sibuk menggambar ,lalu selesai itu aku turun ke lantai bawah dan mengambil leptop Mis dan membawanya ke kelas 72 untuk menonton flm yang ingin ku tonton sendiri tanpa gangguan.

Ternyata teman-teman setiaku ini menemaniku dan tidak meninggalku sendiri nonton flm itutuh ya.. bikin mata keluar air😂 gak kuat sedihnya berasa diriku yang merasakannya sedihhh.. tangisanku bukan main-main seperti ada bayang-bayang yang datang gitu dan membuat fikiranku buyar untuk ke 2 kalinya aku hanya diam dan bersikap seperti biasa agar tidak ada yang curiga namun temanku yang 1ini sangattttt lah peka Aqilah tau ajh kalau aku ada masalah, sampai di rumah dia WA aku menanyakan kenapa pada diriku.. aku hanya diam dan.. menjawab aku tidak apa-apa.

Namun Deg... ada apa dengan hati ku......

Lanjut lagi ya... apa yang terjadi baca terus ajah ✌😉 see you bye"...

Komen and vot

Api Yang Tertiup AnginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang