SATU

1K 36 6
                                    

drrttt drrrttt drrrttt

"Hallo." jawab seorang gadis yang sedang mendekam dibalik selimut tebalnya.

"Ehh! Lo dimana anjirr?! Ini hari senin! Jangan bilang lo lupa kalo hari ini udah mulai masuk?! Masuk jam 10 masih aja telat!" Omel sarah lewat ponselnya.

"Wahhh!! Gilaa! Lo dimana sekarang?!" Tanya gadis itu sambil melirik jam dinding.

"Ahh sialan! Udah jam 9:55. Gue gak masuk ya. Goodbye. Gue mau melanjutkan tidur gue dulu." Ucap gadis itu lagi.

"Tunggu!" Cegah sarah.

"Apa lagi sayang?" Tanya gadis itu lagi.

"Lo yakin ga mau sekolah? Guru baru matematika kelas lo ganteng abis! Mampus lo! Makan tuh bobo cantik!" Tawa sarah penuh kemenangan.

"Fotoin! Gak mau tauuu!" Suruh gadis itu sambil berjingkrak jingkrak diatas kasurnya.

"Goodbye princess!" Ucap sarah mengakhiri pembicaraanya dengan gadis itu di telepon.

"Dasar Sarah jahanam! Sahabat macam apa lo!" Omel gadis itu sambil mengutuk sahabatnya sendiri, dan menenggelamkan tubuhnya lagi kedalam selimut tebalnya.

"Bangun woyy! Bangun!"

"Lo mati ya?!"

"Woy!" Teriak seorang dari luar.

"Pergi!" Usir gadis itu dari dalam kamarnya.

"Ada temen lo dibawah!"

"Siapa?" Sahut gadis itu tak percaya.

"Turun aja! Nanya mulu lo!"

Mau tak mau gadis itu harus turun menemui temannya. Ia membuka pintu kamarnya dan berjalan kearah lantai bawah. Sesekali terdengar suara laki laki yang tidak asing lagi baginya. Dalam sekejap langsung mempercepat langkahnya.

"DAVID!" Teriak gadis itu spontan setelah melihat siapa yang datang dan langsung menghambur kepelukan David.

"Kangen sama gue ya?" Ucap David sambil membalas pelukan gadis itu.

"Lo kemana aja sih?! Pergi gak bilang! Pulang gak bilang! Lo pikir lo bisa seenak jidat lo pulang pergi gitu aja tanpa bilang sama gue?!" Omel gadis itu tanpa melepas pelukannya.

"Ayo kita jalan." Ajak David tanpa menjawab pertanyaan dari gadis itu.

"Eh lepasin! Lo belom mandi nanti jas gue bau!" Sambungnya sambil melepas pelukan gadis itu.

Gadis itu hanya memanyunkan bibirnya.

"Udh sana mandi! Perlu gue yang mandiin?" David mendorong tubuh gadis itu yang sempat mengernyit ke arah david karena ucapannya tadi.

"Sejak kapan lo jadi mesum gitu?" Tanya gadis itu.

"Mandi atau gue tinggal." Ucap David memberi pilihan.

Lalu gadis itu berlari menaiki anak tangga menuju lantai atas.

Memang sudah jadi kebiasaan David tidak menjawab pertanyaan pertanyaan gadis yang bernama lengkap Achazia Christabel itu. Karena menurutnya, pertanyaan yang di tanyakan Abel jawabannya sudah diketahui sendiri oleh Abel dan juga tidak terlalu penting.

David sendiri adalah seorang CEO baru dari perusahaan keluarga Pradipto yang mempunyai cabang hampir diseluruh negara benua amerika,eropa,dan asia. Karena itu dia menghilang dari kehidupan abel selama setahun untuk mengurus kantor cabangnya, berbeda lagi ceritanya kalau abel mengetahui ia berterbangan berpindah pindah negara,abel akan merengek tidak mau ditinggal oleh david.

Friendzone?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang