Can I find him?

775 89 9
                                    

Sequel of "I don't know... what to do"
.
.
.

Sudah dua bulan berlalu, tapi Sehun masih belum juga kembali. Bila ada seseorang yang bertanya padaku, "Apakah aku merindukannya?"

Maka, aku akan menjawab 'YA'.

Sampai detik ini, aku masih mencarinya. Semua orang mengira bahwa kehidupanku baik-baik saja, karena aku selalu memasang wajah ceria ke setiap orang. Tapi jauh di lubuk hatiku yang terdalam, aku merasa rapuh. Betapa hebatnya topeng yang aku gunakan untuk menutupi semuanya? Keren kan?

"Masih saja melamun. Apa kau masih memikirkannya?" tanya seseorang yang sedang duduk di hadapanku.

Aku menatap dia dengan sendu. Kurasa dia sudah mengetahui apa jawabanku tanpa harus menjawabnya.

"Tak bisakah kau berhenti untuk memikirkannya? Bagaimana kalau dia tak memikirkanmu?" kata seseorang di hadapanku yang sedang menyilangkan kedua tangannya dan berjalan ke arah jendela.

"Yak! Xi Luhan! Sampai kapanpun, aku tak bisa berhenti untuk memikirkannya," bentakku, "karena aku menyayanginya, karena aku mencintainya...." Aku kembali menundukkan kepalanya. Rasanya ingin sekali aku mengeluarkan air mata bila membahas tentang Sehun.

Aku merasa terkejut dengan tindakan Luhan yang tiba-tiba saja mengelus pucuk kepalaku, "Mianhae..., aku tak bermaksud seperti itu." Aku hanya mengangguk pelan.

"Aku akan meminta bantuan pada beberapa teman detektifku untuk mencari Sehun," kata Luhan.

Aku kembali menatap Luhan dengan tatapan yang entah apakah aku harus merasa senang atau sedih ketika tahu Luhan mau membantuku.

~~

Aku memandangi foto-foto yang terpajang di beberapa sudut apartement ku. Begitu miris ketika mengingat kenangan yang terjadi.

"Sehun, bagaimana kabarmu? Apa kau baik-baik saja?" Aku menahan air mata tak menetes, tapi apa dayaku? Pada akhirnya aku selalu berujung seperti ini ketika mengingatmu.

Hari-hari ku bahkan terasa hampa. Karena kesalahanku, aku terus saja merutuki diriku sendiri. Betapa bodohnya aku? Benarkan? Aku benar-benar bodoh.

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu membuatku kembali tersadar. Aku segera menghapus jejak air matanya. Dan membuka pintu.

"Polisi?" gumamku pelan.

"Permisi, apa benar ini adalah tempat dimana Sehun tinggal?" tanya polisi yang bernama Han.

Aku mengangguk pelan. Jujur, aku merasa takut, "Ada apa ya?"

"Kamu ke sini, hanya ingin memberikan ini. Barang ini ditemukan oleh seorang nelayan yang sedang berlayar. Kami menduga, kalau orang itu menceburkan dirinya ke laut. Tapi, kami masih melakukan proses pencarian," jelasnya.

Gemetar. Itulah yang aku rasakan. Seketika sekujur tubuhku membeku. Aku tak tahu harus bagaimana, yang pasti aku merasakan sesak.

~~

Semalaman aku mengunci diriku di dalam kamar. Bahkan, aku tak masuk kerja karena pikiranku masih terngiang dengan perkataan polisi kemarin.

OH Couple "Story"Where stories live. Discover now