I want you, Mel

935 53 5
                                    

Vian POV

Tapi, apakah kau tau rasanya mencintai namun bertahan untuk tidak memiliki?

Percayalah, ini lebih buruk dari sekedar patah hati.

ku lirik novi yang duduk di sampingku, dia sedang memainkan ponselnya. Sibuk sekali dia, apa dia lupa jika saat ini aku sedang bersamanya?

Aku berdehem untuk mencairkan suasana yang sangat hening sedari tadi. Tapi novi tetap tak menghiraukanku. Aku mulai jengah, ku ambil ponsel dari tangannya tanpa meminta ijin darinya.

Dia terlihat kesal padaku dan mencoba mengambil kembali ponselnya dariku. aku tak perduli dia marah padaku, aku hanya ingin tau dia sibuk apa sampai melupakan kehadiranku. Apa aku sudah tak terlalu penting untuknya?

Ku cek isi ponselnya, ternyata ada sebuah pesan masuk dari 'Koko'
Siapa dia? Aku sungguh tak bisa menahan rasa penasaranku. biar saja dia akan mengataiku lancang atau apa aku tak peduli.

Ku baca semua pesan masuk yang ada di list messagenya. Tapi hanya ada satu nama yang bisa membuat hatiku terasa sakit, aku seperti tersadar bahwa aku tak seharusnya berada disini. Novi sudah menjadi milik orang lain, dia sudah bahagia. Tanpa aku:')

Aku sudah tak tahan lagi, aku tak bisa menahan kekecewaanku. Ku banting ponselnya ke sofa lalu aku pergi meninggalkannya tanpa berbicara sedikitpun.

"Kamu mau kemana?" Tanyanya

Ku hentikan langkahku dan menoleh kearahnya.

"Pulang!" Jawabku singkat sambil menatapnya sinis.

Lalu ku teruskan langkahku keluar dari rumah ini, aku juga tak berniat untuk berpamitan kepada mama papanya novi. Aku tau aku tak sopan, biarlah mereka akan mengataiku apa. Yang jelas saat ini perasaanku kacau!

Ku langkahkan kakiku menuju motorku terparkir, ku nyalakan motorku dan aku melaju dengan kecepatan tinggi. Tak perduli jalanan sedang ramai. Ku salip kendaraan~kendaraan besar yang berada di depanku. Aku tak tau harus pergi kemana. Untuk pulang kerumah pun aku malas.

Setelah beberapa jam aku melajukan motorku asal, akhirnya aku memilih untuk pergi ke tempat aku dan teman~temanku biasa berkumpul.

Ku masuki gedung tua ini berharap teman~temanku masih berkumpul di dalam sana. Biasanya disaat seperti ini, mereka selalu ada untuk menghibur dan menyemangatiku. aku berjalan dengan cepat agar bisa segera sampai.

Syukurlah, ternyata mereka masih ada disini dan semuanya lengkap. aku berjalan kearah mereka untuk bergabung bersama mereka. Kulihat semuanya langsung menghentikan aktifitas masing~masing.

"Oy bro! Kemana aje lu jam segini baru nongol?" tanya aldo padaku

"Abis nyukurin bulu ketek" jawabku asal

"Hahaha paling juga abis ketemuan sama mantan tersayang" teriak si kinoy. gayanya aja maskulin, tapi cerewetnya nauzubillah-_-

"Uluh~uluh, sini bang sama eneng aja" ucap agnes dengan nada yg di buat~buat sambil berjalan mengitariku.

Aku hanya memutar bola mataku, tak berniat untuk meladeninya. Hingga mataku menangkap sosok yang sepertinya tak asing bagiku.

Di.. dia adalah Melinda! Sedang apa dia disini?

Seperti membaca pikiranku, tiba~tiba aldo mulai bicara

"Gue yang ajak dia kesini" aku hanya mengangguk~anggukan kepalaku seraya tersenyum padanya. Lalu dia membalas senyumanku.

Oiya gue lupa tak memberinya kabar hari ini.. gara~gara terlalu memikirkan novi yang jelas~jelas tak perduli padaku, aku sampai melupakan orang yang begitu perhatian padaku. Aku harus meminta maaf padanya.

Yeah, I love her!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang