Part 10

3.2K 146 3
                                    

"Eyes Voice"

Part 10

_______

'Kamu mencintai aku? Apa kamu benar-benar mencintai aku? Ketika aku lihat (namakamu) hampir saja mati, aku merasakan aku benar-benar akan ikut mati. Jika aku bisa, aku akan menggantikannya untuk mati. Itu yang aku rasakan ketika aku benar-benar mencintai (namakamu). Dan sekarang, kamu meminta aku ikut mati, dengan alasan kamu mencintai aku? Apa itu yang namanya cinta?' ucap Iqbaal. Membuat Bella terdiam, menatap Iqbaal dengan rahang yang bergetar.

'Aku mencintai (namakamu), aku mohon. Aku benar-benar mencintai (namakamu).'

'Kamu udah janji sama aku. Kamu gak akan pernah sentuh gadis lain selain aku. Kamu bohong! Tapi aku masih bisa maafin kamu.'
Bella menghentak-hentakan setiap kata yang ia suarakan. 'Kamu pernah bilang sekalipun ajal gak akan pernah bisa memisahkan kita! Kamu bohong! Aku tetap tetap masih ada disini itu karena janji kamu!'
Bella berteriak kencang, seolah berusaha mengeluarkan seluruh isi yang menjejali dadanya.

Iqbaal tertegun. Laki-laki itu hanya mampu terdiam, 'maaf,' gumam Iqbaal.

'Maaf? Dan sekarang?'

'Sekarang... Aku mencintai (namakamu).'
Iqbaal menatap (namakamu) yang masih terisak di samping tubuhnya, 'aku benar-benar ingin memeluk dia sekarang.'

Bella meringis, terlihat dari wajahnya. Sepertinya Bella terlihat tengah merasakan kesakitan mendengar Iqbaal mengucapkan kalimat itu. 'Bilang kalau kamu cinta sama aku!' bentak Bella di sela ringisannya.

'Kamu kenapa?' tanya Iqbaal, menatap Bella yang kini terpejam dengan wajah kesakitan.

'BILANG KALAU KAMU CINTA SAMA AKU!!!'
Bella berteriak seolah ingin seisi dunia mendengarnya.

Iqbaal menggeleng, 'aku mencintai (namakamu).'

'Eghhh.'
Bella melenguh kencang. 'Jangan biarin aku pergi tanpa kamu.'
Bella melangkah mendekati Iqbaal, namun Iqbaal menjauh.

'Maaf,' gumam Iqbaal lagi. Lagi-lagi kata maaf keluar dari mulutnya.

'Aku akan hilang kalau kamu kembali ke dunia itu, aku akan benar-benar lenyap dari kehidupan kamu jika kamu sungguh-sungguh memilih gadis lain. Aku mohon! Aku mohon sama kamu, Iqbaal!'
Bella bersimpuh dengan wajah menahan sakit.

'Bella... Aku mohon jangan siksa diri kamu seperti ini.'
Iqbaal menatap iba, Bella melakukan hal yang menyakiti dirinya sendiri demi meminta Iqbaal untuk bersamanya lagi. Karena janji konyol itu, janji Iqbaal yang keluar disaat malam itu.

'Iqbaal!!!'
________

Aku menatap seperti ada lubang-lubang cahaya yang terus menerobos masuk ke dalam kelopak mata ku. Aku merasakan kelopak mataku mampu untuk terangkat dan terbuka. Telingaku mulai menerima suara-suara pelan di sekelilingku. Suara tangisan itu. Tangisan yang semalaman ini aku dengar dalam ketidaksadaranku. Aku bisa mendengarnya dengan jelas saat ini.

Aku bisa kembali membuka mata ku, aku bisa kembali membuka telingaku. Namun... Aku masih takut. Aku takut melihat sesuatu yang tidak ingin aku lihat, aku takut mendengar lagi segala sesuatu yang tidak ingin aku dengar. Aku takut menerima semua keganjilan itu. Aku berharap ketika aku bangun, aku menjadi seorang biasa tanpa embel-embel kemampuan yang sama sekali tidak aku inginkan.

Hanya satu yang ingin aku lihat. Hanya satu yang ingin aku dengar. (namakamu)... Gadis itu. Aku berharap ketika aku membuka mataku, gadis itu adalah orang pertama yang aku lihat, dan suara gadis itu yang pertama memekik menyaksikan aku terbangun. Aku mohon Tuhan... Aku tidak menginginkan hal lain... Selain gadis itu.

Eyes voice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang