5. Congratulation!

217 19 2
                                    

OUR HEARTS ARE HURTS
5. Congratulation!
.
.
.
.
.
Check This Out
.
.

Qiya berjalan malas ke arah kelasnya. Tubuhnya lemas, matanya sembab, kantung matanya pun membesar dan wajahnya pucat. Semalam, Qiya berkomunikasi dengan Aji via sms. Aji memberi tahunya bahwa ia sedang mendekati seorang wanita, Bagai disambar petir, Qiya membeku saat itu dan perlahan matanya diselimuti lapisan bening, Qiya menangis sejadi-jadinya didalam kamar mandi kamarnya agar keluarga nya tak ada yang mengetahui bahwa ia menangis dan Qiya juga tidak bisa memejamkan matanya untuk tidur, akibatnya ia begadang semalaman untuk mencari tau identitas lengkap calon pacar Aji itu lewat sosial media.

"Qiya, lo kenapa?" Tanya Sany saat ia baru saja duduk dikursi nya

"Gue gak apa-apa," jawab Qiya pelan lalu menenggelamkan kepalanya di lipatan tangannya diatas meja

"Lo istirahat di UKS aja ya Qiya?" tawar Sany

"Gue gak apa-apa San, gak perlu dibawa ke UKS gue sehat!" Jawab Qiya menengok ke arah Sany

"Astagfirullahaldzim Qiya.. Lo kenapa?" Anisa panik

"Gue gak apa-apa Nis," jawab Qiya

"Kenapa San?" tanya Anisa pada Sany, Sany hanya mengangkat bahunya tanda tak tahu, Anisa segera mengambil kursi dan duduk disamping Qiya

"Pulang sekolah lo mesti bicara sama gue Qiya!" Ujar Anisa

"Apaan sih lo? bicara apa?" tanya Qiya ketus

"Pokoknya lo mesti bicara sama gue!" Ucap Anisa keras kepala

"Dimana?"

"Di mal biasa aja, sekalian kita hang out." Ucap Anisa, Qiya hanya menganggukan kepalanya

Tak lama kemudian bel berbunyi, Qiya mengeluarkan buku pelajaran pertama dari tasnya, bangku sebelahnya kosong. Alka tidak masuk atau telat? Qiya mendengus. Ia duduk di bangku paling depan dan Alka tidak ada disampingnya.
Beberapa menit kemudian, Bu Lisbeth guru mata pelajaran pertama Qiya memasuki kelas. Bu Lisbeth mulai menerangkan materi tentang menjahit, ya bu Lisbeth merupakan guru Tata Busana di kelas Qiya, setelah 1 jam pertama berlalu, ada yang mengetuk pintu, lalu Silfa membukakan pintu setelah mendapat perintah dari bu Lisbeth

"ALKA! Darimana saja kamu?" Bentak bu Lisbeth

"Ma.. Maaf bu, Tadi waktu dijalan ban mobil ayah saya pecah jadi saya nunggu benerin dulu bu, saya gak nemu angkutan umum, maaf bu," Jawab Alka menunduk, Qiya memandang Alka prihatin

"Simpan tas kamu Alka!" titah bu Lisbeth, Mata Alka berbinar lalu tersenyum ia berjalan ke arah bangkunya dan menyimpan tas nya lalu duduk

"Siapa yang menyuruh kamu duduk? Cepat keluar kelas dan kamu boleh masuk kelas ketika jam pelajaran saya berakhir!" Bentak bu Lisbeth, mata Alka kembali meredup ia keluar kelas dengan langkah gontai dan menunduk

* * *

"Weis, congrats bro! Jadian juga lo haha cepet amat padahal PDKT baru beberapa hari, jangan lupa traktiran nya," Ujar Ray sambil menyalami Aji.

"Hahaha, thanks Ray! eh, Rizky mana?" tanya Aji

"Tau tuh, tadi dia gue ajak kesini dia gak mau dan malah gabung sama Alwin, Ryan, Aris." Ujar Budi panjang lebar

"Dia cemburu kali lo jadian sama Melati, secara Melati kan mantannya Ji," ucap Ray menimpali

"Hmm.. mungkin, tapi ya udah lah cuma mantan ini kan? lagian Rizky juga punya cewek." ujar Aji enteng

"Setau gue, dia belum tau lo jadian sama Melati deh Ji," celetuk Budi, Aji tersenyum

"Ya udah, biarin dia gak tau dulu aja." Jawab Aji

OUR HEARTS ARE HURTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang