tidak terasa sudah seminggu waktu setelah aku membaca surat itu, perasaan ku masih bingung, apa benar ini takdir yang di buat tuhan untuk ku, haruskah aku mengikuti kata-kata itu.
tapi bagaimanapun hati ku sudah kau bawa semua argham bagaimana bisa aku membuka hati ku untuk sesorang yang harus menjadi kakak ipar ku."heii,, ngelamun aja" aku terkejut karna ulah sahabat ku ini
"isstt.. kamu kagetin aku aja rin" lihatlah dia malah cikikikan setelah membuatku kaget.
"habisnya di panggil gak dengar sih, ngelamun jorok ya, aww..sakit kampret" rasakan emang enak ku getok kepalanya sialan bilang aku ngelamun jorok.
"makanya jangan asal bicara, aku lagi mikirin surat itu rin" ucapku lesu.
"kenapa harus di fikirin sih, jalanin saja mungkin argham benar kalau kakaknya itu memang suka kamu, ya walau aku lihat dia memang memiliki sifat yang berbeda dengan argham, tapi dia ganteng kok, malah gantengan dia dari pada argham hehehe"
ini mah bukan kasih solusi, punya sahabat gini amat sih."kamu ini malah bandingin mereka kamu tau kan dia itu manusia es, auranya dingin bangat ya aku akui sih akhir-akhir ini dia kelihatan hangat, tapi tetap aja dia pria es, dan belum tentu dia memang suka aku bukti itu masih belum meyakinkan"
"hmm.. bukannya nanti malam dia mengajakmu keluar, bagaimana kamu membahas soal surat itu, biar kamu gak penasaran begini semoga ada jalan keluar dari masalah ini" benar juga kata sahabatku ini lebih baik aku bahas masalah ini dengan dia biar hatiku bisa kembali tenang lagi.
"ide yang bagus, kau sahabatku yang pintar" ucapku ku tulus
"aku memang pintar kau saja baru tau" ucapnya dengan gaya songong andalannya lebih baik aku tarik lagi kata kata ku tadi.
"ya sudah aku mau siap-siap dulu, aku takut dia datang cepat kayak kemarin" memang kak alfian sering datang selama seminggu ini dan sudah beberapa kali mengajakku keluar apa lagi setelah kakiku sudah sembuh beberapa hari yang lalu. dan malam ini dia janji ingin mengajakku makan keluar dan entah kenapa aku selalu senang di ajaknya keluar, walau kadang kami hanya kebanyakan diam, aku juga tidak tau apa memang sifatnya kelewatan dingin atau dia tidak suka berdekatan dengan ku, tapi kalau dia tidak suka ketemu aku kenapa setiap malam dia selalu tidak pernah absen kerumahku.
"ciee semangat bangat mau ketemu pangeran es nya" nyebelin bangat nih anak, bodo amat lah aku langsung aja berjalan kekamar ku.
___________________________
Malam ini aku akan mengajaknya makan malam, aku senang akhir akhir ini hubungan ku mulai ada kemajuan. aku juga senang kakinya sembuh lebih cepat dari prediksi dokter kemarin.
setiap malam aku juga selalu mengunjunginya dengan alasan mengantar makan atau ingin tau keadaannya itu modusku saja sebenarnya.dan aku akui aku masih gerogi di dekatnya terkadang sifat dingin ku sering ku gunakan.
argham juga sudah mempercayaiku untuk menjaganya, dan juga menggantikan posisinya di hati flo. tapi apa bisa dia menerima ku. aakkhhhh memikirkan itu membuat nyaliku ciut.
kalau dia tidak bisa mencintaiku, biar aku yang membuat dia mencintaiku, malam ini aku akan mengungkapkan perasaanku.
~~~~~~~~±±±±~~~~~~~~~~
"bagaimana penampilan ku" ucapku di depan ririn.
"hhmm.. sangat perfekto ckckk" ucapnya membuatku ikut tertawa
"ayo cepat dia udah sampai" lanjutnya.
Kak alfian memang sudah sampai dan menunggu ku di ruang tamu. aku tarik nafas agar aku lebih rilex baiklah malam ini aku harus membicarakan masalah yang menjadi beban fikiran ku.
"ihh.. malah bengong, cepat turun dia bisa mati kebosanan menunggu mu" ucapnya membuat ku tersentak dari lamunan
"rin.. aku tidak akan membuat argham terlukakan" tanyaku, sebenarnya aku takut mengkhianati cinta ku bersama argham.
"dia malah akan tersenyum bahagia disana karna kamu bisa bangkit lebih cepat, dengar ya kalau dia marah dia nggak akan meninggalkan amanat itu kan, kamu pantas bahagia dan dia tau siapa yang akan membuat kamu bahagia selain dirinya,
hmm... oke sekarang lebih baik kamu temui pangeran es itu..hehe" aku memeluk ririn untuk ucapan terima ksih"makasih ya aku menyayangimu ririnku
muuaahhh" ucapku sambil mencium pipi sahabatku. Dan langsung melangkah keluar untuk menemui kak fian

KAMU SEDANG MEMBACA
REALIZE (complete)
RomanceBagaimana aku bisa menjadi Pengantin Prianya. Bukan seharusnya dia menjadi ADIK IPAR ku.. Aku memang sudah mencintainya sejak awal bertemu dengannya.. Apa aku bisa masuk ke Hati yang sudah penuh dengan Nama adikku. ~ALFIAN ARGANTA Kenapa kau pergi...