Depression

48 3 2
                                    


"Ngh.. G-gue dimana?" gumam theresia sambil membuka matanya perlahan lalu bangun dan bersandar di ranjangnya.

"Heh? Sudah bangun rupanya" ucap pria gagah yang sedang dududk di samping ranjang theresia, lalu ia pun tertawa kecil "Ini di rumah sakit, saya polisi yang melihat kamu pingsan tadi dan segera membawa kamu ke sini untuk pemeriksaan" lanjut pak polisi seolah-olah dapat mengetahui jalan pikiran theresia hanya dengan melihat ekspresi wajah theresia yang begitu terkejut.

"Rupanya begitu, tadi sebelumpingsan saya lihat a-ayah.." kata theresia sambil menundukkan kepalanya dan berusaha menahan air matanya yang ingin keluar.

Pak polisi pun menghela napasnya "Baiklah, saya akan memberi kamu waktu untuk istirahat dan tenangkan dirimu terlebih dahulu" pria itu bangun dan menepuk pelan pundak theresia "Saya akan kembali lagi kesini dengan dokter untukmemeriksa keadaanmu, permisi" lalu pria itu pun melangkah pergi meninggalkan ruangan theresia.

Setelah pak polisi itu pergi, theresia mulai mengeluarkan air matanya yang sejak tadi ia tahan mengingat kejadian sebelum ia pingsan "A-ayah.. K-kenapa.. Kenapa begini? A-ayah.." teriak theresia berulang ulang sambil terus menumpahkan air matanya sehingga dokter yang mendengar teriakan itu pun angsung berlari masuk kedalam ruangan theresia dan sampai sampai harus menyuntikkan obat penenang agar theresia berhenti menangis.

Pak polisi yang tidak tega melihat theresia seperti itu langsung bertindak dan mencoba menghubungi seseorang agar dapat membantu keadaan theresia supaya lebih baik. Polisi yang pengertian.

*********

"Ya halo?"

"..."

"Ya dengan saya sendiri pak. Saya nesta"

" ..."

"Y-ya benar saya teman baiknya theresia. Maaf, ada apa ya pak?"

"..."

"A-apa? R-rumah sakit? Theresia?"

"..."

"Ah jadi begitu, boleh saya tau di rumah sakit mana?"

"..."

"Baiklah, nanti sore saya akan datang berkunjung"

"..."

"I-iya tidak apa, terima kasih atas informasinya pak. Selamat siang"

Sambungan telepon terputus, hanya menyisakan bunyi tut tut. Nesta hanya menatap kosong layar ponselnya dan menundukkan kepalanya mencoba mencerna perkataan pria yang baru saja menelponnya.

Nesta Auliya, dia adalah teman baikknya theresia sejak kecil. Karena ayah mereka berdua mempunyai hubungan baik satu sama lain. Nesta lebih mengenal theresia di banding siapapun, jadi tidak salah jika satu satunya orang yang bisa di hubungi polisi adalah nesta berhubung orang tua theresia sudah pergi.

"Kamu nggak papa nes?" tanya seorang pria disamping nesta. Pria itu adalah acil, pacar nesta semenjak kelas sepuluh dan masih bertahan sampai kelas sebelas.

Sekedar pengetahuan aja, bahwa sebenarnya nama asli acil adalah Attala Rizky Agustin tetapi karna teman-temannya sering memanggilnya acil jadi ya anak anak yang lain juga ikut ikut memanggilnya begitu.

Balik lagi ke cerita..

"A-acil.. I-itu.." perlahan nesta mulai meneteskan air matanya dan mengangkat kepalanya menatap pria di sampingnya.

"Itu kenapa sayang?" Tanya acil dengan nada yang penuh kekhawatiran.

"Theresia masuk rumah sakit, dan.. dan-" nesta menutup mulutnya berusaha menahan air matanya agar tidak semakin deras.

Acil yang melihat kekasihnya begitu sedih langsung memeluk kekasihnya itu "Udah udah jangan nangis terus, nanti kita sama sama jenguk theresia" ucapnya sambil menepuk nepuk pelan punggung nesta "Udah tau kan di rimah sakit mana?" lanjutnya yang mengelus pelan kepala nesta berusaha menenangkan nesta.

"Iya tau, pulang sekolah langsung otw ya" balas nesta yang mendekatkan wajahnya kedalam dada acil dan mulai tersenyum. Hangat.

"Berisik! Drama banget lu berdua, ganggu gue tidur aja!" ucap gadis yang duduk di belakang acil dengan muka bangun tidurnya, tidak lain adalah annisa.

Saat mendengar perkataan annisa yang sangat mendalam lebih dalam dari lautan dan lebih terjang dari jurang yang gak ada dasarnya, spontan membuat acil dan nesta melepaskan pelukannya. Nesta juga dengan secepat kilat menghapus air mata yang membasahi kedua pipinya.

"Kalo mau melakukan hal mesum jangan di sini, mentang mentang keadaan kelas lagi sepi seenaknya aja lu berdua peluk pelukan. Dasar mengambil kesempatan dalam kesempitan" lanjut annisa yang nge-gep kelakuan nesta sama acil.

Keadaan kelas emang sepi sejak 15 menit yang lalu karna sudah bel istirahat. Di kelas hanya ada acil, nesta dan annisa. Seperti yang kalian tau bahwa nesta sama acil itu gak istirahat karena punya urusan mereka berdua, tetapi berbeda dengan annisa yang udah tidur sejak pelajaran pertama sampai saat istirahat dan terpaksa bangun gara gara denger nesta nangis.

"Ah lu nggak bisa di ajak kompromi nis, dasar nyebelin!" ucap acil kesal karena modusnya terhadap nesta keganggu.

"Gak usah protes! Lu berdua udah melanggar peraturan sekolah, masih untung gak gue laporin ke guru BK" balas annisa yang kebawa emosi mengingat adegan pelukan tadi. Ya sebenernya sih kata kata annisa tentang 'Ngelanggar peraturan sekolah' itu cuman alasan klasik aja. Ntah kenapa annisa ngerasa emosi gara gara adegan pelukan. Mungkin karna emang annisa belum pernah ngerasain yang namanya mesra mesraan sama cowo.

"I-itu refleks nis, sorry kalo kita berdua ganggu tidur cantik lu" ucap nesta sambil menghirup masuk ingusnya yang mau keluar.

"Jorok banget sih lu jadi cewe" celetuk annisa kesal.

"Hehe sorry" balas nesta tertawa sambil mencubit hidungnya sendiri dan kembali menarik ingusnya lagi yang udah ngebet banget pengen keluar.

Annisa yang melihat kelakuan nesta cuma bisa geleng geleng sambil memasang wajah datarnya. "Bisa bisanya lu betah amat sih sama ni cewe cil?" Tanya annisa pada acil yang sedang tersenyum melihat kelakuan nesta.

Acil merogoh tas sekolahnya dan mengeluarkan sebuah kotak plastik yang berisi beberapa lembar tissue. Diberikannya kotak tissue itu pada nesta dan kembali tersenyum. "Ya jelas dong gue betah sama nesta, karna gue kan emang udah jatuh hati sama dia" ucap acil sambil mencubit pelan pipi nesta yang sedang tersenyum.

"Oww.. Soo Sweett.." balas nesta juga sambil mencubit pelan pipi acil.

Annisa yang melihat kelakuan acil sama nesta Cuma bisa memutar bola matanya jengkel dan memasang wajah datarnya karna emang udah kegiatan rutin ngeliat orang yang di depannya kaya gitu. Seperti nonton sinetron romance amatiran yang di tayangkan live tanpa adanya sensor. Terlebih lagi acaranya setiap hari kecuali hari sabtu minggu tentunya. Nah dan juga yang pasti nontonnya gratis, Hati hati penipuan! Tontonan ini tidak di pungut biaya apapun, ya walau amatiran.

*********

Hai hai... udah lama ya saya gak share, sebelumnya saya sebagai author meminta maaf sebesar besarnya karena beberapa minggu saya menggantungkan cerita ini. berhubung saya juga baru selesai UN, jadi mohon di maafkan ya... sebagai gantinya, saya akan menerbitkan part part spesial untuk para readers yang setia dan di mohon vomentnya okeyy...

Revenge MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang