2.Ada yang Beda (Syaqila)

608 23 11
                                    

"Alhamdulillah akhirnya sampai juga." Aku segera menuju tempat chek in.
Memang memakan waktu yang cukup banyak untuk menemukan koperku.

Dengan cepat Risyad berjalan menuju toilet untuk mengambil wudhu dan sholat, karena tiba-tiba saja ia teringat blum melaksanakan sholat.

10 menit berlalu 'kerucukkkkk....' bunyi yang berasal dari perut milik Syaqila. Aku berjalan menuju foodcourt untuk mengabulkan keinginan perut ini yang telah kelaparan tak lupa aku membawa koper dan tas yang kupunya.

"Aduh... kenapa koper ini ga ke buka? Sepertinya code ini telah benar deh!" Rasanya hari ini sangat sial baginya. Syaqila menendang kursi yang terbuat dari besi yang berada tidak jauh dari foodcourt

"Aww!! sakit banget ih." Aduh rasanya seperti jatuh lalu tertimpa tangga pula.

'Kerucuk.....' "kenapa lagi sih!!! perut ini harus kelaparan?" Gumamnya dengan suara lirih. 

Dengan cepat aku menuju foodcourt.

Sesampainya di foodcourt
"Mbak mau pesan apa?" Seorang pelayan menanyakan dengan ramah.

"Emememm..... hot dog satu sama pepsi satu." Ku tak mau lama untuk memilih menu. Karena perutku sudah tak kuat untuk menunggu lebih lama lagi.

"Oke ditunggu 5 menit untuk pesanannya." Jawab pelayan itu sambil mencatat pesanaku.

Reflek kepalaku mengangguk dengan cepat.

Disela Syaqila menunggu pesanan yang belum datang ia berinisiatif untuk mencari koper miliknya dengan melihat ke sekitarnya.

"aku harap koperku ada disini." Ucapnya dengan suara yang mungkin hanya telinga miliknya saja yang dapat mendengar. Wajah cantiknya tidak bisa menutup kelelahanya.

"Aha itu koper milik ku." Syaqila melihat kopernya sambil menunjuk.

Ia bergegas menuju tiga meja di sampingnya.

"permisi mas, koper ini milik saya!" Dengan nada tinggi dan tatapan matanya menunjukan aura kebencian pada peria di hadapannya.

"Maaf mbak koper ini milik saya." Pria itu menjawab dengan tenang.

"Mas ini koper saya. Coba mas buka kopernya kalau memang koper ini milik anda!" Lanjutku.

Peria itu mulai memelih angka yang menurutnya sandi pembuka koper.

"Hahahahah.. ga ke buka kan? karena kode koper ini 0509." Ku meledi pria itu dan mulai mencoba untuk membuka koper.

"Maaf ya mbak saya kira koper ini milik saya karena warna, ukuran, dan motifnya sama dengan koper milik saya." Jawabnya dengan penuh penyesalan.

'Kerucukkkk' Suara itu kembali terdengar.  Sumpah ga tau tempat ini perut.

"Mbak mari makan."Ajak seorang peria yang berada tepat di hadapanku.

"Makasih saya sudah memesan makan." Rasa malu dan lapar kini bercampur jadi satu.

Pasti wajahku saat ini tak berbentuk. Dengan rasa malu aku kembali ke mejaku.

Setelah selesai mehabisi makanan dan minuman yang ku pesan. Seketika teringat koper yang ku miliki ternyata hilang.

"Inalillahi wa innailaihi rojiun. Bagaimana ini? koper itu semua isinya baju-baju gua."
Rasanya bingung. Otak ini buntu memikirkan bagaimana cara untuk menemuka koper. Tapi tiba-tiba saja terpikir untuk aku kembali ketempat chek in.

Tepat di depan pintu keluar foodcourt.

"Mas!" Ku merasakan ada yang menggenggam tangan kiriku.

Denga cepat ku tarik tanganku."maaf aku muslim."

"Ya aku tau. Aku cuma mau bilang koper anda hilangkan?" Jawab wanita itu.

Mungkin wanita itu mengetahui dari wajahku yang memang menunjukan asal negaraku dari daerah timur.

"Oh iya mbak." Dengan nada yang semangat aku menjawabnya.

"Itu ada di samping kursi saya." Wanita itu menjelaskan sambil menunjukan tempatnya.

Akhirnya koper milikku ketemu. Setelah mengambil koper. Risyad teringat kalau dia belum mengucapkan terima kasih. Ia berusaha mencari wanita itu ke arah pintu keluar Foodcourt untuk mengucapkan terima kasih. Tapi usaha yang dilakukan Risyad hasilnya sangatlah nihil.

Syaqila merasakan ada yang beda dengan dirinya. Dia merasakan debaran jantungnya yang sangat kencang saat melihat sosok pria itu.

👤👤👤👤👤

Sorry masih singkat.
Jangan bosennya buat nunggu lanjutannya.👌

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang