Rescue Mission 1

49 5 0
                                    


Sampailah di kawasan hutan yang tempatnya sangat jauh dari perkotaan, ico memarkirkan mobil milik eka dibalik pohon yang besar agar tidak ketahuan oleh pihak musuh bahwa mereka sudah datang. Sebelum turun, ico memberikan pistol pada annisa dan juga eka untuk berjaga jaga bila ada adegan tembak menembak dari pihak musuh. Mereka terpaksa berjalan kaki menuju markas yang dimaksud jauh di dalam hutan.

Ico dan Annisa berhasil melumpuhkan empat penjaga di gerbang utama sebelum memasuki markas dan setelah mereka bertiga memasuki markas tiba tiba mereka berhenti dan terkejut dengan apa yang terjadi, mereka disambut oleh berpuluh puluh pria berjas hitam di depan mereka yang hanya merjarak beberapa meter dari mereka dan siap menyerang mereka kapan pun.

"Ah ternyata udah ketauan. Yah apa boleh buat" gumam annisa pelan tetapi masih bisa de dengar oleh kedua orang di sampingnya.

"Apa perlu, kalo gue minta bantuan beberapa orang?" bisik eka santai dan dibalas gelengan oleh annisa juga ico lalu eka diam.

"Apa yang kalian lakukan disini? Cepat pergi sebelum ada yang terluka" ucap salah satu dari puluhan pria berjas hitam.

"Kami tidak akan pergi sebelum merebut kembali teman kami yang di tahan disini" ucap ico angkat bicara.

"Katakan pada atasan kalian bahwa kami siap dengan kejutan yang akan dia berikan pada kami" ucap annisa yang memberikan senyum tipisnya.

Salah satu pria berjas hitam mengangkat tangan kanannya dan mengarahkannya kepada ico annisa eka lalu pria pria berjas hitam itu mulai menyerbu mereka bertiga.

"Cih! Beraninya maen kroyokan dasar!" teriak eka kesal yang sambil tersenyum manis.

"Ayo kita bersenang senag!" ucap annisa yang langsung maju dan mengalahkan beberapa pria berjas hitam dengan tangan kosong.

Ico dan eka juga tidak mau kalah, mereka juga mulai menyerang pria pria di hadapan mereka dengan tangan kosong dan berhasil melumpuhkan lebih dari setengah musuh mereka. Kini hanya tinggal beberapa musuh saja yang masih bertahan tetapi ico annisa eka belum sama sekali ada yang terluka sedikitpun.

Ada yang tau kenapa eka juga bisa bertarung seperti annisa dan ico? Padahal kan eka bukan anggota dari pembunuh bayaran? Jawabannya adalah karena eka itu bukan anak baik baik terutama saat dia bersama team hore yang kerjaannya tawuran sana sini. Jadi bisa dibilang bahwa eka juga sudah terbiasa dengan suasana yang mencekam seperti ini.

Di lain tempat..

Di ruangan yang gelap dan dingin hanya ada satu penerangan yang minim serta posisi theresia yang tangan dan kakinya terikat membuat theresia ketakutan dan tidak ada henti hentinya mengeluarkan air mata.

"Sepertinya teman teman mu itu datang, bodoh sekali mereka berusaha menyelamatkan gadis tidak berguna seperti mu ini" ucap pria yang sedang menjambak rambut theresia.

"Akhh.. Lepasin! Apa yang lu mau dari gue? Dan siapa yang mau nyelametin gue?" teriak theresia kesal menahan rasa sakit dan sedihnya.

Plakk!!

"Bersikap sopan! Berharaplah supaya kau tidak saya bunuh saat ini juga!" balas pria itu tidak kalah kesal dan theresia kali ini bungkam menggigit bibir bawahnya sendiri tidak berani bersuara.

De javu, sepertinya theresia pernah melakukan hal yang sama seperti apa yang di lakukan oleh pria ini padanya 'gue pernah ngelakuin ini sama annisa dan sekarang gue tau gimana rasanya di perlakuin kaya gitu, gue nyesel. Maafin gue nis' batin theresia dan dia mulai mengeluarkan air matanya. Air mata penyesalan lebih tepatnya.

"Kau pasti mengenal dia. Dia ingin menyelamatkan mu karna dia lah yang sudah membunuh kedua orang tua mu. Bisa di bilang bahwa dia telah merasa bersalah pada mu. Haha" ucap pria itu lagi kali ini dengan tawanya yang menjijikan.

Revenge MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang