4. The Reason

215 18 0
                                    

OUR HEARTS ARE HURTS
4. The Reason
.
.
.
.
.
Check This Out
.
.

"Assalamualaikum," Ucap Qiya dan sahabat-sahabat nya saat memasuki rumah

"Waalaikumsalam," balas Rafa dan Desta yang sedang menonton TV di ruang keluarga

"Kak, kedai yuk?" Ajak Desta tanpa melihat ke arah Qiya dan sahabat-sahabatnya

"Nggak deh." Tolak Qiya, Desta langsung berbalik menghadap Qiya untuk memaksanya tapi dia kaget saat melihat sahabat-sahabat Qiya

"Pantes tadi yang salam suara nya kaya banyakan. Bang, ada temen-temen kak Qiya tuh!" Ujar Desta menyenggol lengan Rafa

"Eh, Hai Lana, Nayla, Trita, April!" Sapa Rafa

"Hai kak!" Sapa Nayla, Trita, April dan Lana berbarengan

"Kalian langsung ke kamar gue aja. Gue mau ke dapur dulu," Titah Qiya pada sahabat-sahabatnya. Mereka langsung menaiki tangga dan menuju kamar Qiya.

"Tumben temen-temen lo pada kesini.." Seru Rafa

"Ada hal penting yang mesti gue jelasin katanya kak," Jawab Qiya lalu berjalan ke arah dapur dan menyiapkan 5 gelas minuman dan beberapa makanan ringan

"Gue ke atas dulu." Ujar Qiya saat melewati ruang keluarga. Rafa dan Desta hanya mengangguk lalu melanjutkan menonton TV

***

Sesampainya di kamar, dilihatnya para sahabatnya sedang memainkan ponsel mereka masing-masing dan mereka tidak sadar akan kedatangan Qiya

"Ehemm!" Qiya berdehem untuk mengalihkan perhatian sahabat-sahabatnya tapi tidak ada satu pun yang menoleh ke arah Qiya. Qiya langsung berjalan ke arah kamar mandi di kamarnya dan membersihkan diri lalu berganti pakaian berharap selesai mandi teman-temannya sudah tidak memegang ponsel lagi. Tapi harapan Qiya pupus, selesai mandi dan berpakaian teman-temannya masih sibuk memainkan ponsel mereka. Hingga akhirnya Qiya angkat suara

"Jadi apa yang mesti gue jelasin?" Tanya Qiya sambil mendelik pada sahabat-sahabatnya

"The reason" jawab sahabat-sahabat Qiya serentak dan langsung menyimpan ponselnya

"Alasan apa? Kalian jangan bikin gue bingung." Pinta Qiya lalu duduk di antara sahabat-sahabatnya

"Qiya, gue tau kok lo lagi dalam keadaan yang gak baik," Ujar Nayla lembut lalu merangkul Qiya. Qiya menatap Nayla heran

"Gak cuma Nayla, kita semua tau Qiya." Ujar April meralat ucapan Nayla

"Sekarang to the point aja deh guys!" Seru Lana yang melihat Qiya semakin bingung

"Lo break sama kak Aji?" tanya Nayla

"Bukan bukan! Bukan break Nay. Lo putus sama kak Aji?" tanya April

"April! Mereka itu menurut gue break bukan putus!" Ucap Nayla

"Putus, Nayla!" Jawab April tak mau kalah

"Break, April!" Jawab Nayla berteriak

"Put..." Ucapan April terpotong karena Trita membentak mereka

"Hei CUKUP! Kalian jangan bikin Qiya bingung dong! Kita kesini itu buat mastiin yang sebenernya bukan bikin Qiya stress!" Lerai Trita membentak April dan Nayla

"Sorry Qi." ucap April dan Nayla, Qiya mengangguk lalu memaksakan untuk tersenyum.

Lagi dan lagi. Qiya dilanda kebingungan tentang statusnya dengan Aji. Qiya menatap lurus ke depan, berfikir keras untuk jawaban yang dipertanyakan oleh teman-temannya. Tapi, NIHIL. Qiya tidak bisa menjawab pertanyaan itu

OUR HEARTS ARE HURTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang