Chapter 1

32.4K 681 8
                                    

Adrienne's POV

Ku langkahkan kakiku masuk ke dalam calon tempat kerjaku yang baru. Beruntunglah aku tidak sampai terlambat meskipun semalam aku agak sedikit mabuk. Hey, please jangan dulu salah paham, aku hanya minum sedikit wine tadi malam karena paksaan dari those bitch girls. No, I mean my bestfriend.

Mereka dengan seenaknya datang ke apartemenku untuk menarik dan menyeretku keluar dan berpesta di Le Poisson Rouge hanya untuk mendoakan aku agar sukses untuk wawancara hari ini. Ck, memang sialan mereka, bukannya mendoakan aku di gereja mereka malah mendoakanku disini.

Dengan setelan rok pensil pendek berwarna putih yang dipadu padankan dengan kemeja lengan panjang warna hitam dan juga Christian Louboutin's Black Stilleto serta tas LV Vesso 3­ku, I am ready to do that damn interview today.

Aku pun turun dari Camry hitam ku dan bergegas masuk ke dalam Marcuss' Inc.

Calon tempat kerjaku yang baru. My daddy must be crazy to recommend me this place. Ia mengancam tidak akan mengizinkanku bekerja jika aku tidak mau mencoba melamar disini. Dan tidak ada pilihan lain dari daddy!

Aku melangkahkan kaki masuk ke dalam bangunan megah ini. Menuju ke resepsionis dan bertanya dimana tempat interview hari ini.

"Permisi miss, dimana tempat interview dengan Ibu Andrea sebagai pewawancaranya yah ?" Tanyaku sambil tersenyum sopan.

"Ohh apakah anda adalah calon sekretaris Mr. Javier yang baru ? Silahkan naik lift disebelah kanan, ruangan Ibu Andrea berada di lantai 14. Lalu tanyakan anda bisa bertanya pada karyawan disana dimana tempat Ibu Andrea," Balas resepsionis tersebut sambil membalas sopan.

Aku bingung, apa maksudnya calon sekretaris? Setahuku aku datang untuk melamar menjadi karyawan biasa, bukan menjadi sekretaris.

"Wait, what do you...."

Kriiing, kriiinng, kriiing

Bunyi ponsel membuat ku terpaksa menghentikan pertanyaanku dan mengambil ponselku didalam tas.

Andrea Schmitz tertera nama kepala bagian HRD perusahaan ini sekaligus sahabatku.

"Hey my beloved bitch where are you ? Aku sudah menunggumu dikantorku sampai aku hampir lumutan," Teriak Andrea dari seberang sana.

"Ya selamat pagi juga sahabatku tersayang, aku sudah berada di loby dan aku akan segera keruanganmu saat ini juga karena ada beberapa hal yang ingin kutanyakan padamu," Balas ku setelah menjawab telponnya.

"Hmm, baiklah cepat sedikit karena aku juga sudah lapar," Bip. Andrea menutup telponnya secara sepihak membuat ku menggeram kesal.

"Baiklah, terima kasih atas bantuannya miss," Ucapku berterima kasih kepada resepsionis tersebut.

Aku pun bergegas masuk ke lift lalu menekan tombol 14. Apa sebenarnya maksud daddy menyuruhku secara paksa untuk bekerja di perusahaan ini? Apa daddy punya maksud dan tujuan tertentu? Batin ku.

Ting !

Bunyi lift menyadarkanku dari lamunan ku. Aku bergegas mencari ruangan Andrea. Setelah menemukannya, tanpa mengetuk aku langsung masuk dan menyebabkan Andrea yang sedang makan sushi-nya tersedak.

"Uhuk uhuk, apa kau tidak bisa mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam ruanganku?" Sungut Andrea.

"Tidak usah basa-basi. Aku ingin bertanya apa maksud resepsionis tadi yang mengatakan bahwa aku adalah calon sekretaris Mr. Javier ? Apa kau lupa bahwa aku kesini hanya untuk melamar menjadi pegawai biasa?" Sembur ku emosi tanpa peduli dengan batuknya.

Will Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang