Waktu berjalan dengan saat cepat tanpa kita sadari. 28 hari lagi sudah awal bulan dan tanpa kita sadari bentar lagi umur semakin tua. Maka dari itu pergunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya.************
Sosok mesty yang dulu selalu mencari-cari dave dalam keramaian. Kini mulai berubah tidak ada lagi mesty yang menindas cewek-cewek yang menyukai dave. Kini mesty sibuk dengan pelajarannya dan mulai tidak tertarik untuk menjadi populer seperti sebelumnya itu berkat ceramahan dari gilo. Gilo mulai mendekati mesty saat dave dan mesty putus. Dave juga bahagia mengetahui mesty berubah dan gilo menyukai mesty .
Keempat cowok populer disekolah tengah berada dikantin yang lumayan sepi. yoyo,alre,gilo dan dave mereka bercanda ria dikantin dan mengundang bisik-bisik dari orang dikantin.
"Eh, si dio kemana?"tanya dave. Rupanya sejak kejadian dirumah sakit dio sudah tidak terlihat di sekolah.
"Pindah dave"jawab yoyo,mendengar itu dave terkejut bukan main. Apa semua ini karena kejadian itu?batinnya.
"Kenapa?"dave menaikkan satu alisnya.
Alre,gilo dan yoyo hanya mengangkat bahu. Mereka kini saling menatap bingung. Tak lama pramestya berjalan didepan ke-empatnya dan dave langsung bangkit mengikuti langkah tya dari belakang. Teman-temannya hanya diam dan makan kembali.
"Dave,lo ngapain ngikutin gue?"tya memutar badannya dan menatap bingung dave.
"Kenapa?gaboleh? Gimana soal kemarin"dave menyenderkan badannya ketembok dan terus menatap gerak tya.
"Apanya?"tya terus mencari kesibukan agar mata mereka tidak bertemu.
"Ikut gue"lagi-lagi dave menarik tangan tya dan membawanya entah kemana.
Sampai di lorong kemarin dave melepaskan genggamannya. Dan berjalan menatap tya yang semakin mundur dan Hap dia terjebak diantara tembok . Kini tya tidak bisa lari karena tangan dave menekan bahunya.
"Dave,jangan macem-macem"ancam tya. Namun dave tidak peduli ia terus menatap dalam tya.
Dan bibirnya kini menyentuh sudut bibir tya. Dave mencium sekilas dan menatap mata tya yang melolot kaget.
"Kenapa?"dave masih sangat dekat dengan tya.
"Dave"jawab tya. Wajahnya seperti orang ketakutan dan matanya seperti ingin menangis.
"hei,kamu kenapa?"dave mulai menyentuh pipi tya yang halus.
Tya menunduk dan memeluk tubuh dave tiba-tiba.
"Dave biarin gue kaya gini"tya membenamkan kepalanya didada bidang dave.
"Tya,gue akan ada buat lo kok"dave mencium puncak kepala tya. Mereka kini saling menyayangi namun tanpa ikatan pasti.
-————-----------