part 28

29 3 0
                                    


Sandra'pov

Gue telah merenungkan perkataan Rani ketika di bali kemaren, kenapa gue harus jadi orang lain dulu untuk dicintai?
Gue pengen ketemu Dzaki tapi ........ ya gitu.

".....Lo serius ngga mau kesini? ...... ini yang kedua kalinya loh lo kayak gini, gue beneren ngambek ni ya........ oke gue tunggu"

Gue serius bakal ngambek kalo anak2 itu (read : Ami, Hani, Lisa, Putri)  ga jenguk gue kali ini, masa iya udah 2 kali gue masuk rumah sakit mereka ga jenguk gue sama sekali, bete kan? Untung ada kakak gue yang nemenin kalo ngga mungkin gue bakal karatan disini plus merana

"Cieee yang udah jadi MABA" goda gue ketika kakak gue sibuk dengan smartphone nya

"Iya dong~ ,makanya cepeten lulus lo biar kita sekampus" balasnya tanpa melirik gue sedetik pun

"Ngga ah, gue ngga minat teknik" jawab gue sambil menatap lurus kedepan dan seketika gue melihat pintu itu terbuka sendiri, gue langsung parno dan memegang tangan kakak gue dan menatapnya horor, kakak gue yang masih sibuk dengan smartphonenya pun langsung menatap gue seolah berkata 'lo mau mati ya?' Tapi setelah melihat wajah gue yang ketakutan dan langsung mengikuti arah pandang gue

"Lo kalo sakit emang parno an ya?" Kekeh Sindy ketika melihat siapa yang datang

" ck... kok lo ngga langsung masuk aja sih?" Tanya gue dengan nada jengkel tapi orang itu tidak memedulikan gue dan malah menyapa kakak gue terlebih dahulu

"Biasa Zak kalo lagi sakit bawaannya marah-marah ngga jelas terus, mau ketemu Sandra ato mau ketemu gue?" Gue tau kakak gue mau ngegoda gue tapi .... eits ngga berhasil

"Gue tinggal ya, tolong jagain Sandra bentar ya Zak, gue mau makan bentar dari tadi gue ngga makan karna jagain tu anak" Sindy nunjuk gue dengan dagu nya dan tersenyum jahil

"Yeee lo nya aja kenapa mau jagain gue? Gue ngga mintak lo jagain gue kok *wleeee* " gue melirik Dzaki yang tampak pusing melihat tingkah kami berdua

***

Dzaki'pov

Aaaish ni tangan kenapa ngedisco gaje si, dan ini satu ngapain juga jantung gue meraton gini ini bukan waktunya untuk maraton tung (read: jantung). aaaak mama tolong zainuddin ma~ zainuddin ga kuat , kok gue jadi melow babi gini ya?

Gue mencoba menekan knop pintu tempat gadis itu biasa dirawat, setelah pintu itu sedikit ternganga, gue pun tak mendapatkan balasan dari penghuni yang bermungkim di dalam, apa jangan-jangan gue salah ruangan? Tapi ga mungkin lah kan gue udah nanya suster tadi.

Ketika badan gue sudah sepenuhnya berada dalam ruangan itu gue dapat melihat Sandra yang menghembuskan napas lega mungkin karena gue akhirnya dateng kali ya? Beberapa saat kemudian kakaknya Sandra keluar untuk mencari makan katanya ya katanya

"Lo ngapain?" Aduuuh dari seribu pertanyaan ngapain pertanyaan bodoh ini yang keluar

"Maksud lo?" Gue bisa melihat kebingungan Sandra

"Harus nya lo marah sama gue kalo gue salah san,bukannya lo simpan dan berpura2 tersenyum tulus ke gue, intinya gue sayang sama lo, sama sifat lo sama semua yang ada sama lo San, gue bukannya sayang sama diri lo tapi dengan sifat orang lain, please jadi diri lo sendiri"
Gue ga tau apa yang udah gue omongin, yang paling ajaibnya gue bisa melakukan hal tersebut dengan satu tarikan nafas, ga nyangka ya ternyata gue ajaib bin sableng.

"Lo salah minum obat kali ya?" Gue dapat melihat seketika mata gadis itu membulat

"Obat itu dimakan kali yang kaga diminum" jawab gue mencoba untuk sesantai mungkin

"What? Yang? Yang? Jijik iiiih, ga suka ga suka" aduuuuh ademnya kalo liat lo gini San

"Tapi aku suka kok"

"Aku? Sejak kapan ini mangil aku-kamu syalala aduhai gini si, gue ga suka Dzaki"

"Jadi lo udah ga suka gue? Gitu?" Gue berpura2 merajuk gitu

"Iiiin paan si, gue ga suka lo tapi gue sayang lo"
Aduuuhai lo ngomong satu kata gitu aja udah bikin gue fly kelangit ke12 San.

***

Sandra'pov

Hari ini gue telah diperbolehkan untuk kesekolah lagi, yeeey sekolah lagi.

"Lo marah ya sama kami?" Tanya Lisa yang sudah duduk di depan meja yang paling gue sayang, percaya ga percaya meja ini dari kelas 10 udah gue bawa dari kelas lama gue dan sekarang gue udah kelas 12 dan hampir ujian lagi meja ini selalu menemani gue selama 3 tahun ini, eits masalah meja mari kita lupakan sejenak balik lagi masalah gue dengan sahabat-sahabat lucknut ini.

"Maafin kami ya, besok ni kalo lo masuk RS lagi tar kami jenguk deh" tah apa yang dipikirkan Hani saat mengatakan hal tersebut

"Peak lo ya nyet, itu sama aja lo doain dia sakit lagi" mungkin ini sahabat gue yang cukup waras (read : Ami)

"Lo mau kemana?" Tanya Putri disaat gue mulai akan meninggalkan meja gue

Gue masih sempat mendengar percakapan ke-4 sahabat gue itu.

"Cemberut aja Bu kenapa lagi?" Tanya Elfa yang sibuk dengan lemonade nya dan gue langsung menyeruput minumannya tanpa meberi aba-aba kepada pemiliknya yang juga sedang menikmati dan mengakibatkan pemiliknya tersedak

"Eeeh .... ya ga minuman gue juga kali lo embat"

"Shut up" jawab gue menatap lurus kedepan dengan sedotan yang tak lepas dari bibir gue

"Tuh pacar lo main embat minuman gue aja, beliin gue lemonade baru-sekarang-gue haus" gue tak bereaksi sedikit pun ketika Elfa menekankan kata kepada Dzaki yang baru datang.

"Nih ribet amat lo, tinggal lo pesen aja susah amat sih" Dzaki menyodorkan segelas lemonade segar kehadapan Elfa

"Lo beliin Elfa aja? Trus gue gimana?" Gue tak terima

"Kan lo udah ada, mau lagi?" Tawar Dzaki dengan nada lembut, aduhai makin cinta aja gue mak

Dzaki kembali dengan 2 gelas lemonade segar di tangannya dan menyodorkan satu ke gue.

"Kok lo ga sama Nanda kesini? Nanda nya mana?" Tanya Elfa sejak tadi belom keliatan batang idungnya

"Gimana sihhh, kan Dzaki kesini bareng Vita, ya kan Zak?"

"Tadi cuma ada perlu dikit aja kok, lagian kan dia udah balik lagi tuhh" sergah Dzaki

"Ehm .... jadi Nanda dimana zak?" Elfa yang dari tadi belom mendapatkan jawaban dari pertanyaannya

"Ngapain lo nyari gue?"

"Lo dari mana aja si? Kemaren lo ga masuk, gue hubungin ga masuk-masuk, lo kenapa taik?" Elfa langsung membanjiri Nanda dengan pertanyaan-pertanyaan yang ingin di tanyakannya sejak kemaren

"Ada perlu doang kok"

"Lo boong, lo abis ngapain?"
Gue dan Dzaki terkejut dengan kekhawatiran Elfa yang sangat menakutkan itu

"Lo ga usah khawatir okay?"
Jawab Nanda dengan nada menenangkan sambil mengacak rambut Elfa dan tak lupa untuk menambahkan senyumannya


Yeeey gue bisa update lagi
Sebenarnya gue mau update dari kemaren2 tapi gue masih dilanda rasa takut, sekarang gue udah lega soalnya gue udah bagi raport tadi jadi ga ada alasan buat gue untuk ga lanjutin ni cerita yang absurd
Keep vomment ya guys
Saranghaeyo chingudeul

EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang