SEMBILAN

78 10 2
                                    

-DUA TAHUN KEMUDIAN-

David pov

Dua tahun lebih gue ada di amerika, gue kangen banget sama abel. Bener bener kangen.
"Daddy, mana mommy?" Tanya seorang anak disamping gue.

"Ngg..bentar ya ray, daddy telepon mommy dulu ya." Gue menyambar ponsel gue yang ada dikasur dan mulai menelpon tasya.

Ya,ini anak tasya, yang pasti bukan anak gue, ini bukan anak hasil persilangan gue dengan tasya. Oke?
Selama ini tasya suka bawa cowok dari luar masuk ke rumah, kalian bayangin aja bro, bisa seminggu 3 kali dia ganti ganti cowok. Gila banget!

"Dad,gimana? mommy mau jemput ray ga?" Tanya ray sambil duduk disamping gue.

"Mommy ga angkat telponnya daddy,mungkin mommy lagi sibuk sayang." Padahal gua tau persis si jalang itu lagi diclub sama cowok barunya.

"Gimana kalau kita jalan jalan aja yuk?" Ajak gue ke ray, kasian dia, nunggu nyokapnya sampe larut malem, malah kadang ga dijemput.

"Yuk!!" Jawab dean antusias.

Ray termasuk anak yang mandiri, dia udah bisa ngelakuin hal hal yang biasanya anak seumuran ray belum bisa lakuin. Bayangin aja, ray di tinggal sendiri dirumah sedangkan si tasya pergi ke club untungnya waktu itu berkas gue ada yang ketinggalan jadi gue balik kerumah dan denger si ray nangis dibalik selimut. Dan gue baru tau, kalo ray ini anak kandung tasya dari cowok lain beberapa tahum yang lalu, gue sih bodo amat ya, gue lebih kasian sama ray.

"Daddy,lagi mikirin apa sih? kok diem?" Tanya ray sambil mengguncang guncang tangan gue.

"Ikut daddy yuk?" Tanya gue tiba tiba.

"Emang daddy mau kemana lagi?" Tanya ray penasaran.

"Kita ke indonesia, daddy kangen banget sama temen daddy." Ucap gue tanpa mikir panjang.

"Oh, ketemu tante yang cantik itu ya dad? yuk dad, siapa tau tante cantik itu mau jadi suami ray." Ucap ray sok tau.

"Jadi Istri kali, kamu kan cowok, lagian kamu tuh masih kecil udah nikah nikahan aja." Omel gue sambil membuka ponsel untuk memesan tiket ke indonesia.

"Ya daddy kan juga udah nikah,masa aku ga boleh?" Jawab ray dengan lugu.

"Ray denger daddy ya, kan daddy udah besar, jadi daddy boleh menikah sama orang yang daddy cintai. nanti kalau kamu udah cukup umur, kamu juga bakal menikah kok." Jelas gue sambil mengelus kepala ray.

"Kayak daddy sama mommy?" Tanya ray dengan polosnya.

"Eng..iyaa gitu." Terpaksa deh gue bilang iya.

"Dad,aku sayang daddy,walau pun kita baru ketemu. Tapi aku benci mommy karena mommy suka kunciin aku dirumah sendiri." Ucap ray tiba tiba, anak kecil emang ga bisa bohongin perasaannya sendiri.

"Ray,meskipun mommy sering kunciin ray di rumah,mommy kan tetap mommynya ray,jadi ray ga boleh benci." Gue emang benci sama tasya, tapi gue ga mau anaknya sendiri benci sama tasya.

"Dad,ray mau tinggal sama daddy aja, kita ga usah balik kesini lagi dad, kita di indonesia aja ya dad."ucap ray memelas.

"Yakin kamu mau tinggal sama daddy di indonesia?" Tanya gue meyakinkan ray.

"Yes dad, i'm sure!" Ucapnya mantap sambil mengangguk.

"Ini misi kita ray, mommy ga boleh sampai tau, kalau mommy tau, kamu bakal dikunciin lagi sama mommy dan ga bakal ketemu sama tante cantik." Ucap gue sambil menyusun rencana tanpa mikir apa akibatnya kedepan entah untuk ray atau untuk abel.

Friendzone?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang