part 15

60 10 2
                                    


author'pov


setelah insiden tabrakan Dzaki dan Sandra kemarin, perasaan Sandra kian dalam, Sandra tak tau apa yang harus di lakukannya

haruskan gue ngalah untuk Ica?

 atau haruskan gue mendahulukan ego gue?

 tanya batin Sandra sambil menatap papan tulis dengan tatapan kosong , dia memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi jikalau dia bersama Dzaki, tapi Sandra tau dia takkan pernah bersama Dzaki

"mikirin apaan si lo San?" tanya Nifa ke Sandra yang sibuk dengan pikirannya sendiri

"ngak kok, gue ngak mikir apa-apa" sergah Sandra cepat sambil melihat ke arah kelompok Ica .... dan kalian tau apa? di sana ada Dzaki, tepat di samping Ica

"ngak mikirin tapi cemburu?" goda Nifa, Sandra tercengang karna temannya itu tau perihal dia menyukai Dzaki

"ya dari sikap lo, dari cara lo natap doi aja udah jelas kali" jelas Nifa seperti tau apa yang ada di pikirkan Sandra, dan Sandra hanya mangut-mangut

"pasti susah ya menyukai orang yang sama dengan orang yang dekat dengan kita, ngak usah lo tanya gue tau dari mana, semua ketara dari sikap kalian" jelas Nifa tenang, dan sekali lagi Sandra hanya maangut-mangut kosong

"Fa, kalo cewe yang duluan ngungkapin perasaan gimana ya?" tanya Sandra hampa

"menurut gue sih itu tergantung lo nya aja, gue juga ngak tau"

"kak, kalo cewe ngungkapin perasaan nya ke cowo duluan gimana" sambung Nifa bertanya ke Iqbal

"jangan lah kalo cewe yang ngungkapin duluan, dimana harga diri si cowonya? ntar kata orang cowonya  ngak gentle, sebagian cowo ada yang ilfeel tau dan ada juga sih yang engga, trus kalo cewe yang ngungkapin cowonya ga berjuang apa-apa dong, menurut sebagian cowo mengejar itu sensasi yang berbeda" jelas Iqbal

"trus sampai kapan harus mengunggu, nyesek nyimpan perasaan lama-lama" kata Sandra dan berdiri meminta izin ke Bu Ida, salah satu guru biologi di sekolah nya, setelah mendapatkan izin, sandra pergi ke UKS dan matanya mulai terasa panas, dan akhirnnya tanggisnya pecah disana tanpa ada yang mengetahui.

"eh, gue salah liat ato emang Sandra lagi nangis ya?" tanya Nanda lebih tepat ke dirinya sendiri saat melihat Sandra keluar kelas

"mana?" tanya Dzaki yang sedikit kaget, dan cepat menetralkan jantungnya yang mulai kacau, sadar akan jantungnya tak akan tenang,  Dzaki cepat meminta izin ke Bu Ida

setelah beberapa menit Dzaki mencari Sandra ke seluruh penjuru sekolah sampai ke toilet cewe, Dzaki mencari dan akhirnya terdengar suara tangisan dari UKS, dia yakin itu pasti Sandra.

Sandra langsung menyeka air matanya ketika mendengar suara knop pintu terbuka

"lo ngapain disini? sakit?" tanya Dzaki setenang mungkin

"pusing aja" jawab Sandra

"hmm" balas Dzaki

dan seketika mereka terjebak dalam diam dan sibuk dengan pemikirannya masing-masing

gue harus ngomong,

gue ngak sanggup buat nahan perasaan,

sorry ca    batin Sandra

setelah meyakinkan diri dan menggumpulkan kekuatan Sandra langsung membuka percakapan dan membuka ruang kosong 

"Zak" panggil Sandra sambil menghela nafas berat

"ya?" tanya Dzaki bingung

"bisa lo liat gue sekali? sekali aja, gue disini, tepat di belakang lo, gue ada kalo lo lelah mengejar ke depan, gue ada di belakang lo Zak" seketika tangis Sandra pecah

gue gak ngejar siapa-siapa San, gue hanya nunggu lo  batin Dzaki

tak ada jawaban, Sandra sadar dia udah kelewat batas dan langsung menunduk sambil menyelesaikan semua yang belom terselesaikan

"gue nunggu lo buat liat gue yang bukan siapa-siapa, yang bahkan gaada apa-apa nya kalo di bandingin Vita mantan lo yang cantik, putih, populer, kaya dan gue juga bukan apa-apa kalo di bandingin Ica, yang cantik, baik, pintar bahkan dia juga populer, gue ngak ada apa-apa di bandingin dia, gue ngak minta lebih Zak, liat gue semenit aja, semenit" ..... "ya ,semenit aja" kata Sandra dengan senyum yang di paksakannya

selamanya pun gue mau liat lo San

lo lebih dari semua orang, lo beda San

"gue kekelas duluan ya, makasih udah mau denger, makasih udah biarin gue punya perasaan ke lo walaupun gue tau lo ngak bakalan bisa liat gue" pamit Sandra

Sandra tak jadi ke kelas dia berbelok ke toilet dan entah kenapa dia seharian ini sering menangis

"gue ngak nyangka San, ternyata lo ... shitttt" kata Ica yang tiba-tiba muncul , tiba-tiba menyiram Sandra dan tiba-tiba lagi Dzaki ada dan menyeret Ica keluar

semunya tiba-tiba dan itu membuat Sandra sakit, marah, senang dan .....

"lo ngapain Ca?" tanya Dzaki yang sudah berada di taman berdua dengan Ica

"gue sama Sandra udah janji ngak bakalan ngungkapin perasaan kalo gue atau Sandra belom ada yang mundur, kalo lo jadi kita apa yang lo lakuin? ha? ini sulit buat gue dan Sandra, gue ngak bermaksud lakuin itu ke Sandra tapi gue ngak terima kalo dia ngungkapin perasaannya ke lo duluan Zak" mata Ica mulai memanas dan langsung memeluk Dzaki dan menangis di pelukan cowo bertubuh tinggi itu, cowok itu hanya diam memikirkan apa yang sebenarnya terjadi dan tanpa disadari dia membalas pelukan gadis itu.

"gue ngak tau Zak semuanya terasa susah, gue nggak bisa memendam perasaan gue terlalu lama lagi, gue mau lo milik gue bukan Sandra" kata Ica lirih


sekarang lo bisa dapetin Dzaki Ca,

dan lo bisa bareng dia,

gue udah tau semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan gue selama ini,

dia milih lo, bukan gue  batin Sandra dan senyum terukir di wajah tirus gadis itu



vote and comment readers






EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang