Cassanova

531 47 2
                                    

Kyuhyun memintanya naik ke kantor setelah insiden memalukan itu. Sungmin berdiri kaku di depan kyuhyun yang menatapnya penuh dendam. Dia memang bertekat melupakan kejadian itu. Buktinya dia masih bjsa mengenali wajag namja manis ini. Adik tingkat yang tumbuh dewasa menjadi seorang Namja yang sangat manis dan juga cantik.

"Mianhamnida" gumam Sungmin pelan.

"Andwe" balas kyuhyun kesal. Dia jadi harus mengingat kembali rasa malunya saat itu.

"Itu hanya masa lalu sajangnim"

"Masa lalu, memang benar. Tapi, kalau aku imponten karena dirimu bagaimana?"

Tidak mungkin namja tampan di depannya ini impoten kan? Mata sungmin cukup jeli untuk melihat tanda merah samar di ceruk leher namja itu. Kalau impoten tidaj mungkin dia punya nafsu sebesar itu. Kalau imponten namja ini pasti lebih memilih mengurung diri di kamar saking malunya, atau yang paling fatal, mati gantung diri.

"Ah, sajangnim jangan mengada-ada. Buktinya anda baik-baik saja." Jawab sungmin lancang. Kyuhyun mngertakan giginya.

"Aku tak mau tahu, kau harus bertanggung jawab!" Bertanggung jawab bagaimana? Sungmin bahkan tidak memiliki banyak uang. Kalau uangnya banyak, dia mungjjn sudah membuka cafe miliknya sendiri. Atau, dia akan pergi ke Amerikq mengerjar fantasinya menjadi seorang model celana dalam dari produk terkenal. Jika namja ini sampai meminta ciuman sebagai tanggung jawab, kali ini sungmin tidak hanya akan menendang juniornya itu. Sungmin bersumpah Kyuhyun akan impoten selamanya.

"kalau sajangnim meminta uang sebagai pertanggung jawaban, maaf saja"

"Hidup melarat huh?" Ejek kyuhyun kurang ajar. Sungmin mengepalkan buku tangannga kuat. Namja sialan!

"Bukan masalah besar, aku tinggal potong gajimu tiap bulan" usul kyuhyun dengan santai.

"Hidup ku akan sengsara kalau begitu, sajangnim" sungmin mencoba persuasif. Dia mencoba membuat dirinya lemah. Bukannya sungmin mata duitan, tapi dia butuh uang.

"Kau kira aku tidak menderita waktu itu? Kau kira setelah tendangan itu aku tidak pernah mengeluarkan biaya untuk ke rumah sakit? Kau kira bagaimana image ku jika teman-teman ku mengetahui bahwa aku hampir impoten? " kyuhyun merapihkan kemejanya secara dramatis. Sungmin mencibir dalan hati. "Belum lagi kalau teman-teman wanita ku sampai tahu" gumam kyuhyun sangat pelan, tapi sungmin masih dapat menangkap suara lemah itu. Kyuhyun tidak berbohong ketika mengatakan dia pikir dia hampir impoten. Dia hanya berpikir, sebenarnya dia baik-baik saja. Dia tidak harus ke rumah sakit seperti yang dikatakan sebelumnya. Dia hanya ingin mengerjai Sungmin. Namja manis itu pantas mendapatkannya.

"ya, aku minta maaf"

" gaji mu aku potong tiap bulan untuk mengganti biaya rumah sakit dulu" sungmin mendedah kalah, "lanjutkan kembali pekerjaanmu". Si namja brengsek itu mengusirnya. Sungmin memicingkan matanya penuh dendam sebelum keluar dari kantor kyuhyun. Pembohong! Sungmin yakin teman wanita namja itu lebih banyak dari pada bintang di langit. Tidak mungkin pria itu hampir impoten hanya karena tendangannya dulu. Tunggu sampai sungmin bisa membuktikan kebohongan itu.

-------------+++++++++

Sungmin berlari menuruni tangga dan lagi-lagu bertemu dengan jungmo. Hari ini donghae mengajaknya keluar.

"Hai Min, sedang buru-buru?" Tanya jungmo basa-basi. Sungmin berusaha tersenyum semanis mungkin tetapi usahanya gagal tital. Dia tampak seperti meringis alih-alih tersenyum manis.

"Begitulah jungmo-ah"

"Hari ini kau libur?" tanya jungmo. Sepertinya namja itu tidak berniat menyingkir bahkan setelah tahu sungmin sedang terburu-buru.

Wine KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang