7. Sarap Fams, Faith & Move On

122 11 0
                                    

OUR HEARTS ARE HURTS
7. Sarap Fams, Faith & Move On
.
.
.
.
.
Check This Out
.
.

Hari ini, Qiya berangkat ke sekolah dengan wajah yang berseri. Rafa bahagia akan itu, ia bahagia Qiya tidak lagi menangis karena Aji. Rafa bahagia Qiya kembali tersenyum, ya walaupun Rafa yakin senyum itu tak lama lagi akan memudar.

"Sekolah yang bener lo!" pesan Rafa sesampainya di pintu gerbang sekolah Qiya

"Siap kapten!" Qiya memperagakan gerakan hormat lalu meninggalkan Rafa

"Gue harap lo selalu tersenyum gini, Qi." Batin Rafa menatap punggung Qiya yang makin jauh lalu ia memasuki mobil nya dan bergegas menuju kampus

* * *

*BUGH
"ANJING LO!" umpat Alwin sambil meninju pipi kiri Aji. Aji yang sedang menyesap rokoknya jatuh tersungkur ke lantai

"Maksud lo apaan?" jawab Aji emosi tapi menahan agar tidak memukul Alwin

Alwin berdecih, "Gak usah pura-pura gatau bego!"

"Gue gak tau apa-apa, sumpah." jawab Aji sambil meringis karena ujung bibir kirinya berdarah bekas tinjuan Alwin

"Seharusnya lo mikir Ji, intropeksi!" Ucap Alwin penuh penekanan lalu meninggalkan Aji. Aji terdiam, memikirkan 'apa kesalahannya' sampai Alwin meninjunya. Aji lalu merogoh kantung celana nya, mengetik sesuatu dan menunggu balasan

* * *

"Ahh andai pas malem gue nginep dirumah lo, Qi.. gue pengen ketemu kang Fatih sama kang Nakim." Ucap Lana saat Qiya menceritakan kejadian semalam tentang kedatangan Fatih dan Nakim kerumahnya, itu alasan Qiya tersenyum bahagia hari ini

"Terus, terus kang Nakim sama kang Fatih ngomong apa aja sama lo Qi?" tanya Nayla sambil menyeruput jus jeruk nya

"Ya gitu, nasehatin gue tentang kak Aji, Gue gak boleh terpuruk karena putus sama dia karena itu kan udah keputusan gue. Gue juga gak boleh terus-terusan maksain buat tetep sayang sama cinta sama kak Aji, karena kata kang Nakim perasaan gue lama-kelamaan pasti hilang ya walaupun gue pernah bilang sama kalian gue akan selalu menyayangi sama mencintai kak Aji, dan gue mutusin emang gue harus move on." Cerita Qiya

"Iya lah, ngapain orang kaya kak Aji lo sayang? Qiya-Qiya.." Gumam Lana

"Perasaan dulu kalian dukung gue buat mertahanin perasaan gue sama kak Aji, hmm.." Ucap Qiya yang mendengar ucapan Lana

"Karena kita udah tau apa yang sebenarnya terjadi, Qiya." jawab April pelan

"Kalian ngomong apa sih? gue bingung.." Qiya menatap wajah sahabat-sahabat nya itu, saat April ingin melanjutkan omongan nya ponsel Qiya berbunyi tanda ada pesan masuk

From: Kak Aji
Qiya, lagi sibuk? Kakak pengen cerita boleh?

Qiya menghela nafas nya panjang, lalu jari nya mulai mengetikkan sesuatu

For: Kak Aji
Ada apa? Cerita aja.

*

"Siapa?" tanya Trita

"Kak Aji," jawab Qiya singkat terkesan acuh

"Ngapain nge-sms lo?" tanya Nayla possesive, Qiya mengangkat bahunya tanda tidak tahu.

"Eh Tri, katanya di kelas lo ada murid baru?" tanya April. Trita hanya menganggukan kepalanya

"Cewek apa cowok? ajak sini dong.." Lanjut April

"Dasar jomblo! Cewek, namanya kalau gak salah Karen." Jelas Trita

"Yang mana sih?" tanya Nayla

"Besok deh gue ajak dia kesini ya, gak apa-apa kan?"

OUR HEARTS ARE HURTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang