Give me a vote,like,comentt and saran thxx... muachh
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■Adline merekam semua sisi di sekitarnya. Ia melangkah dengan santai di sepanjang koridor kampus. Sesekali ia mengucapkan sesuatu saat menemukan obyek menarik yang berhasil ia tangkap. Adline kembali tersenyum saat Glen tiba-tiba saja muncul tepat di hadapannya dan mengucapkan kata 'Pagi Dline'.
"Pagi, Glen." Adline mencoba membalas sapaan dari Glen sambil melambaian tangannya. Dan matanya tetap fokus pada layar handycam yang masih menampilkan wajah Glen.
"Bisakah kita ke kelas bareng? Sepuluh menit lagi masuk, nih." Ucap Glen seraya menurunkan handycam dan memaksa Adline untuk menatapnya secara langsung.
Adline menghela nafas. Mematikan handycam-nya dan kemudian menyimpannya kembali kedalam tas. Dan terakhir, ia menatap Glen yang kini menatapnya sembari bersindekap dada.
"Nanti mau temenin gue ke Perpustakaan Kota? Gue mau pake wifi-nya buat edit sama upload video ini." Ucap Adline seraya menunjuk kearah tasnya.
Glen menghela nafas. Memasang wajah datar dan seperti tidak suka. "Bisa gak sih? Sehari aja lo lepas dari handycam itu dan gak buka youtube lo? Tiap hari lo ngerekam sesuatu dan setiap hari juga lo upload satu video ke youtube. Lo gak bisa hidup tanpa youtube apa?"
Adline menarik nafas dan membenarkan posisi tasnya. Adline tahu jika Glen agak sedikit tidak suka dengan hobby-nya yang satu ini. Tapi, mau diapakan lagi? Ini adalah salah satu cara agar ia bisa melupakan kesedihan hatinya karna sikap orang tuanya.
"Kalo gak mau juga gak papa." Ucap Adline. Dan dengan wajah datar, Adline melangkah melewati Glen. Ia tidak tahu kenapa Glen tidak menyukai video dan youtube. Apa yang salah? Hanya mengabadikan semua moment di setiap hari, setiap jam,setiap menit,dan setiap detik, yang tidak akan pernah bisa terulang. Lalu, apa yang buruk?
Adline merasakan Lengan nya tertarik. Dan ternyata Glen mencengkram lengannya dengan cukup erat. Adline kembali menghela nafas. Menatap Glen dengan wajah tak bersahabat.
"Yaudah gue temenin. Tapi janji ya cuma edit sama upload doang?"ucapnya
Adline tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya. Dan senyum tipis itu di sambut Glen dengan rangkulan di pundak dan melangkah beriringan menuju kelas jam pertama.
Adline sebenarnya mengetahui seseorang yang berdiri di belakangnya. Ya dia itu Edline. Gadis cantik itu menghela nafas melihat Glen memperlakukan Adline dengan manis,istimewa dan menuruti keinginan Adline. Tapi, Glen tidak bisa seperti itu padanya.
***
"Jangan pulang malam2 ya, sayang. Kita ada jadwal check up nanti sore."
Suara lembut seorang Ibu itu terdengar seperti pisau di telinganya. Ucapan wanita itu yang membuatnya merasa ngilu saat mendengarnya. Check up, check up, dan check up. Selalu itu yang di katakannya. Tidak adakah kalimat lain yang bisa wanita itu katakan setiap ia ingin berjalan-jalan di luar rumah?
"Iya, Mah." Ucapnya pelan.
Wanita paruh baya itu melangkah mendekat. Tersenyum tipis menatap anak lelakinya yang tampan. Perlahan air matanya menggenang saat kedua tangannya menyentuh jaket anak lelakinya dan mengeratkannya. Lalu, merapikan kupluk Biru yang akan membuat anak lelakinya merasa hangat.
"Mamah gak usah khawatir. Aku cuma jalan-jalan di sekitar sini aja kok. Biar dapat udara segar." Ucap anak lelaki itu
Wanita yg di panggi mamah itu pun mengangguk dan kemudian menghambur memeluk anak lelakinya dengan sangat erat. Entahlah, air matanya tumpah begitu saja. Ia mendengar detak jantung itu berdetak dengan sangat lembut. Seperti sebuah melodi yang begitu menghayutkan.
"Mah, aku kan udah bilang jangan kayak gini." Ucapnya berbisik.
Dan wanita itu berusaha menghentikan tangisnya. Dan dengan berat hati ia melepaskan pelukan itu. Ia kembali menatap anak lelakinya dan tersenyum.
"I love you." Ucapnya dengan tulus.
"I love you too, mah." Dan laki-laki itu membalas dengan senyumnya yang manis.
Wanita itu membiarkan anak lelakinya pergi. Harusnya ia tidak perlu bersikap seperti ini setiap hari. Tapi, batin seorang Ibu memang di atas segalanya. Ia hanya takut putranya mengalami hal buruk di luar sana.
***
Braak!
Mau tau apa selanjutnya?
Tetep stay in my story ok
Give me a vote,like,coment and sarann thx
Muachhh :*