TIGA

324 27 0
                                    

Abel duduk disebelah seorang pria berperawakan tinggi, pria ini tampan, tapi mengapa abel agak kecewa ketika ia dijodohkan oleh pria yang duduk disampingnya ini?

Semua rasa menjadi satu didalam hati abel.

"bel,gimana?kamu terima dengan perjodohan ini?" tanya papi.

malam ini semua keluarga ivander dan keluarga dinata berkumpul dikediaman abel untuk meresmikan perjodohan antara abel dan rafael.

Rafael tersenyum kearah abel,ia seperti meyakinkan abel bahwa semua akan baik baik saja.

"i-iya pi." jawab abel sambil tertunduk.

kenapa rasanya susah sekali untuk mengatakan iya? rasanya abel masih ragu untuk menerima perjodohan ini.

Dan mulai malam ini juga rafael dan abel resmi menjadi seorang kekasih.

"mi,aku kebelakang dulu ya." abel menuju kearah kolam renang.

Abel duduk dipinggiran kolam dan termenung,baru tadi siang ia bertemu dengan guru matematikanya itu,dan malamnya dia sudah dijodohkan dengan abel. Bukan kah semua ini terlalu cepat? Bahkan untuk menjadi sebuah konflik dalam drama ini juga terlalu cepat.

"bokap lo sama bokap gue mau kita segera bertunangan." suara bass khas pria terdengar dari belakang abel.

Abel hanya terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh pria yang akan menjadi suaminya kelak itu.

"lo ga ngerasa apa kalo semua ini terlalu cepet?" tanya abel tiba tiba.

"biasa aja." balas pria itu singkat.

"ihh,kok biasa aja sih?" tanya abel yang merasa heran dengan jawaban dari pria itu.

"ya emang biasa aja kan?emang apa yang buat lo merasa ini terlalu cepet?" pria itu balik bertanya.

"kan kita baru ketemu,tadi siang malah.kita juga belom deket."

"kalo misalkan masalah deket,kita masih punya banyak waktu kok untuk deket sebelum hari pertunangan." pria itu berjalan kearah abel,dan duduk disamping abel sambil melipat kakinya.

"lagian juga kita kan satu sekolahan.'lanjut pria itu lagi.

"nah!!gimana kalo misalkan ada yang tau kita pacaran?" tanya abel sambil mengubah posisinya ke arah pria itu.

"ya emang kenapa?" jawab pria itu sambil menaikan alisnya yang tebal.

"dasar bego!lo guru, rafael! Lo guru!dan gue mu-rid -lo!" abel menekankan kata katanya.

"ya emang ada yang ngelarang kalo guru pacarin muridnya?" rafael memegang tangan abel tiba tiba.

"lagian juga gue bisa bersikap profesional kali." lanjutnya lagi.

"masa?coba liat nanti." ucap abel menantang rafael.

"kalo lo nantang gue,gue bisa buat kejadian tadi siang keulang lagi." balas rafael menatap abel.

"didalem ruangan gue." lanjutnya sambil mengeluar kan seringaiannya.

Owemjii!!rela adek bang,relaa!!

Abel menunduk,ia mungkin menyadari bahwa pipinya sudah memerah.

"dasar mesum." abel langsung bangkit dari duduknya dan berjalan masuk kedalam yang disusul oleh rafael.

"kalian abis pacaran ya?" tanya papi abel pada dua orang yang berbarengan memasuki ruang tamu.

"apaan sih papi,ihh." keluh abel sambil menunjukan muka tidak sukanya.

Friendzone?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang