LG'N___ Prilly "7"

10.3K 1K 10
                                    

Aku sudah disurga. Kenapa? karena aku sekarang berada ditempat yang tak pernah aku kunjungi, dan ini sangat indah. Sejauh aku memandang tidak kutemukan celah untuk setitikpun kekurangan, ini indah yang sempurna.

Harum bunga bermekaran menyerbak dibawa semilir angin ditengah hangatnya sang mentari. Gemiricik air terjun diujung sana menjadi musik yang mengalun lembut mengiringi lumernya fla vanila didalam mulutku.

Apalagi yang lebih menyenangkan dari ini? Seluruh panca indra merasakan kenikmatannya.

"Prilly sayang, minum tehnya ..., " suara lembut itu membuatku mengangguk-ngangguk dengan senyum lebar.

Memakan satu buah lagi biskuit dengan fla vanila didalamnya, aku menegapkan badan meraih cangkir teh yang disiapkan untukku untuk kemudian menyesapnya.

"Enak?"

Aku mendongak, menatap bola mata hitam bening yang kurindukan, "Enak sekali Ma, Teh buatan mama tiada duanya." Jawabanku membuatnya terkekeh geli.

Aku berdiri dari kursi ayunan yang kududuki, menghampiri Mama Dini dan langsung memeluknya. Meskipun aku bukan lahir dari rahimnya, tidak ada darahnya yang mengalir dalam pembuluh darahku, aku adalah anaknya, dan dia adalah mamaku, dengar, Mama Dini adalah mamaku.

"Mama aja nih yang dipeluk?" suara bariton yang khas itu membuatku semakin lebar tersenyum.

Melepaskan pelukanku ditubuh langsing Mama Dini aku beralih memeluk Papa Kenan yang berakting ngambek. Tawanya yang renyah menyambut pelukan dariku.

"Hmm ... bidadari kecil Papa sudah besar yaa ...," ucapnya gemas, menggoyangkan pelukan kami kekanan kiri.

"Ya dong, kan dikasih makan pa," jawabku, hanya bersama mereka aku bisa bermanja-manja seperti ini.

"Udah besar, cantik lagi, pasti banyak pacarnya," goda papa membuat pipiku memanas.

"Ihh Papa, ya enggaklah ...," sanggahku sambil menyembunyikan wajahku didadanya.

Pacar ya?

Papa tertawa sampai bahunya bergetar. Tiba-tiba ada rasa aneh yang menyelinap didada, semacam ngilu, nyeri, sesak atau apalah itu.

Pacar ya?

Pertanyaan itu terus berdenging ditelingaku. Aku merasakan usapan lembut dibelakang kepala, "Maaf ya sayang, Papa Mama udah ninggalin kamu sendirian."

Aku menggeleng tidak menerima permintaan maafnya. Ini bukan salah Mama Papa, ini semua takdir yang tidak bisa dihindari.

"Tapi sekarang kita bakal sama-sama terus, kamu tinggal disini selamanya kan?sama Mama Papa." Papa melepaskan pelukannya dan menatapku intens.

Entah kenapa aku tidak bisa menjawab pertanyaan Papa. Padahal, ini adalah yang aku harapkan selama ini. Hidup bahagia bersama Papa dan Mama. Tapi kenapa disaat kesempatan itu datang, hatiku terasa berat.

"Apa kamu mau kembali saja sayang?" tanya mama lembut.

"Hah?"

Kembali ya?

***

Eitsss ...
Part terpendek ...
Haha ...

Happy reading

02 - 03 -16
Tyas♥Astleytrinity

Li Gangster NEO (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang