Dengan langkah gontai ia keluar dari lift sambil terus menekan dadanya. Ia merasakan sedikit nyeri akibat jantungnya yang bertalu sangat cepat. Luke yang baru saja keluar dari ruangan sedikit kaget melihat penampilan Adrienne yang tidak seperti biasanya.
"Dri aku harus pergi, jika ada sesuatu hubungi saja aku." Ia ingin bertanya tentang keadaan gadis itu namun mengingat perintah Javier yang menyuruhnya untuk melakukan sesuatu membuatnya harus segera pergi.
Adrienne hanya bisa mengangguk. Ia sedikit shock, apalagi di bagian payudaranya dan bokongnya terasa panas yang berasal dari jejak tangan Javier tadi.
Alih-alih kembali ke mejanya, ia malahan pergi ke toilet yang juga berada di lantai itu. "Ya Tuhan penampilanku memang kacau sekali," bisiknya pelan sambil memegang bibirnya yang masih sedikit bengkak.
Ia memperhatikan bagian tubuhnya, "dasar laki-laki brengsek, berani-beraninya tangan kurang ajar itu menyentuh tubuhku. Mommy anakmu sudah tidak polos lagi," teriaknya kencang sambil menyilangkan tangan dikedua dadanya.
Setelah beberapa menit ia berada didalam sana, akhirnya ia memutuskan untuk keluar. "Ingat Dri, apapun yang terjadi jangan coba-coba terpancing dengan si brengsek itu." Katanya sambil kembali mengecek rambutnya yang untungnya masih rapi.
Sementara itu didalam ruangan Javier....
Javier yang sedari tadi mengikuti pertemuan dengan klien dari Jerman kelihatan sedikit tidak fokus didalam sana, pikirannya sedang berkelana diluar sana. Memikirkan gadis keras kepala yang tadi ia cium yang entah sedang apa sekarang. Tanpa sadar ia tersenyum lagi.
"Baik Mr. Javier, aku berharap dengan kerjasama ini dapat membawa kebaikan dan keuntungan untuk kita bersama," Ujar Alexander Keane, perwakilan sekaligus calon CEO baru perusahaan Keane Corp.
"Dan ini aku serahkan secara langsung undangan resmi dariku. Aku harap kau bisa datang ke acara peresmianku nanti," Lanjut Alexander.
"Baiklah aku juga berharap hal yang sama denganmu Mr. Alexander, dan aku harap kau memanggilku Javier saja. Semoga kita dapat menjadi sahabat dan partner yang solid kedepannya. Juga terima kasih atas undangannya, aku pasti akan datang," Javier berdiri dan menjabat tangan Alexander.
"Ah aku kira acaranya di Jerman," kata Javier yang sedang membaca isi undangan itu.
"Tidak, kebanyakan partner-ku sekarang tinggal di Amerika, lagipula kedua orangtua ku juga berada disini." Jelas lelaki bernama Alexander itu.
Aku lalu mengantar Alexander ke luar karena ia akan segera pulang. Sesampainya diluar aku melihat Adrienne sedang sibuk dengan komputernya.
"Adrienne perkenalkan ini Alexander Keane dari Keane Corp,"
Adrienne mengangkat kepalanya kulihat dia sedikit menegang namun kembali rileks.
"Ternyata kau bekerja disini sweety," Ucap Alexander sambil mengacak rambutnya.
"Ya tentu saja," Dengan nada manja dan wajah imut Adrienne menjawabnya.
"Sialan apa mereka punya hubungan ?" Batin Javier bertanya-tanya.
"Ya sudah, aku pulang dulu. Jaga dirimu baik-baik sweety," Alexander mengacak-acak rambutnya. Adrienne hanya tersenyum membalas.
Dan tanpa Javier sadari dadanya bergemuruh melihat kedua orang yang seperti sedang memperlihatkan kemesraan mereka.
"Siapa dia?"
"Apa? Dia klien-mu kan," jawab Adrienne bingung.
"Tapi kenapa ... ah sudahlah." Javier langsung kembali masuk ke dalam ruangannya dan membanting pintunya. Brakk
KAMU SEDANG MEMBACA
Will Be Mine
RomanceAdrienne awalnya hanya ingin hidup bebas dari penjagaan orang tuanya, merasakan kehidupan tanpa bayang-bayang nama besar mereka. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk melamar dan diterima di salah satu perusahaan besar dan ternama, bahkan menjadi sekr...