Chuken hachiko. Tentu kalian pernah mendengar kisahnya bukan? Tentang anjing berjenis akita inu yang setia menunggu tuannya, tak peduli dengan apapun dan siapapun ia akan terus menunggu hingga Hidesaburō Ueno sang majikan kembali. Seperti itulah jimin,bahkan kini rintik hujan telah berganti menjadi salju-salju putih yang jatuh dengan indah tak sedikitpun menyurutkan rasa rindu jimin pada sang kakak yang tak kunjung kembali. Menunggu adalah kebiasaan jimin semenjak 4 tahun silam,dengan syal merah yang diberikan yoongi dulu ia setia terduduk diteras rumah,memandang tepat pada pintu pagar kayu berharap pintu itu terbuka,memunculkan sosok sang kakak.
Kreeekk
Gerakan pintu pagar yang perlahan terbuka melambungkan asa jimin,dengan degup jantung yang mulai berdetak lebih cepat dari keadaan normal ia berusaha bangkit dan tersenyum,berharap orang yang membuka pintu pagar adalah yoongi.
"Jimin hyung..."
senyum jimin perlahan memudar,ternyata masih terlalu awal untuk berharap tinggi untuk kepulangan yoongi.
"Jungkook-aa,ku kira siapa."
Jimin berusaha mengulas sebuah senyum pada jungkook yang berjalan mendekat.
"Kau kira,yoongi hyung kan?"
Jimin tertunduk,menganggukan kepalanya perlahan,jungkook sangat mengerti perasaan jimin saat ini,karena memang ia selalu bercerita pada jungkook. Bukan hanya itu, jungkook adalah sahabat jimin sejak kecil, jadi ia mengetahui semua tentang apa yang terjadi pada jimin.
"Emm...hyung...kau belum melihat berita kemarin malam?"
"Be-berita?apa?"
Jungkook terdiam menatap manik hazel sahabatnya,jimin memang benar-benar menunggu yoongi hingga tak menghiraukan apapun.
"Itu...emm..." jimin mencoba mencari jawaban sendiri lewat tatapan jungkook,ia paham,jungkook mencoba memberitahu sesuatu. Namun kini jimin diliputi perasaan yang aneh.
"Jungkook-aa ada apa?" Jimin mencoba tenang meski kini ia mulai gelisah melihat jungkook yang mengelus sendiri tengkuknya,terkesan bingung untuk menyampaikan sesuatu.
"Y-yoongi hyung....dia dikabarkan meninggal dalam perang"
DEG!!
Jimin mencoba mencerna kata demi kata yang baru ia dengar. Hatinya mencelos,jantungnya serasa tak berfungsi dengan normal,bahkan tak ada pada tempatnya.
"Tidak...ini tidak mungkin,kau pasti bergurau"
"Hyung,berita itu mengatakan banyak tentara yang tewas saat perang dengan korea utara minggu lalu,dan nama yoongi hyung ada didaftarnya."
Sekali lagi,perkataan jungkook tak bisa ia cerna dengan baik,mana mungkin. Ini mustahil,yoongi hyungnya tak akan meninggalkan jimin dengan cara seperti ini kan?
Tak bisa dipercaya. Jimin melangkah mundur perlahan,menggapai apapun agar tubuhnya tak terjatuh begitu saja."Tidak mungkin....yoongi hyung..."
"Jimin hyung,kumohon kendalikan dirimu,aku tak bermaksud-"
"Pergi,kau berbohong kook"
Pikiran dan hatinya berkecamuk,ia tak bisa menerima kenyataan bahwa yoongi telah meninggal bahkan sebelum mereka bertemu.
"Jimin hyung"
Jungkook berusaha mendekat pada jimin yang kini bersandar pada pintu,pandangannya kosong. Tapi tepat ketika jungkook akan meraih lengannya justru ia menepisnya dengan kasar.
"Pergi...."
"Hyung..."
"KUBILANG PERGI!!!"
Jimin mendorong tubuh jungkook,berbalik masuk kedalam rumah dan mengunci pintunya,menyisakan jungkook yang kini kebingungan dan khawatir pada jimin sahabatnya. Sedangkan jimin?ia tersandar lemas,perlahan tubuhnya merosot jatuh dengan keputus asaan yang teramat dalam.
-TBC-
Hayoooo jimin galau hayooo 😂 banyak reader yang komen endingnya jangan sad lagi,coba akunya dirayu /? Hehehe jangan lupa vommentnya ya sayang biar semangat lanjutin kisahnya,gomaweo lovely reader ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoonmin Oneshoot Series (Bts Fanfiction) [√]
FanfictionKumpulan kisah-kisah mengharukan yoonmin,oneshoot series