Montrèal, Provinsi Quèbec, Kanada
1 jam sebelum acara ....
Di lantai 27 sebuah skyscraper bergaya postmodern architectural terkenal di kota ini, Scotia Tower terdapat sekumpulan pengusaha baik yang muda maupun tua yang telah selesai mengadakan pertemuan mereka terlihat berbasa-basi. Tak terkecuali Javier, yang juga mengikuti pertemuan itu. Namun pandangannya tidak terlepas dari ponselnya, seperti sedang menunggu sesuatu untuk muncul disana,
"Akhirnya kita bertemu lagi."
"Tidak usah basa-basi, katakan apa maumu," jawab Javier pelan setelah memasukkan ponselnya ke saku celana lalu menghabiskan segelas champagne ditangannya. Mereka berdua saling menatap tajam hingga akhirnya tawa berderai dari mulut mereka.
"Hahaha kau masih sama seperti dulu." Kata si lelaki sambil melepaskan pelukan mereka.
"Lalu apakah aku harus berubah? Bagaimana keadaan paman dan bibi ku di Jerman?"
Benjamin Bergmann, sahabat masa kecilnya. Seorang pengusaha dan pemilik Bergmann Inc, perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan, sesuai nama belakangnya yang berasal dari kata miner atau penambang.
"Mereka berdua baik. Biasalah menikmati masa tua bersama para cucu."
"Para cucu? Wow sudah berapa banyak anak kecil dirumahmu memangnya?"
"Dari Kak Bertil ada dua, si kembar Morgan dan Madison, dan dari adikku Brianna baru satu, si León." Jelasnya.
"Lalu kau? Kapan akan punya anak?" tanya Javier dengan seringai jahilnya.
"Kau sendiri kapan?" Ben membalikkan pertanyaan membuat Javier langsung terdiam. Skakmat.
"Sudahlah lupakan, lalu bagaimana kabar Paman Antoine dan Bibi Maria sekarang?" tanya Ben.
"Mereka juga sekarang sedang menikmati masa tua mereka berkebun anggur di Mittelbergheim."
"Baiklah Ben, aku harap kita bisa bertemu lagi. Aku harus kembali ke New York sekarang. Ada acara disana yang harus kuhadiri."
"Aku juga akan ke sana, ada undangan juga yang harus kuhadiri."
"Apa acara yang kau maksud adalah acara milik Keluarga Keane?" tanya Javier penasaran.
"Ya dan kurasa bukan hanya kita yang diundang, hampir semua orang diruangan ini juga diundang." Kata Benjamin sambil tertawa geli.
Javier memperhatikan arloji-nya, "hmm baiklah kalau begitu, jet-ku sudah menunggu di Pierre-Elliot-Trudeau Airport, aku harus segera berangkat." Ia lalu menepuk bahu Ben, "sampai bertemu disana, bro." ia segera berlalu dari sana.
--------
Setelah jet-nya mendarat di Bandara LaGuardia, Javier bergegas menuju Greenwich Village dan untungnya ia sudah mandi dan mengganti suit-nya di dalam jet. Enaknya menjadi seorang billionaire.
Setelah 30 menit perjalanan, akhirnya ia tiba di Keane International Hotel. Namun rupanya ia sedikit terlambat, saat ia sudah masuk terlihat Alexander Keane tengah memberikan speech pertamanya.
"Disini kau rupanya, cepat juga ternyata."
"Hm aku langsung kesini dari LaGuardia,"
Setelah itu Javier dan Ben memutuskan untuk diam dan menyimak pidato Alexander.
"Wow siapa gadis seksi disebelah sana?" Javier mengikuti arah telunjuk Ben yang sedang menunjuk seorang perempuan yang berdiri tidak jauh didepan mereka. Wanita itu menggunakan gaun mermaid merah dengan backless yang menunjukkan keindahan punggungnya, ditambah lagi rambutnya coklat chestnut-nya yang digulung keatas mempertontonkan leher jenjang indahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will Be Mine
RomanceAdrienne awalnya hanya ingin hidup bebas dari penjagaan orang tuanya, merasakan kehidupan tanpa bayang-bayang nama besar mereka. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk melamar dan diterima di salah satu perusahaan besar dan ternama, bahkan menjadi sekr...