malam ini adalah malam terindah untukku, kak fian sudah menyiapkan kejutan untuk acara ulang tahunku dengan mendatangkan sahabatku ririn dan menyiapkan kue yang super besar.
"apa kamu bahagia sayang" dia memelukku dari belakang, aku hanya mengembangkan senyumku
"ku rasa dunia milik kalian berdua, hargai para jomblo sepertiku" lagi dan lagi ardan mengganggu ke romantisan kami
"harusnya aku tidak mengundangmu, kau selalu menggangguku"
"kalau tidak ada aku, rencanamu tidak akan berjalan lancar, ingat itu" mereka malah beradu argumen sekarang
"ahh, , ini pesta yang sangat luar biasa" ririn tidak henti-hentinya mengagumkan interior pesta ini
"kau tidak ingin mengenalkan ku pada wanita yang merubahmu" tiba-tiba wanita yang membuatku kesal akhir-akhir ini datang berjalan kearahku
"selamat ulang tahun" dia mengulurkan tangannya
"terima kasih"
apa aku harus memeluk wanita ini, aku menatapnya dengan tatapan tidak suka"lihatlah gara-gara kalian aku sekarang dimusuhi" wanita itu langsung memukul ardan dan kak fian, aku jadi bingung
"heii sudah, kau bisa membuat tubuhku remuk" ardan membuat wanita itu menghentikan serangannya
"harusnya kau senang, aku dapat bonus gaji, dan kau dapat liburan untuk buat baby lagi tapi kau malah ingin membunuhku" ardan merapikan pakaiannya yang kusut, aku dan ririn memperhatikan mereka karna kami memang tidak tau apa-apa
"ayo jelaskan padanya, aku tidak mau dilihat tatapan tidak suka dari istrimu" aku langsung menoleh ke arah kak fian, lagi lagi kak fian memelukku dari belakang
"sayang dia sahabatku fanny"
"iya aku tau, dia sahabatmu sekaligus gebetanmu kan kak"
kenapa mereka malah ketawa"hahahaha, , , lihat yang ku bilang benarkan istrimu pasti cemburu" ardan ketawa sangat keras dan dia langsung mendapat pukulan lagi dari wanita itu
"dia bukan gebetanku sayang, ini semua rencana play boy itu. dia menyuruhku membuatmu cemburu dan kebetulan fanny ada di sini dan fanny juga ikut bermain dalam sandiwara ini" aku langsung melepas pelukan kak fian, jadi selama ini aku di mainin oleh mereka.
"jadi kakak tidak menjalani hubungan kusus dengannya" kakak fian membelai pipiku
"mana mungkin, aku bisa di bunuh oleh suaminya sayang dan aku juga tidak doyan ibuk-ibuk" wanita itu langsung memukul lengan kak fian
"beraninya kau mengata-ngatai ku"
"dia sudah menikah, tapi waktu itu dia sempat mengatakan kalau ..." perkataanku terputus karna mereka ketawa lagi dengan perkataanku
"aku fikir kamu tidak memperhatikan perkataannya waktu itu, jadi itu sebabnya kamu mendiamkan aku dan tidak ingin ku sentuh"
"aww.... sakit bee" aku mencubit perut kak fian haruskah di mengatakan kalimat terakhir itu lihat mereka tertawa lagi pasti mukaku sekarang seperti kepeting rebus.
"maaf, pertemuan pertama kita tidak terlalu baik, saat itu aku sangat kesal dia tidak mengundangku diacara pernikahan kalian. dan aku terjebak dipermainan mereka. aku tau kau pasti sangat tidak suka denganku, kau tau suamimu ini adalah pria terdingin yang pernah ku temui aku beruntung bisa dekat dan berteman dengannya, dan kau beruntung dapat merebut hatinya" ya tuhan aku salah sangka selama ini dengannya, aku sudah berfikir macam-macam dengannya selama ini
"aku yang beruntung memilikinya" kata kak fian tiba-tiba memelukku dari samping dan diam-diam mencuri ciuman dibibirku
"aku tidak pernah melihatmu semesum ini bung" kami semua tertawa dengan perkataan fanny. untuk pertama kalinya aku menyebut namanya
"aku kesana dulu, suami dan putriku pasti sudah menunggu, sekali lagi selamat ulang tahun ya. semoga kalian selalu bahagia" fanny sudah berpamitan kepada kami
"kami juga mau kesana, aku tidak ingin jadi obat nyamuk" ardan dan ririn juga ikut berpamitan, tinggal lah aku dan kak fian
aku memutari tubuhku menghadapnya, aku melingkari tanganku di lehernya
"terimakasih" kataku pelan
"untuk" dia melingkarkan tangannya di pinggangku
"semuanya, untuk cinta yang kakak berikan untukku, untuk kesabaran kakak yang tidak bosan menunggu ku, dan maaf aku telat menyadari perasaanku"aku tidak bisa menahan air mataku, kak fian mengusap air mataku
"usstt,, jangan menangis, aku lebih suka kamu telat menyadarinya dari pada memang tidak ada perasaan untukku. jangan berkata seperti ini lagi ya" aku langsung memeluknya mencium lekukan lehernya, rasa takutku hilang seketika, sekarang keraguanku sudah hilang aku memang sudah mencintai laki-laki yang seharusnya menjadi kakak iparku ini
dia melepaskan pelukanku dan mencium bibirku dengan lembut, ku rasa bibirku ini kecanduannya dia tidak pernah bosan untuk bermain disana dan aku menimatinya.
bagaimana udah lepas kangen dengan pasangan sejoli ini,
untuk part selanjutnya akan lebih romantis lagi..
jadi tunggu ya,,

KAMU SEDANG MEMBACA
REALIZE (complete)
RomantizmBagaimana aku bisa menjadi Pengantin Prianya. Bukan seharusnya dia menjadi ADIK IPAR ku.. Aku memang sudah mencintainya sejak awal bertemu dengannya.. Apa aku bisa masuk ke Hati yang sudah penuh dengan Nama adikku. ~ALFIAN ARGANTA Kenapa kau pergi...