Hola... double update nih wkwk...
Let's start..Adline menarik nafas dan kembali menepis air matanya yang likis jatuh.
Adline terdiam untuk sesaat. Berusaha menghapus air mata dan rasa sesak yang memeluknya dengan begitu erat saat ini."Gue pengen keluarga kayak dulu, Dlan. Setiap hari Mom di rumah. Setiap hari Dad selalu nelfon nanyain kabar. Setiap hari Mom ngusap pipi gue dan bilang kalau dia sayang gw. Setiap gue lemah Mom ada buat melum gue. Setiap gw lagi jatuh,Mom selalu nyemangatin gw.. dan sekarang... sekarang semua itu gak ada. Semua itu udah berubah dan berbalik untuk Edline. Semua kasih sayang Mom itu udh sembilang puluh persen untuk Edline. Bukan buat gue lagi."
Adlan mencoba mengerti bagaimana perasaan Adline saat ini. Gadis di hadapannya itu benar-benar menangis dan bahkan nafasnya terlihat tersenggal-senggal. Menandakan bahwa ia benar-benar merasa sesak.
Adline menengadahkan wajahnya saat kedua telapak tangan Adlan menyentuh kedua pipinya. Jemari dingin itu berusaha menghapus air matanya. Adline melihat bibir pucat Adlan tersenyum tipis. Tatapan laki-lakibitu yang teduh sedikit demi sedikit mampu mengusir sesak yang sejak tadi memeluknya.
"Gak usah sedih, kan sekarang lo punya gue. Gue sahabat lo. Bukan temen lo lagi. Tapi gw sahabatlo. Gue akan berusaha semampu gue buat selalu ada di sisi lo. Gue yakin, suatu saat Mom lo pasti bisa ngerti posisi lo. Lo boleh nangis. Tapi satu.. jangan pernah sedikit pun timbul rasa benci dan dendam di hati lo buat kedua orang tua lo. Di dasar hati mereka,pasti ada kasih sayang terbesar yang di khususkan buat lo. Percaya sama gue."
Suara Adlan yang berbisik lembut membuat perasaan Adline menghangat. Adline mencoba tersenyum tipis. Adline kembali memjamkan matanya saat Adlan membiarkan dirinya untuk bersandar di dadanya sesaat. Memeluk tubuh laki-laki yang mampu ia luluhkan dalam waktu sesaat saja.
Adlan membalas pelukan Adline. Adlan mengerti bagaimana perasaan Adline. Rasanya pasti sangat sakit. Karna bagi Adlan. Kesakitan terbesar dalam hidup manusia adalah kehilangan kasih sayang orang tua. Terutama ibu.
***
"Jadi Adline nolak lo?" Edline mencoba bertanya dengan nada sedikit sedih. Padahal hatinya bersorak gembira saat mendengar berita ini.
Glen menganggukan kepalanya. Wajahnya yang biasa di hiasi senyuman. Kini, terlihat kusut dan tak bersemangat sama sekali. Bayangan tadi sore saat Adline menolak cintanya dan mengatakan bahwa ia jatuh cinta pada laki-laki bernama Adlan Gracio, masih berputar di benaknya. Bayangan memuakkan dan menyebalkan.
"Terus sekarang lo mau gimana?" Tanya Edline lagi.
"Semua ini gara-gara laki-laki yang namanya Adlan itu. Coba aja Adline gak pernah ketemu sama dia. Adline pasti terima gue!!!" Ucap Glen dengan nada kesal.
"Lo gak bisa nyalahin orang lain, Glen. Karna setahu gue selama ini Adline emang cuma nganggap lo sebagai sahabat. Gak lebih. Dia sering cerita sama gue. Kok" ucap Edline.
"Itu artinya, gue harus perjuangin dia. Gue yakin, Adline bisa nerima gue. Karna gw cinta sama dia itu secara tulus. Gue cuma pengen jagain dia dan jadi orang pertama yang di cari saat dia butuh."
Edline terdiam. Ia hanya bisa diam menatap wajah Glen. Dari wajah Glen saja ia sudah bisa tahu kalau Glen benar-benar tulus mencintsi Adline. Lalu, bagaimana dengan cintanya? Bertepuk sebelah tangan? Yatuhan, lucu sekali. Mencintai laki-laki yang sama selama beberapa tahun dan ini hasilnya? Laki-laki itu tetap tidak mau melirik hatinya.
