part 23

64 8 0
                                    


Author'pov

Ini adalah hari yang di tunggu-tunggu Dzaki dan sebagian murid Harmoni yang ikut bergabung dalam organisasi yang di ketuai oleh Dzaki tersebut, ini adalah hari dimana semua anak Harmoni yang berada dalam organisasi tersebut merayakan anniversarry organisasi mereka.

Dzaki dan Vita berdiri di dekat panggung dan mengedarkan pandangan mereka untuk mengontrol acara, Dzaki terus melihat jarum jam di tangan nya dan langsung naik ke panggung ketika jarum jam ditangannya menunjukan pukul 8 malam dan tak lupa pula ada Vita yang selalu mengekor di belakangnya

"Ekhm semua mohon perhatiannya bentar... langsung aja ... ini adalah hari perayaan anniversarry kita, gue minta ke seluruh angkatan untuk bisa berpartisipasi dan menjaga sikap di depan alumni-alumni kita, acara bakal dimulai ketika alumni kita udah dateng... oke thank u"

"Oiyaa satu lagi... pada perayaan tahun ini bukan anggota organisasi kita aja yang memeriahkan tapi seluruh organisasi yang ada di Harmoni ikut serta ... so havefun guys" sambung Vita sebelum menuruni panggung

"Zak, lo mau kemana?" Tanya Vita ketika melihat Dzaki meninggalkan dirinya

"Ke Sandra bentar" kata Dzaki tanpa melihat ke arah Vita

Mata Dzaki terus beralih antara smartphone dan sekeliling... terus mencari dan mencoba menghubungi seseorang yang sementara waktu terlupakan oleh nya

Lo ngapain sih San, angkat telfon gue dong rutuk batin Dzaki dari tadi
Dan seketika pencarian yang di lakukan Dzaki berbuah manis,, dia menemukan sosok yang sudah di carinya sejak tadi.

"Sa-" perkataan Dzaki terhenti dan kakinya pun sontak berhenti ketika melihat siapa yang barusan menemui gadis itu, untuk sesaat Dzaki menetralkan jantung nya dan berusaha mendekati kedua orang tadi

"Lo disini?" Tanya Dzaki berusaha menetralkan pertanyaannya

"Eh iya, gue disini... tadi mama nya Sandra nyuruh gue nemenin Sandra" jawab Bian dengan kalem

"Lo udah selesai sama Vita nya?" Tanya Sandra memecah bongkahan es yang berada di sekeliling nya pada saat ini dan tak lupa menambahkan senyum tulus di wajah tirus nya

"Udah, lo udah makan?" Tanya Dzaki datar

"Hmmm nanti mau makan sate langganan Bian, lagian gue belum laper sekarang... lo udah?" Balas Sandra yang tak hentinya tersenyum kepada lelakinya itu

"Ikut gue bentar" ajak Dzaki yang kebiasan tak menunggu jawaban dari Sandra

"Yan tunggu bentar ya" sorak Sandra ke pada Bian yang ditinggal kebingungan

Cukup jauh dari keramanian tangan Sandra di tarik Dzaki dan itu meninggalkan berkas merah di pergelangan tangan gadis itu

"Ngak usah makan ama dia" kata Dzaki langsung, cepat ketika mereka sudah berdiri berhadapan

"Kok gitu? gaenak ah lagian niat dia baik kok mau ngajakin gue makan" balas Sandra yang masih sibuk dengan pergelangan tangannya

"Hp lo mana?" Seakan tak pernah mendengar apa yang barusan di jawab Sandra, Dzaki langsung mengambil smartphone yang di sodorkan Sandra dengan tampang bingung

"Ini gue .... lo pulang duluan aja ..... gue yang anterin ..... biar gue yang jelasin ..... thanks"

bingung dengan tingkah laku Dzaki jadi Sandra hanya diam dan menurut dengan apa yang dikatakan Dzaki karena untuk membuka mulut saja dia tak berani, dan dia juga merasa bersalah pada Bian saat ini. 

"Zak .... Zak mata gue Zak ..... Zak"

Dzaki terkejut melihat Sandra yang tak dapat melihat dan terus meremas tangannya lebih keras, sadar akan apa yang barusan terjadi Dzaki langsung mengajak Sandra ke rumahsakit dan tak lupa menghubungi sahabat-sahabat dan orang tua Sandra.

EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang