Kau yang dulu merubah hidupku, aku merindukanmu, sangat amat merindukanmu bocah penjual ubi rebus di sisian jalan ketika musim dingin.
Entah karena hidupku yang terlalu kelam, atau memang kau memiliki segala sifat optimis hingga mampu selalu menunjukkan senyum bahagia pada wajah itu, membuat siapapun termasuk diriku ikut tersenyum.
Kau seolah menarikku dari dalam jurang yang gelap, jurang keputus asaan atas hidup kelamku, mengajarkan segala arti sebuah kehidupan yang diberikan tuhan.
Aku malu, berapa usiamu saat itu? mengapa justru dirimu yang menuntunku kembali pada hidup?.
Hidup yang menurutku tak lagi berguna semenjak ibu meninggalkanku pada ayah yang sedikitpun tidak peduli pada putranya.
Ia hanya memberiku segala tentang materi, tak pernah sekali saja aku mendapat atau merasakan kekurangan, namun bukan itu yang kuharapkan. Keadaan itulah yang memaksaku berubah menjadi brandalan dan pembuat onar.
Hidupku tak lagi berguna hingga akhirnya kau datang menolongku yang tengah sekarat akibat perkelahian antar geng sekolah.
Lucu, kau bahkan tak peduli aku orang jahat atau baik. Kau hanya mengikuti nalurimu untuk menggendongku, membawa tubuh ini pada sebuah rumah kumuh dipinggir kota.
kau tau Park Jimin? kupikir kau membawaku kesana untuk dibunuh, kupikir kau adalah salah satu dari mereka, namun nyatanya berbeda, hanya karena aku berpikir tempat dirimu membawaku adalah sebuah gudang kosong yang besarnya bahkan tak seluas kamar mandi rumahku.
Itu rumahmu, rumah yang kau singgahi dengan belas kasih seoran nenek yang teringat mendiang cucunya.
Tanpa rasa tersinggung oleh pemikiranku kau tetap tersenyum dan mulai dri membersihkan luka hingga, merawat, bahkan kau rela membagi makanan berupa nasi dan sepotong telur dadar yang kau bisa makan sekali dalam satu hari.
Membelikanku obat penurun demam yang hanya mampu kau beli di warung. Seluruh kenangan ini selalu berputar dalam benakku, seolah ini adalah sebuah film yang diputar secara otomatis berulang-ulang.
pertemuanku denganmu, adalah takdir terindah untukku.
'Yoongi hyung,aku tak pernah melihatmu tersenyum,ayo tersenyumlah'
Bodoh...
bagaimana aku bisa tersenyum? alasanku tersenyum adalah dirimu Park Jimin. Dan kini kau meninggalkan ku seperti ibu meninggalkan ku.
aku rindu padamu...Park Jimin.
aku rindu senyuman mu, aku rindu semangat mu menjalani hidup meski hanya seorang yatim piatu dari sebuah panti asuhan, namun kau bisa begitu tabah menjalani itu semua. Sangat bertolak belakang denganku yang tak pernah bersyukur dengan apa yang tuhan berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoonmin Oneshoot Series (Bts Fanfiction) [√]
FanficKumpulan kisah-kisah mengharukan yoonmin,oneshoot series