***
-Madison-
'Suaranya bagus banget yatuhan. Kaka jago banget main gitarnya'
-kiki-
'Keren suaranya. Lembut tapi bisa nada tinggi. Cocok banget jadi penyanyi lo. Gw selalu support.'
-Alin-
'Boleh emangnya ya di rumah sakit main alat musik sambil nyanyi?'
-Shafira-
'KAKAKK.. Adline makin ngefans deh ama kaka....({}) bikin merinding suaranya. Dan pas nada tingginya itu bener-bener Amazing. Kerenn...'
-Cindy-
'Lo tinggal dimana sih? Meet up yuk. Fans berat nih.'
-Rizki-
Kayaknya sempurna banget gitu ya,lo manis, jago main gitar, pinter dalam hal akademik, suaranya gila... awesome. Dan emang sih lo gak secantik artis-artis lain. Tapi lo manis banget. Gak akan ngebosenin deh liat lo. Dan Gue rasa cowo-cowo bakal langsung diabetes habis liat lo.. wkkwk'
-Azka Nur-
"Kapan-kapan meet up yuk? Fans kaka udah banyak banget nih. Dari berbagai daerang pula. Bahkan video kakak terkenal sampe luar negeri. Reply please kak.'
-Ilyas M-
'Tipe cewe gue banget. Jadian yok? HA HA HA CANDA.
-Vidianti putri-
"Apa sih yang lo gak bisa? Apa yang bisa bikin lo punya kekurangan? Lo itu di ciptakan kelewat sempurna. Sampe ngiri gue. Padahal, gue pikir lo gak bisa nyanyi sama sekali karna lo lagi ngomong suaranya lo itu cempreng. Tapi pas lo upload video lo ini. Gue terpesona. Jangan samoe cowo gue liat video ini lah. Takut, ke gebet sama lo. Heheh'
Adlan menghela nafas. Menahan tawanya yang hampir saja meledak lagi. Adlan kembali membaca komentar-komentar lainnya. Tetap berusaha menaha tawanya agar Adline tidak terbangun dari tidurnya. Gadis itu baru saja tertidur beberapa menit yang lalu. Dan Adlan tidak mau membangunkannya dengan suara cekikikannya karna komentar-komentar di video Adline yang tadi ia rekam.
Ceklek.(anggap suara pintu)
Adlan mengalihkan pandangannya saat terdengar suara pintu yang di buka. Adlan segera menghentikan aktivitasnya dan meletakan laptop milik Adline. Adlan hanya tersenyum tipis. Nyaris tidak terlihat. Saat melihat Rendy memasuki ruangannya.
"Mamah izin pulang sebentar, Dlan." Ucap Rendy.
Adlan menganggukkan kepalanya mengerti.
"Kak? Bisa anterin Adline pulang? Kasian dia ketiduran disini. Tapi gendong aja. Jangan sampai dia bangun. Soalnya di baru aja tidur nyenyak disini."Rendy menatao Adline yang tertidur dengan posisi duduk dan hanya menggunakan lengan sebagai bantal. "Yaudah nanti gue anterin. Lo udah minum obatnya?" Tanya Rendy.
Adlan diam beberapa saat. Lalu,dengan senyum ragu ia menganggukkan kepalanya. Adlan berusaha bersikap biasa dan seolah-olah sudah meminum obat yang seharusnya ia minum. Padahal,kenyataannya sama seperti kemarin. TONG SAMPAH.
"Gue anter Adline pulang sekarang,ya? Rendy mendekat dan meraih tas punggung cokelat milik Adline.
Adlan menganggukan kepalanya.
Mengumpulkan laptop dan handycam milik Adline. Lalu,menyerahkan pada Rendy. Adlan berharap Rendy berhati-hati mengantar Adline pulang. Adlan mulai merasa iba dengan apa yang tengah terjadi di dalam kehidupan Adline saat ini.***
Edline melambaikan tangannya saat Glen berpamitan untuk pulang. Ia masih berdiri dan memperhatikan Glen yang mulai melaju dan menghilang di tikungan jalan.
Edline melangkah memasuki pagar rumahnya. Tapi,langkahnya terhenti saat-
Saat apa hayo?
.
.
.
.
Tetep stay aja disini...
Don't forget to give me Voment..Jangan jadi silent reader(s) inget! Emg kalian pikir buat cerita itu gampang! Kita harus cari alur ceritanya. Kata2nya. Idenya. Ge cuma minta Vomentnya doang ko apa itu buat rugi kalian? Engga kan!
Double update kan... wkwk