Hari selasa adalah?

78 2 0
                                    

"Hai... pacar ku yang cantik..", seseorang membisikkan kata itu ke telinga Arin.

Arin menoleh, ia terkejut melihat Keno yang kini tersenyum lebar.

" sejak kapan aku jadi pacar kamu?", Arin memeletkan lidahnya, ia tertawa lalu berlari menuru kelasnya.

"Awas ya kamu!!!", Keno mengejarnya sambil tertawa.

Dugaan Keno selama ini salah, sekarang ia merasa lega telah mengungkapkan perasaannya kepada Arin, bahkan mereka lebih akrab dari sebelumnya.

* * *

Wuss....

Angin berhembus kencang, dedaunan bergoyang mengikuti arah angin, dan matahari memperlihatkan sinarnya. Pemandangan di siang hari yang sangat sejuk.

Di bawah pohon rindang, di taman sekolah seorang wanita duduk dengan tenangnya, ia sibuk menulis sesuatu sambil bersenandung riang.

"Keno Bramanta", ia membisikkan nama itu, lalu tersenyum.

" hoy... ngapain kamu disitu?", di lihatnya seorang lelaki yang sekarang duduk disampingnya.

"Mau tau aja!", Arin memeletkan lidahnya mengejek Keno.

"Hemm.. iya deh.. jangan suka jail dong sama pacar sendiri.

"Sejak kapan kita pacaran?", Arin melirik Keno.

" Sejak... kejadian romantis yang bikin kamu terharu di Cafe Latte?", Keno tersenyum.

"Emang, ada yang pernah nanya ke aku? Kalo dia mau jadi pacar aku apa enggak?", Arin menatap Keno.

"Heemm.. iya deh.. ", Keno menghela nafas lesu.

Keno menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan.

" Marsyarin Pramesti. Aku selalu merhatiin kamu, tanpa kamu tau. Saat pertama kali aku melihat mu, entah kenapa perasaan aneh ini tiba-tiba muncul, semakin lama aku memperhatikan mu, rasa ini makin tumbuh dengan sendirinya. Kamu tau kenapa aku selalu ingin bertemu hari selasa?, karena aku pertama kali melihatmu di hari selasa, dan.. ku pikir itu hari yang special. Aku mengajak mu ke panti Asuhan juga karena ingin mengenalmu, jadi.. kesimpulannya adalah...
Will you be my girl friend?", Keno menatap mata Arin lekat, ketulusan hati Keno terlihat jelas dari tatapan matanya.

" yes or no?", Arin tersenyum.

Keno bingung harus berkata apa lagi, Arin masih saja belum memberikan jawaban, Arin malah bertanya balik padanya.

Cup!

Keno terbelalak, dengan perlakuan Arin.

"Arin nyium gue?, berarti dia mau jadi pacar gue?", Keno menoleh, lalu menatap Arin. Di lihatnya perempuan itu kini tersenyum lalu mengangguk.

Keno hampir saja menangis, ia memeluk Arin erat.

"Makasih", ia berbisik di telingan Arin.

Wajah Arin memanas, bahkan wajahnya sangat merah sekarang.

-----------------------------------

Yow...

Terimakasih dah mampir

Selamat menikmati..

:3

Satu Waktu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang