'Park jimin bangunlah'
Jimin melenguh enggan untuk membuka matanya,namun matahari terlalu silau untuk dilawan,membuat jimin mau tak mau membuka mata dengan malas.
"Park jimin bangun! Apa kau tak mau pergi sekolah??!!"
Teriakkan sang ibu semakin membuatnya wajib bangkit dari kasur dan selimut.
"Nde eomma..." jimin menjawab dengan malas.
Tapi baru beberapa detik matanya membulat dan segera memposisikan dirinya terduduk,ia terkejut. Rasanya agak aneh ketika mengatakan kata 'eomma'. Seperti kata yang sangat lama tak pernah ia ucapkan.
"Eomma?" Jimin mencoba mengingat sesuatu,seperti ada yang aneh,tapi apa?
"Ah sudahlah,untuk apa memikirkan perasaan aneh seperti itu."
Akhirnya ia lebih memilih untuk bangun dan bersiap untuk pergi kesekolah seperti biasa. Sarapan dengan sang eomma,berangkat bersama taehyung dan jungkook. Itulah rutinitas jimin,namun entah kenapa jimin terus merasa hampa,seperti ada sesuatu yang ia lupakan.
*****
Hari ini jimin tidak fokus pada pelajaran,ia terus memperhatikan telapak tangan kanan yang semenjak tadi seperti berganti suhu. Ini musim dingin dan suhu di busan sekarang mencapai minus 9°celcius,tapi tangan kanannya seperti menghangat.
Jimin mencoba menutup kedua manik hazelnya,mencoba merasakan suhu hangat di tangan kanannya. Hangat,seperti digenggam sesuatu.
Pletak!
"Aakh!" Jimin mengaduh karena tiba-tiba kepalanya terasa berdenyut akibat hantaman sesuatu.
"Park jimin-ssi jika kau tak berniat mengikuti pelajaranku silahkan keluar,sekarang!!"
Teriak jung ssaem tepat disamping jimin,membuat gendang telinganya sakit. Jimin pasrah dengan bangkit dan menunduk hormat meminta maaf lalu pergi meninggalkan kelas.
"Hyung,tak biasanya jimin hyung seperti itu,ada apa dengannya?"
Jungkook menyikut lengan taehyung yang duduk disebelahnya,merasa heran dengan sikap aneh jimin. Sejak beberapa hari lalu ia agak melamun.
*****
Jimin mengacak surainya frustasi,perasaan aneh itu terus menyelimuti dirinya. Yang bahkan ia tak mengerti apa yang aneh.
'Park jimin,aku merindukanmu'
Jimin terkejut dan membalikkan tubuhnya,mencoba mencari sebuah suara yang baru ia dengar.
"Siapa itu?" Jimin mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru kamar miliknya. Tak ada siapapun,seharusnya jimin takut tapi ia justru penasaran.
'Jimin-aa,ireona...aku merindukanmu'
suara itu,ia seperti mengenalnya. Merindukannya katanya? Siapa itu?dari suaranya jimin yakin ia seorang pria.
'Apa kau tak merindukan hyung?'
"Hyung?" Jimin menegaskan suara samar-samar itu,ia berjalan kearah pintu. Jimin yakin orang itu berasal dari luar.
"Hyung siapa?aku tak memiliki hyung" jimin bermonolog,meraih gagang pintu dan berniat membukanya dan....
Tak ada siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoonmin Oneshoot Series (Bts Fanfiction) [√]
FanfictionKumpulan kisah-kisah mengharukan yoonmin,oneshoot series