Jam menunjukan tepat 00.00.
Rasa nyaman dalam mimpi indah ini tak ingin aku hentikan. Tapi sepertinya hati ini menolak untuk melanjutkan tidur, mungkin karna banyak tugas yang belum diselesaikan.
Dengan malas aku membuka kedua mata yang tertutup. Memang malas sih tapi gimana lagi memang harus cepat-cepat tugas ini diselesaikan.
Aku menuju Kamar Mandi yg tak jauh letaknya dari tempat tidur.
Saat ku buka keran untuk membasuh muka."Loh ko airnya mati?"
Dengan berat hati aku menuju ke kamar mandi darurat terletak lumayan jauh yang berada di lantai bawah.
Lima menit berlalu, aku kembali ke kamar untuk melanjutkan tugas yang memang sudah kurang lebih seminggu tak bisa di selesaikan juga.
👤👤👤👤"Miladuka sai'da." Semua serempak mengucapkannya setelah ku buka pintu kamar. Yang kurasakan saat ini hanya kebahagiaan yang tak bisa kujelaskan dengan kata-kata.
"Selamat ulang tahun anak ku."
Shafa mengecup kening Risyad dengan penuh kasih sayang."Abang ku semoga sukses ya di umur yang mulai tua ini." Afni langsung mencium punggung tangan ku. Saat itu pula semua tertawa dengan penuh bahagia.
"Abang pokonya aku mau nyusul ah ke Amerika." Raihan memeluk ku dengan erat.
Keadaan berubah dengan cepat menjadi keheningan. Rasanya ku ingin sekali menangis di depan mereka, tetapi tetap saja ego ini yang menang.
Dengan cepat aku melepaskan pelukan adik tersayangku .
"Ehan emang ga bosen hidup bareng abang mulu. Udah 18thn Ehan bareng abang, masa kuliahnya mau bareng abang lagi sih! Oh abang tau. Pasti adik abang ini ga mau jauh ya dari abang tersayangnya yang paling ganteng kan?" Ku menututup kesedihan ini dengan menunjukan wajah konyol milikku ini.
"Ya ibni jadilah anak kebanggaan abi dimanapun kau berada." Rafif memeluk tubuhnya dengan penuh kasih sayang.
"Insyaallah abi. Aku selalu berusaha menjadi anak kebanggaan abi dimanapun aku berada" Hati ini merasakan sedih yang sangat amat."Selesai sedih-sedihanya sekarang umi mau kalian makan masakan umi." Shafa yang selalu menutupi kesedihannya di balik wajah yang beribawanya itu.
Semua melangkahkan kakinya menuju dapur yang berada di lantai bawah. Seakan menuruti perintahnya, semua berjalan mengikutinya. Ya ! Memang seperti anak ayam yang selalu mengikuti induknya kemanapun ia berada.
👤👤👤👤"Subhanallah ini kuenya bagus banget."dengan rasa gembira bercampur haru kini ku rasakan saat ini.
"Alhamdulillah temen umi ada yang bisa bikin kue kapal laut kaya gini. Tapi umi sama afni loh yang gambar kuenya sebelum di pesan. Gimana kamu suka?"
"Suka banget malah mi."
"Kalau kamu suka umi juga ikut suka melihatnya."
Di sela syukuran ulang tahun ku yang kecil-kecilan ini ku rasakan sedih.
"Abang aku ikut ya mengantarkan abang ke bandara. Ya ya ya." Afni selalu saja menunjukan wajah manjanya saat keinginannya harus terpenuhi.
"Afnikan harus kuliah, apalagi hari ini afni ada sidang dengan dosen." Ku jawab permohonan adik ku dengan tegas.
"Loh biarkan saja. Afni bisa ko nunggu sidang golombang kedua, ya meskipun tiga bulan lagi sih." Adik ku yang satu ini memang selalu mencari alasan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Just You
Chick-LitApakah mereka berdua berjodoh? 'Risyad' . Dengan propesi sebagai mahasiswa MARITIME ACADEMY dan gelar S-1 jurusan DKV yang tak pernah percaya apa itu cinta . BAGAIMANA JIKA ADANYA SYAQILA APA IA PERCAYA CINTA BEGITU SAJA? "Saya tak tau kenapa anda...