matahari mulai menyeruak masuk kedalam jendela kamarku,memaksa masuk melalui sela-sela tirai yang masih tertutup,membuatku dengan terpaksa membuka mata karena silaunya yang tepat mengenai kelopak mataku.
aku terbangun dari alam bawah sadar,dari sebuah mimpi...
mimpi yang seharusnya indah,namun mimpi itu kini hanya menjadi sesuatu yang telah berlalu.'hey,apa kau akan terus berbaring disana?bangunlah ini sudah pagi'
suara itu lagi...
suara itu lagi,membangunkan aku yang masih tetap enggan untuk beranjak dari buaian lembut selimut putih polos milikku.dengan sangat berat hati aku menyeret diriku agar bangkit dari tempat ini,melirik pantulan diriku sendiri pada cermin yang tergantung disudut kamar,tepat disebelah nakas disisi ranjang yang masih ku duduki saat ini dengan malas,terlihat jelas seorang pemuda memakai kaos putih polos dan hanya memakai boxer hitam se-paha,kantung matanya tebal karena hanya tidur beberapa jam,membuat manik mata sipitnya semakin terlihat seperti garis yang ditorehkan oleh spidol berwarna hitam.
aku...yah,aku...diriku...
benar-benar kacau,tak terurus. bahkan aku lupa untuk sekedar menyuap makanan dan mengisi perutku beberapa hari ini.aku termenung beberapa saat,hingga akhirnya aku mulai bangkit dari posisiku,berjalan keluar ruangan,berharap ada seseorang yang biasa menyapa ku setiap pagi,memprotes agar segera mencuci muka dan sarapan bersamanya.
namun semua itu hanya ingatan,kini semua itu hanyalah ingatan yang telah menjadi masa lalu.
aku menoleh pada sebuah pintu tepat disebelah kanan kamarku. pintu itu tertutup rapat."hyung...apa kau tak mau menyapa ku?" aku menatap kosong tepat kearah pintu kamar berwarna cream itu.
ku langkahkan kembali kedua kaki ku menuju kamar itu,membukanya,tercium aroma aneh,tapi aku tak pernah memperdulikan hal itu.
"kau masih saja tertidur hyung"
aku terus berjalan hingga sisi tempat tidur yang membaringkan sosok pria bersurai mint yang kini sangat amat ku rindukan.
ku dudukan diriku,berlutut pada sisi tempat tidur tepat di sebelah bahu pria yang masih terus menutup matanya dengan tenang."hyung,sudah 3 hari berlalu...apa kau tetap tak ingin membuka matamu?aku merindukanmu hyung"
aku menatap sendu pada pria yang terbaring dihadapanku,kakak ku satu-satunya yang ku miliki.
mungkin kami bukanlah saudara kandung,karena memang kami tinggal bersama karena sama-sama lelah dengan kehidupan sebagai seorang anak dari keluarga-keluarga yang memilih berpisah karena keegoisan masing-masing.
kami memiliki nasib yang sama,dan takdir ku lah yang mempertemukan ku dengan pria bernama min yoongi,usia kami berbeda 3 tahun,dan oleh karena itu,aku menganggapnya sebagai kakakku sendiri. ia mengajarkan ku banyak hal,membuatku tumbuh manjadi pribadi yang kuat,aku yang seharusnya telah mati beberapa tahun lalu karena tak sanggup menghadapi hidup,kini memiliki semangat untuk terus kuat,dan alasan ku hanyalah dirimu..min yoongi."yoongi hyung,tidakkah kau berindukan ku? aku lapar hyung,buatkan aku makanan"
ku genggam tangan yoongi hyung yang mulai mendingin. masih terus menatapnya dengan sendu ku sibak rambut yang menutupi keningnya dengan lembut.
"kau dingin hyung,apa kau mau mandi?akan ku siapkan air hangat untuk mu,kau mau aku mandikan?" tanya ku dengan suara lirih.
"aku tak tau,sampai berapa lama kau akan tetap berbaring disini,menemaniku...kau bau hyung"
tak kuat menahannya,mataku mulai panas. buliran airmata mulai berjatuhan dari kedua sudut mataku. ku tundukan wajah pada punggung tangan dingin itu dengan terisak.
"kau membohongiku..kau jahat hyung" aku terus terisak.
"kau menyuruh ku agar tetap bertahan,tapi justru kaulah yang menyerah" tubuhku mulai bergetar karena tangisan.
andai 3 hari yang lalu aku tak membiarkan yoongi hyung pulang menemui ayah dan ibu,andai ia tak mendapati ayahnya memiliki istri lagi selain ibunya,membuatnya semakin depresi karena dengan begitu,ibunya menjadi gila.
andai semua tak pernah terjadi....yoongi hyung ku,tak akan pernah dengan nekatnya menenggak pil tidur terlalu banyak hingga mulutnya mengeluarkan buih disaat aku masih berada disekolah.
"aku ingin mendengar mu menyebut nama ku kembali hyung,memarahi ku,memasak makanan untukku..."
"aku berjanji menjadi lebih menurut padamu,aku takan mengganggu mu saat kau sibuk dengan lagu-lagu yang kau buat...aku akan diam di kamarku dan mengerjakan PR ku"
aku terus terisak dihadapan yoongi hyung,entah sampai kapan ia akan bertahan di pembaringannya,tapi aku tak sanggup jika harus kehilangannya,orang satu-satunya yang ku miliki di dunia ini.
aku sadar,ini adalah kesalahan,tapi aku tak mau yoongi hyung pergi,cukup seperti ini,aku akan berusaha kuat,dan melanjutkan hidup ku....
tapi biarkan...
yoongi hyung tetap tertidur...
disini....
disisiku....please don't be a silent reader,i need your vote in my story,thanks,and happy reading ヽ(´▽`)/
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoonmin Oneshoot Series (Bts Fanfiction) [√]
FanficKumpulan kisah-kisah mengharukan yoonmin,oneshoot series