LG'N___ Ali #4#

12.6K 1.2K 16
                                    

Betapa menggemaskannya wajah manis gadis ini, gadis yang berhasil menguasai sepenuhnya hatiku.

Aku tahu dia sedang berusaha keras untuk menghindariku, menolakku, tapi, sungguh bagian ini membuatku tidak bisa menghentikan senyumku dengan dada kembang kempis, matanya telah terpaku padaku, mata hazel itu terkunci hanya melihatku.

Berulang kali dia ingin mengucapkan sesuatu, tetapi tidak jadi dia katakan, yang bisa dia lakukan hanya menggigit bibir bawahnya tanpa henti.

"Berhenti menggigiti bibirmu prilly, nanti dia bisa terluka" ucapku yang sudah kehilangan fokus dari matanya, kini mataku tertuju pada bibir yang memerah itu.

Ucapanku membuatnya menghentikannya melakukan penyiksaan dibibirnya, tapi yang dilakukannya selanjutnya membuatku menahan nafas. Dia, melipat kedua bibirnya kedalam, membasahi bibir bawah dan atasnya bersamaan.

*apa dia sedang menggodaku?*bisikku dalam hati

Bug!

Sebuah bantal kursi melayang tepat mengenai mukaku. Menyadarkanku dari ketidak fokusan yang terjadi.

Mataku tak lagi sejajar dengan bola mata hazel milik prilly, yang kutemukan adalah sebuah gambar doraemon kecil yang tertempel di ujung bawah kaos putih.

Aku mendongak dan menemukan dia sedang melotot kearahku, kedua tangannya berkacak pinggang membuatku nyengir seketika

"He he"

"Apa kamu nyengir-nyengir?" Ketusnya dengan mata semakin melotot

Aku menggaruk kepalaku sambil berdiri, kini dia yang harus mendongakkan kepalanya untuk menatapku dengan berani "Kamu ngapain mengikutiku sampai kesini?"

"Akuu. . .emm. . .aku. . ." Sejujurnya aku bingung mau menjawab apa, untuk apa aku mengikutinya, yang aku pikirkan sejak subuh tadi hanya ingin bertemu prilly, jadi aku memutuskan segera meluncur ke Rumah sakit setelah membersihkan diri.

Aku tidak langsung pergi ke UGD, aku hanya menunggu prilly didepan pintu gerbang Rumah sakit, menunggunya pulang jaga malam, menguntitnya yang menaiki becak untuk pulang ke apartemen miliknya yang tidak jauh dari rumah sakit.

Bahkan aku tetap berada didalam mobilku setelah melihat prilly turun dari becak dan melenggang masuk kedalam gedung apartemennya. Ber-jam-jam aku tetap disana, mengabaikan handphoneq yang terus berdering yang aku-sudah tau pasti-dari siapa.

Saat sekali saja aku mengangkat telfon itu, umpatan keras dan seluruh isi kebun binatang terdengar dari seberang.

Liora farafin

"Lio, please lo handel dulu semua urusan hotel, gue ada urusan yang lebih penting, ini hidup mati adek lo liora farafin" ucapku saat itu menghentikan semua umpatannya, sebelum dia mengatakan sesuatu aku memutuskan sambungan telfon dan langsung menonaktifkannya. Aku yakin liora langsung berteriak sumpah serapahnya.

"Aku apa?katakan, apa yang kamu inginkan?" Tanyanya lagi, dia sudah tidak berkacak pinggang, perubahan ekspresi wajahnya yang menjadi serius membuatku menarik nafas.

"Prilly, aku mau minta maaf" ucapku pelan, tidak ada kata lagi selain maaf yang bisa aku katakan.

"Maaf untuk apa?" Tanyanya cepat

"Maaf untuk 5 tahun yang lalu, dulu aku kira kamu ponakan kandung bang kevin"

Prilly tetap bersikap tenang, matanya masih menatapku lurus tanpa takut "Apa masalahmu dengan statusku dengan om kevin?"

"Tentu saja masalah untukku" sahutku cepat
"kamu keponakan bang kevin, sedangkan saat itu kakakku yang akan menikah dengan om'mu itu. . .itu masalahnya, masalah buat kita!!"

Li Gangster NEO (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang