Valentine's Day

428 53 2
                                    

Edisi February. Dimana hari Valentine jatuh pada tanggal 14 February. Anggap saja cerita ini memang terjadi hari itu.

---

cast : Oh Sehun // Oh Hayoung
and other cast.

--

"Kai, bisakah kau tak berteriak saat kau memanggilku?" picingan mata Sehun membuat Kai yang disebut namanya merasa takut. Bagaimana tidak, ia tahu bagaimana Sehun tapi ia masih saja mengulangi.

"Ya, maafkan aku Hun. Aku tak akan mengulanginya lagi. Ngomong-ngomong, mau sampai kapan kau akan terus di dorm? Apa kau tak rindu dengan kekasihmu itu?"

Sehun menoleh. Kemudian memalingkannya.

"Apa kalian sedang bertengkar?" tanya Kai pelan karena ia takut membuat Sehun menjadi marah.

---

Saat itu sedang turun hujan. Seorang laki-laki tengah menunggu seseorang yang keluar dari sebuah gedung. Senyumnya semakin lebar ketika seseorang itu keluar dari gedung dan masuk ke dalam mobilnya.

"Apa kau sudah menunggu lama?" tanya seseorang itu.

"Tidak. Aku baru saja tiba." Jawabnya sambil tersenyum.

"Hun, apakah minggu depan kau akan kembali ke dorm mu?" tanyanya.

"Hm, mungkin. Memangnya kenapa? Apa kau akan sedih kalau tak melihat wajah kekasihmu yang tampan ini?" goda Sehun, lelaki yang menunggu seseorang di depan gedung.

"Yakk!! Oh Sehun... mana mungkin aku akan sedih," elaknya. Tapi dari raut wajahnya, ia memang sedih.

"Hm, Hayoung-ah, bukankah kau juga minggu depan akan kembali ke dorm?"
"Dari mana kau tahu?" tanya seseorang yang keluar dari gedung tadi, Oh Hayoung.

"Aku tahu, dari temanmu. Chorong..." jawabnya sambil terkekeh.

"Ah, lagi-lagi dia yang membocorkannya padamu." Hayoung merucutkan bibirnya.

"Memangnya kenapa? Haha bukankah itu bagus? Setidaknya aku punya mata-mata untuk memataimu," ujarnya sambil tertawa.

"Kalau begitu, kita melewatkan hari Valentine dong..."

"Bisa jadi... Hey, walaupun kita melewatkannya tapi aku kan selamanya sayang padamu..."

"Aku tahu, hanya saja aku sedang ingin cokelat. Kau tahu, aku hanya bisa makan cokelat cuma pada saat tertentu saja..."

"..."

---

"Tidak. Kami tidak bertengkar. Kenapa memangnya?" tanya Sehun pada Kai yang tiba-tiba menanyakan hal itu.

"Ku kira. Hm, seminggu ini aku jarang melihatmu keluar dari dorm. Biasanya, ada atau tidaknya kamu di dorm, kau tetap akan keluar untuk menemuinya, itu yang membuatku bingung."

Sehun melirik. "Jadi karena itu?"

Kai mengangguk.

"Dia ada di dorm. Peraturan di agensi dia tak sama dengan di sini. Jadi itu akan terlihat sulit untuk mengajaknya keluar." Jawab Sehun dengan jelas.

"Kalau begitu, kau yang harus ke sana."

***

Keesokan harinya.
Tepat saat hari Valentine.

"Hayoung, kau tak keluar?" tanya Bomi.

"Tidak. Kenapa?"

"Aneh saja."

Chorong membuka pintu dengan keras.

Bruk...

Ia terlihat kesulitan mengatur napas.
"Hayoung, kau harus cepat keluar."

Hayoung yang terlihat bingung.
"Ada apa?" batinnya.

Hayoung pun keluar dorm. Betapa terkejutnya ia melihat halaman dorm dipenuhi dengan mawar merah. Serta karangan bunga yang sangat cantik. Di saba terukir nama, Oh Hayoung.

Hayoung yang merasa bingung. Ia melangkag sampai ke ujung pagar untuk melihat karangan bunga yang terukir namanya dan melihat ke kanan dan ke kiri tapi tak ada siapapun.

"Mencari siapa?"

Suara itu. Suara yang berasal dari belakang Hayoung. Ia pun menoleh ke belakang dan mendapati seseorang yang ia kenal.

"Oh Sehun?"

"Ya ini aku. Kenapa?"

"Bagaimana bisa?"

"Apa yang tak bisa dilakukan olehku... Ngomong-ngomong, apa kau suka bunganya? Happy Valentine's Day..."

Hayoung mengangguk. Sehun menghampiri Hayoung dan memeluknya.

"I miss you... Miss you..  Always miss you so bad..."

"I miss you too," jawab Hayoung sambil membalas pelukan erat Sehun.

Setelah lama berpelukan, Sehun melepasnya. Lalu mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan memberikan pada Hayoung.

"Cokelat?"

"Hmm... Bukankah kau menginginkannya?"

Hayoung mengangguk. "Aku masih punya beberapa di mobil."

Tapi raut wajah Hayoung seperti memikirkan sesuatu.

Seakan Sehun dapat membacanya, "Aku sudah bilang pada Manajer dan juga agensimu, kalau khusus hari ini kamu bisa makan cokelat sesukamu."

"Benarkah?" mata Hayoung berbinar.

"Tentu saja. Memangnya kamu kira menghias halaman dorm mu tak memakai ijin. Tantu saja semua pakai ijin, termasuk meminta ijin untuk kamu biar bisa makan cokelat," ujar Sehun datar.

"Yakkk, jangan pasang datar lagi. Kalau begitu ayo kita ke mobil, aku mau cokelat ... cokelat..." Sehun mengacak-acak rambut Hayong dan tersenyum.

OH Couple "Story"Where stories live. Discover now