Heating 1

230 14 9
                                    

Annisa, sebut saja begitu..
Gadis berkacamata dengan rambut hitam terurai lengkap dengan baju sekolahnya yang baru, tengah berjalan santai menuju sekolah barunya

*Gerbang Sekolah*

Annisa menarik dan menghembuskan nafas nya kasar "huhh jadi ini sekolahnya, yaa lumayan" gumam gadis itu.

'Brukk!!'

Eka, pria jangkung yang tiba-tiba menubruk tubuh annisa hingga dia terjatuh.

"Yakk! Bego! Lu pikir ini jalan nenek buyut lu apa, main tabrak aja" ucap annisa kesal sambil sedikit merintih.

"Ehh sorry sorry gua gak liat kalo ada orang" sahut eka tanpa rasa bersalah.

"Lu pikir gua apaan kalo bukan orang hah?!" Balas annisa makin kesal sambil bangkit dari posisinya yang tergeletak.

"Yaa sorry gua lagi buru buru nih, byee" ucap eka masih dengan wajah tak berdosanya dan dia langsung berjalan menjauh dari tempat annisa.

Annisa hanya diam melihat kepergian eka sampai tidak terlihat lagi di mata nya, annisa pun melanjutkan perjalanannya ke dalam gedung sekolah barunya itu.

'Kringg kringg'

Bunyi bell pertanda pelajaran akan dimulai. Annisa yang tadi sempat datang ke ruang guru
untuk menyerahkan biodata nya jadi terlambat masuk ke kelas, untung saja dia diantar oleh guru yang kebetulan akan mengajar di kelasnya, sebut saja Ibu Nurul.

Sesampainya di kelas XI.1 yang berada di lantai dua, bu nurul segera membuka pintu kelas itu.. anehnya kelas yang sebelumnya ramai melebihi keramaian di pasar tiba tiba menjadi sunyi tanpa ada yang berani bersuara.. yaa bu nurul selaku guru matematika yang mempunyai gelar sebagai guru killer, pantas saja murid di dalam kelas itu langsung pada mati kutu setelah melihat bu nurul.

"Perhatian semuanya! Ibu akan mengenalkan seorang murid yang akan bergabung bersama kita disini" ucap bu nurul sambil melirik ke arah annisa.

Gadis itu melamun saat dilihatnya seorang pria yang sedang duduk di kursi belakang sedang melihatnya, dia ingat bahwa pria itu yang menabrak nya di gerbang.

"Ekhem! Silakan sapa teman teman mu" ucap bu nurul sampai menyadarkan annisa ke dalam dunia nyata. "Ehh! Iya bu" balas annisa.

"Halo gue Annisa Aliefia Putri, panggil aja gue Annisa. gak ada toleransi buat manggil nama lain" ucap annisa tegas pada teman temannya.

"Oh boleh juga ni cewe" celetuk Theresia, cewe yang dikenal kejam dan suka sekali membully anak baru di kelasnya.

Annisa hanya membalas theresia dengan tatapan bingungnya entah apa yang dimaksud dari perkataan theresia.

"Nak, kamu boleh duduk di sana" ucap bu nurul sambil menunjuk ke arah pojok kanan kelas.

"Yahh bu! Jangan di sini juga kali" balas eka terkejut.

"Kenapa? Gak ada kursi kosong lagi selain disamping kamu itu" ucap bu nurul jengkel.

"Gak bisa bu, gak ada yang boleh duduk samping saya" balas eka kesal.

Revenge MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang