Jealous, huh?

31 1 3
                                    

Xyl's POV

"Ooh," Aze tersenyum getir.

Ada rasa sedih dan uhm, jealous di matanya. Oh Aze.

Gue dan Ayra saling pandang.

"Lo... jealous?"

Aze terkejut mendengar pertanyaan gue.

"Jealous? Sama Ayra? Adeknya sendiri? Nggak lah," Aze tertawa. Ada nada ironi di tawanya.

Tawa Ayra pecah. Gue meliriknya bingung.

"Ya Tuhan Aze.. Okay, itu emang nomor Darren, BUT IT WAS MY FUCKING MOM! Oh my God Aze! Nyokap gue sama Darren lagi di rumah temennya dan handphone nya ketinggalan, jadi dia pake punya Darren," jelas Ayra.

"Ih siapa juga yang jealous. Anyway, kenapa lo keliatan seneng banget?" tanya Aze.

"Pertama, jangan ngelak. Gue tau lo jealous, jadi berhenti nutupin perasaan lo. Kedua, NYOKAP NGAJAKIN GUE LIBURAN KE PARIS!" jerit Ayra.

Jika Ayra liburan ke Paris, gimana mau persiapan audisi? Audisi kan seminggu lagi? The fuck.

"Tenang Xyl, gue tau apa yang ada di otak lo. Gue nggak lama kok, paling 3 hari. Dan kabar baiknya lagi, tante gue yang di Paris itu designer. Dia pasti tau banyak tentang fashion. Mungkin gue bisa minta saran dia tentang baju audisi kita," Ayra menyeringai.

"Oh my.. YES! Baju audisi. Itu yang ada di otak gue dari kemarin. Well, kita nggak mungkin pake baju sembarangan buat audisi. So yeah, it's a great idea," ucap Aze.

"Ethan udah tau tentang ini?" celetuk gue.

"Belum, mungkin nanti gue kasih tau," jawab Ayra.

"Ya udah, laper yuk, eh maksud gue, makan yuk," ucap Aze.

Terlalu asik ngobrol, gue sampai lupa ada dua box pizza belum tersentuh di hadapan kami. Kalau Aze, jangan ditanya, sampai mati pun dia akan ingat.

Berjalan ke sofa diikuti Ayra- Aze entah bagaimana sudah duduk di sana dengan dua slice pizza di masing-masing tangannya dan mulut penuh saus, duduk di sofa dan mengambil sepotong pizza lalu memakannya.

"Huh kenyang," ucap Aze seraya memegangi perutnya.

"Ya iyalah. Lo makan 6 slice pizza, bayangin aja. Nanti gendut rasain lo," timpal gue.

"Bodo, nggak peduli," ucap Aze tak acuh.

Namun kenyataannya Aze memang tidak pernah 'gendut'. Selama ini berat badannya segitu-segitu aja, stabil. Bahkan sepertinya jika dia makan satu truk penuh pizza pun, dia tidak akan gendut. Dan gue heran sekaligus iri tentang hal itu.

"GUE PULANG!"

Duh, orang utan pembawa kerusuhan udah balik.

Ayra's POV

"Babe, besok aku ke Paris. Mau kerumah tante aku," ucapku.

"Oh soal itu, iya barusan Darren message aku katanya dia nggak bisa main PS bareng besok. Ya udah besok aku anterin ke airport yaa," ucap Ethan.

When Friendship Becomes LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang