Prolog

777 52 6
                                    

Tahun 2005

Cuaca hari ini sangat tidak mendukung. Rasanya dia sudah hampir pingsan. Sungmin menghentikan gerakan kakinya dan menghapus keringat di dahinya. Dia menelan ludah, kerongkongannya jelas membutuhkan air.

"Hei, kamu yang disana ! Kenapa diam saja?" Bentak seorang senior yang kebetulan adalah salah satu mentor di grupnya. Sungmin menggeleng lemah lalu melanjutkan gerak jalan sialan itu. Sungmin melirik teman-teman seanggkatannha yang memiliki raut wajah tidak jauh berbeda dengan dirinya. Dia mendaftar kuliah di kampus ini untuk menjadi seorang pastrier sukses, bukan untuk disiksa selama tiga hari seperti ini. Memikirkan hal itu membuatnya kesal.

"Kau lagi!" Bentak senior yang sama. Senior yang diketahui sungmin bernama Victoria itu kemudian menghentikan segala aktifitas yang dilakukan teman-teman satu grupnya.

"Semuanya kembali kekelas! Kecuali Kau" perintah victoria kemudian menunjuk sungmin. Sungmin melongo tidak percaya lalu menunjuk dirinya sendiri untuk meyakinkan.

"Iya itu dirimu!" Victoria menatapnya tajam. Sungmin menghela napas pelan. Apakah dia akan menerima hukuman karena dia berhenti bergerak tadi ? Sungmin memandang cemas pada victoria.

"Ikut saya!" Perintah victoria. Sungmin mengikuti victoria berjalan menelusuri koridor menuju kantin, tempat sebagian senior yang menjadi panitia ospek beristirahat.

"Hai vict, hukuman?" Tanya seorang senior pda victoria ketika sungmin dan victoria melintasi mereka. victoria mengangguk dan tersenyum cerah. Sangat berbanding terbalik dengan wajah sungmin yang sudah pucat. Tampa sungmin sangka, Victoria menyodorkan sebotol air mineral ke arahnya.

"terima kasih sunbaenim" ucap sungmin kemudian meneguk isi botol itu sampai habis. Dia bahkan tidak peduli sebagian senior sedang memperhatikannya.

Victoria mengambil tempat dan duduk di sebelah Changmin, senior yang tadi menyapanya. Sungmin mencelos dalam hati. Kenapa juga dia harus aikut dengan victoria jika akhirnya dia hanya berdiri di samping meja yang dikelilingi banyak senior. Tidak masalah jika sedang tampil normal, tapi jelas ospek sialan ini tidak akan membuatnya terlihat normal.

Rambut blonde pendeknya yang diikat menjadi 2 dengan papan nama besar yang bergelantungan di depan tubuhnya. Semburat merah muncul diwajah sungmin saat beberapa senior yang lewat sambil menggodanya.

"hei kau buat salah apa sampai dihukum oleh victoria?" Tanya changmin terkekeh. Sungmin menggeleng.

"Kebanyakan melamun." Jawab victoria. Dia hanya melirik sungmin misterius kemudian memintanua duduk. Sungmin menurut seperti sapi yang telah dicucuk hidungnya.

"Kau lihat senior yang berkaos putih itu?" victoria menunjuk seorang namja yang duduk beberapa meja di depan mereka. Pria itu nampak sedang serius dengan beberapa temannya. Sungmin hanya mengangguk.

"aku minta kau mengambil sehelai rambutnya" perintah Victoria santai. Dia melanjutkan kembali kegiatan makannya. Victoria tidak sadar sungkin memandangnya memohon. Di samping vict, changmin menyeringai bahagia.

"Ayo Sungmin-ah!" Seru changmin memberi semangat. Dengan gusar sungmun beranjak dari meja mereka.

"Sudah lama tidak ada pertunjukan menarik" ucap Victoria menyeringai sambil memperhatikan sungmin yang bersungut-sungut.

"Namja itu terlalu manis, kasihan jika harus bertemu serigala seperti kyuhyun. Si brengsek itu akan berterima kasih padamu." ucap changmin prihatin.

"Yaa.. jangan memuji orang lain didepanku" ancam victoria. Changmin meraih tangan Victoria dibawah meja dan mencuri satu kecupan dipipinya.

"Kamu yang paling manis" bisik changmin mesra.

Sungmin berjalan tanpa semangat menuju meja yang penuh dengan gelak tawa itu. Semakin dia mendekat pada sasarannya, semakin banyak senior yang memperhatikannya dengan raut wajah penasaran, seakan bertanya apa yang sedang dilakukannya saat ini.

Suara tawa itu akhirnya benar-benar berhenti ketika sungmin berdiri tepat di belakang senior berkaos putih itu.

"Permisi Sunbaenim" bisik sungmin pelan. Namja itu memutar tubuhnya dan sungmin bersumpah manusia yang sedang menatapnya ini luar biasa tampan. Kulit putih pucat, mata tajam, dan rambut brown yang mengkilat.

"Ada apa?" suaranya yang serak dan rendah bahkan mampu mengirikan sengatan listrik ke tubuh sungmin.

Sungmin meremas tangannya dan memandang namja itu gugup. Senior lain tampak antusias dengan pertunjukan yang akan menjadi seru sebentar lagi. Mereka tahu persis seperti apa seorang Cho Kyuhyun.

"Maaf sunbae, boleh saya minta sehelai rambut anda?" Tanya sungmin takut. Mata besarnya yang dilengkapi bulu mata lentik membelalak dengan indah menatap kyuhyun. Kyuhyun mengakui dia sempat terpesona dengan mata bulat itu.

Tanpa sungmin sangka kyuhyun tersenyum manis padanya. Sungmin yang semula gugup dan takut membalas senyum itu dengan perasaan lega. Dia telat menyadari senyum manis itu seharusnya membuatnya takut. "Baiklah, tapi..." katanya terputus.

Sungmin menatapnya bingung, "tapi apa?"

"Bercinta denganku selama sepuluh menit" jawab kyuhyun santai, sementara bisik-bisik jahil mulai terdengar dari seniornya yang menatap sungmin penuh arti.

Sungmin tampak terkejut dan tertegun, dia memandang senior lainnya, mencoba mencari pertolongan atau petunjuk bahwa ini semua hanya lelucon. Tapi dia harus menelan ludahnya gugup karena dia tidak mendapat indikasi yang mengarah pada lelucon. Dadanya berdebar kencang saat dia menatap Kyuhyun yang tengah menikmati sebatang coklat dengan santai. Apakah dia harus melakukannya.

"Putuskan kau akan melakukannya atau tidak sebelum aku menghabiskan coklatku. Itu kesempatan terakhirmu" suara serak rendah yang menyebalkan sedang meremehkannya. Sungmin menatap pemilik mata tajam itu dengan kesal. Baiklah, batinnya.


TBC

Akhirnyaaaa nulis ff OTP kesayangan juga .. udah lama pengen banget nulis ff kyumin. Yaa walaupun ini remake tapi semoga semuanya nikmatin tulisan ini.

Ditunggu Vote and comentnya .. dan terutama JOYers ^^ Gomawoooo

Wine KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang