BAB 26

22.1K 884 15
                                    

kini aku dan kak fian sedang berjalan-jalan disebuah MAL, ini kencan pertama kami setelah menikah dan genggaman tangan kami tidak pernah terlepas, rasanya sudah lama aku tidak merasakan kebahagian ini.

"kita mau kemana lagi sayang" kakak fian bertanya dengan ku, rasanya sudah semua toko kami masuki, kak fian hari ini sangat memanjakanku dia membeliku banyak pakaian, sepatu dan perlengkapan wanita yang lain, katanya aku membutuhkan semuanya jadi aku tidak boleh menolak. dasar tukang paksa

"rasanya semua sudah kita beli deh kak, lihat tangan kakak sampai berat sebelah" kataku sambil mengejeknya

"kamu meragukan keperkasaanku" dia mulai memakai senyum mesumnya, dan aku langsung mencubit pinggangnya

"sakit sayanggg,, ohh iya kamu belum beli baju untuk pesta perusahaan untuk minggu depankan" aku sampai lupa minggu depan akan diadakan pesta perusahaan

"gaun ku masih ada yang layak pakai kok kak, jadi tidak usah beli" kak fian langsung berhenti melangkah yang membuatku juga ikut berhenti

"tidak bisa begitu, kamu harus memakai gaun yang bagus dan baru, kamu ini kan istriku aku ingin kamu jadi ratu malam itu"
"tapii...kan tidak ada yang tau kalau aku ini istri kakak, jadi tidak akan ada yang memperhatikan pakaianku kak"
"tetap saja kamu harus membeli yang baru,, yaa sudah ayo kita cari" kak fian mulai menarik tanganku lagi dan kami memutari mal ini untuk mencari gaun pesta dan setelah beberapa lama kami akhirnya menemukan butik yang khusus menjual gaun pesta. gaun-gaun disini sangat bagus rasanya aku minder untuk memakainya

"pilih yang mana kamu suka, tapi cari yang tidak terlalu terbuka ya sayang" aku balas dengan anggukkan aku memutari tempat ini dan akhirnya mataku tertuju dengan gaun yang sangat indah yang terpajang di boneka, aku mendekati gaun itu dan aku memegangnya bahannya sangat lembut sakali, dan tangan ku sampai memegang label harganya, mataku langsung melotot melihat harganya

"35,000,000" kataku berbisik yang bisa ku dengar sendiri, aku langsung melepaskan tanganku dari gaun ini, kalau sampai aku merusaknya habislah aku.

"apa sudah ketemu gaunnya sayang" kak fian mengagetkanku dari belakang dia mencium puncak kepalaku

"hmm,, belum kak, aku rasa gaun disini tidak ada yang cocok untukku"

"tapi aku perhatikan kamu dari tadi memandang gaun ini, kamu bisa mengambilnya kalau kamu mau" ahh sebenarnya aku mau, tapi gaun ini terlalu mahal

"tidak kak,, aku cuma melihatnya saja, kita bisa cari yang lain kak" kataku sambil meyakinkan kak fian

"kamu tidak bisa membohongiku sayang, kamu menolak karna harganyakan" kak fian membelai pipiku

"MBAKK, saya mau coba gaun ini untuk istri saya" kak fian memanggil salah satu staf di butik ini

"yaa sudah kamu coba dulu, aku akan tunggu disini" aku hanya mengangguk dan melangkah keruang ganti mengikuti mbak yang tidak ku kenal namanya.

aku memperhatikan diriku di pantulan cermin, baju ini sangat pas ditubuhku, kak fian pasti suka melihatnya. saat aku membuka tirai ruang pengganti aku melihat kak fian sedang berbicara dengan seorang wanita dan mereka seperti sangat akrab sekali kenapa hatiku jadi panas begini, dan mataku melotot melihat mereka berpelukkan dan bercupika cupiki dasar manusia kutub mesum, aku langsung menutup tirai dan mengganti bajuku kembali.

"loh, kamu kok sudah tukar baju saja, aku belum melihatnya sayang" gimana mau lihat kalau matamu itu tidak berhenti memandang wanita tadi rasanya aku ingin mengatakan itu,
"aku sudah mencobanya, aku rasa cocok-cocok saja" kataku cuek

"kalau itu menurut kamu, kita ambil gaun itu saja ya" aku cuma menggumam, aku lagi malas menanggapinya

"kak aku mau ke toilet dulu" kataku setelah keluar dari butik

"aku antar ya"

"tidak usah, kakak tunggu diparkiran saja, aku cuma sebentar kok"

"yakin tidak mau di temanin" aku cuma mengangguk. aku langsung melangkahkan kakiku ketoilet terdekat

aku lagi memperbaiki penampilanku di cermin toilet  "rupanya ada wanita simpanan disini" aku langsung menoleh kebelakang, aku memperhatikan wanita yang tidak asing bagiku berdiri di depan pintu

"siapa maksudmu" kataku sambil menatapnya sengit

"siapa lagi kalau bukan KAU, rupanya ini yang kau lakukan di belakang, menjual diri untuk mendapatkan barang-barang yang kau inginkan" wanita itu menatapku mengejek

"tutup mulutmu" kataku mengeram

"kau tidak akan ku biarkan mengambil posisi yang seharusnya milikku, akan ku pastikan itu" katanya sambil mengacungkan jarinya kemukaku

"dan satu lagi, rahasiamu ada di tanganku, kau tidak inginkan satu kantor tau kalau kau simpanan ceo" setelah mengucapkan kata itu dia langsung melangkah keluar dari toilet.
seharusnya aku ingat kalau ini termasuk resiko jika aku berjalan-jalan dengan kak fian, dan wanita itu tidak main-main dengan ancamannya dan apa maksudnya kalau aku mengambil posisi yang seharus miliknya.

*****--*****

sudah hampir setengah jam aku menunggunya di parkiran, apa terjadi sesuatu dengannya didalam. setelah dari butik tadi sifatnya mulai berubah, dia jadi diam dan murung ntahlah aku sangat sulit membaca fikirannya..
tiba-tiba aku melihatnya berjalan kearahku  dengan sangat lesu

"ada apa, kenapa lama sekali"

"ahh, tadi perutku tiba-tiba sakit, maaf membuat kakak menunggu"

"apa masih sakit, kalau gitu kita cari obat saja ya" aku melihat mukanya yang pucat tidak seperti tadi

"tidak usah, kita pulang saja ya, aku ingin istirahat di rumah saja. tidak apakan kak" aku tersenyum kearahnya dan aku mencium puncak kepalanya.

"tentu saja tidak apa-apa, aku tidak ingin istri tercintaku tambah sakit. yaa sudah ayok kita pulang" aku langsung melajukan mobilku keluar dari mal.




REALIZE (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang