Really?

1.8K 162 0
                                    

Entah karena apa, aku tak merasakan senang ataupun gembira di peluk oleh idolaku, tapi yang ada hanyalah rasa kesal karena melihat tangisan gadis itu

"Lepasin! Jangan sembarangan peluk-peluk orang dong"

Aku mendorong tubuh Sehun agar melepaskan pelukannya. Tapi dia malah makin menjadi

'Chu'

Aku dapat merasakan hangat nafasnya, dia mencium'ku?

'Plak'

"Itu gak sopan tau!"

Aku berlari meninggalkannya dikelas, mencari toilet setelah mendaratkan tamparan keras dipipinya

Itu untuk'mu, karena kau telah membuat gadis itu menangis

"DASAR JAHAT!!"

Air mata'ku menetes, terlihat jelas pantulan bayangan'ku dicermin

"Ciuman pertamaku Sehun? Argh! Ini mimpi"

Wajahku memerah, harusnya aku senang tapi kenapa malah menangis. Aku bingung, Sehun yang aku ikuti selama ini. Bukan Sehun yang seperti ini

Air mataku mengalir sempurna dipipku. Menatap mimpiku yang sedang menjadi nyata ini

***

Saat diperjalanan menuju rumah'pun air mataku masih menetes

"Tuan Oh! Apa-apaan ini?"

Langkahku terhenti, melihat Sehun melewati mobil sedan hitam yang menjemputnya

("Mau kemana? Tanpa minta maaf!")

Aku mengikutinya, berharap dia mengucapkan kata maaf atas perbuatannya yang terjadi secara tiba-tiba itu

Sampai ditoko bunga? Toko bunga yang sebelumnya pernah aku kunjungi. Jangan-jangan firasatku kemarin itu benar soal laki-laki yang memakai masker itu

"Seperti biasa?"

Dari luar aku mendengar pertanyaan yang sama dari penjual toko bunga

"Iya, tapi kali ini bunga mawarnya dua"

Ternyata benar, sebelumnya kami pernah saling bertemu. Ditempat ini

"Aku pesen satu bunga mawar putih"

Aku berbisik pada penjual, dan Sehun sepertinya tidak mengenaliku. 'Dasar, bodoh. Tadikan kamu cium aku'  Hatiku bergumam tak karuan

"Tuan sudah selesai!"

"Nona ini bungamu"

Keduanya selesai bersamaan. Dan bungkusan dari bunga itu ditaruh berdekatan. Aku tidak tahu harus mengambil yang mana, milik'ku yang mana?

"Khamsahamnida! Tolong datang lagi ya"

Aku memutuskan untuk mengambil yang terdekat dengan jangkauanku. Dan bergegas pergi meninggalkan toko itu

"Lohh.. bunga mawarnya putih?"

"Ah... benarkah?"

"Iya, aku'kan pesen yang warna merah"

"Jangan-jangan tertukar dengan milik gadis tadi"

***

Aku berlari menjauhi toko itu, dan pergi menduduki kursi taman dipinggir sebuah sungai

"Ahh.. semoga gak salah warna!"

Aku membuka bungkusan bunga itu

"Hah!! Salah..."

Bunganya berwarna merah, dan sepertinya tertukar dengan milik Sehun

"Hey! Larimu cepet banget sih"

'degdegdegdeg'

("OH SEHUN!!")

Dia sudah sampai disini. Dihadapan'ku, sedang terengah-engah mengolah nafasnya

"Bunga kita! -huhh- ketuker!"

Seketika aku menyerahkan bungkusan yang baru saja aku buka tadi

"Ah.. makasih. Ini punya'mu! Lain kali liat-liat dulu ya, sebelum ngambil"

Tanpa sepatah kata'pun, aku mengangguk menjawab ucapan tuan Oh

"Wahh.. seragam kita sama. Apa kita satu sekolah?"

Mendengar pertanyaannya, entah kenapa aku sangat kesal 'Hah! Bodoh!' Tanpa sengaja, aku tersenyum evil sambil terus menatapnya

"Dasar bajingan! Kamu tadi baru aja meluk aku, bahkan sampe mencium bibirku!"

("Oppss!")

Ada apa dengan'ku, ucapan itu keluar begitu saja dari mulut'ku

"Apa?"

To Be Continued

Vote + Komen kalo udah baca ya guys. Jangan jadi ghostreader. Eaks :v

I Believe My Destiny (Oh Sehun FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang