LG'N___ Ali #8#

12.5K 1.1K 32
                                    

Matipun aku tidak berguna. Nyawaku yang hilang tidak akan membuat keadaan membaik, dan, mungkin saja aku akan menjadi gentayangan karena urusan di dunia belum terselesaikan.

Sudah seminggu, belum ada titik terang di mana Prilly. Aku sudah mengerahkan seluruh anak buahku, seluruh preman di setiap sudut kota untuk melaporkan jika ada kecelakaan dengan korban perempuan. Tidak terhitung seberapa banyak laporan, seberapa banyak rumah sakit yang aku datangi, hasilnya nihil. Antara lega dan kecewa karena itu bukan Prilly. Lega karena kemungkinan Prilly masih dalam keadaan baik-baik, dan kecewa karena sekali lagi aku belum menemukannya.

"Inget ya, lo mesti siap kecewa kalau ternyata ini bukan Prilly lagi!"

Aku mengangguk pelan untuk menjawab kalimat peringatan Liora. Dengan harap-harap cemas kami berderap melewati lorong-lorong rumah sakit yang masih sepi, mengingat ini masih jam 06.00 pagi. Hanya ada beberapa suster yang wara-wiri dan juga para OB yang sedang melakukan tugasnya.

Tidak seperti biasanya, aku yang akan melihat korban kecelakaan itu di Unit Gawat Darurat kali ini Aron, anak buahku yang pagi tadi menelpon, membawaku langsung ke ruang rawat inap.

"Ron, kapan kejadiannya? Kenapa sudah dipindahkan ke ruang rawat?"

Aron yang berjalan di depanku, menunjukan jalan, menoleh tampak bingung.

Dia berhenti berjalan, membuat aku dan juga liora berhenti. "Maaf Mr.Li, sebenarnya hari ini tidak ada kecelakaan," jelasnya membuatku mengerutkan kening.

Mengerti aku menunggu penjelasannya dia kembali berbicara, "Sebenarnya, tadi malam Agus, anak buah saya menghubungi saya, dia tidak melaporkan ada kecelakaan tapi memberitahu jika dia melihat Gadis yang dulu, lima tahun lalu, yang Mr.Li perintahkan untuk mengingat wajahnya dan juga melindunginya, ada di Rumah Sakit ini."

Penjelasan Aron membuatku menggali memori dalam ingatanku tentang Agus ini, aku tidak hafal semua nama preman yang ada di bawah naunganku, aku hanya hapal pimpinan tiap daerahnya, dan terlebih lagi aku berusaha mengingat siapa Gadis yang dibicarakannya.

Karena aku hanya diam, Aron kembali berbicara, "Saya sudah melihatnya langsung, dan memang benar itu gadis yang sama dengan gadis yang bersama Anda waktu dulu. Untuk itu saya menghubungi Anda."

Aron adalah pimpinan yang daerah kekuasaannya di jakarta selatan, kecamatan jagakarsa. Dan lima tahun lalu bersama siapa aku kesana?

Ah ... ya ... aku ingat.

"Di mana?Di mana ruangannya?Di mana Prilly?Apa dia baik-baik saja?ayo cepat antar aku ke sana," ucapku cepat, mendorongnya berjalan agar cepat mengantarku bertemu Prilly.

Iya, tentu saja itu Prilly. Aku ingat sekarang, aku pernah membuatnya bolos sekolah, melompati tembok tinggi untuk melarikan diri. Menjadikannya buronan polisi karena membelah jalanan ibukota tanpa menggunakan helm. Dan aku ingat sekali apa yang dikatakannya padaku saat itu, meskipun dia tau siapa sebenarnya seorang Ali.

"Meskipun aku baru kenal sama kamu, tapi aku percaya sama kamu. Kamu pasti punya alasan disetiap apa yang kamu lakuin."

"Alii, lo yakin dia prilly?lo jangan berharap berlebihan, ntar kecewa, lo ngamuk lagi di Rumah Sakit!" lagi-lagi Liora memperingatkan, mengingatkanku tentang apa yang pernah aku lakukan saat mendapati koban kecelakaan bukan Prilly. Liora berlari-lari kecil dibelakang, kualahan mengikuti langkah cepatku dengan Aron.

"Lo yakin kan Ron kalau itu prilly?" tanyaku disela-sela langkah tergesa kami, saat Aron mencoba menghentikan langkahnya aku kembali mendorongnya agar tetap berjalan.

"Saya tidak tau itu nona Prilly atau bukan Mister. Tapi saya yakin sekali kalau itu Gadis yang sama dengan Gadis yang bersama Anda dulu."

Kami berbelok kiri saat diujung lorong, dan langsung menemukan sebuah taman dengan jalan setapak ditengahnya. "Gadis itu dirawat di Paviliun, itu gedungnya."

Li Gangster NEO (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang