"cepat turun" pria berbadan besar ini menyeretku masuk kedalam sebuah rumah kosong, aku berusaha melepaskan tanganku tapi mereka semakin menggenggam tanganku kuat
"lepaskan,, kalian mau membawaku kemana" aku membrontak tapi hasilnya tetap saja nihil
mereka membawaku kedalam ruangan, mungkin ini bisa di sebut kamar.
"diamlah, aku tak mau bermain kekerasan denganmu" mereka mendorongku ke tembok
"siapa kalian, kenapa kalian menculikku"
"kau akan tau sebentar lagi" mereka meninggalkan ku sendiri di ruangan ini.
kepalaku sangat sakit sekarang, aku memegang pelipisku darahnya sudah mengering, aku harus memikirkan cara untuk kabur dari sini.
"lagi berfikir untuk kabur baby"
aku memutari pandangan keseluruh lurangan, sampai aku mendengar suara bass dari arah belakangku."KAU" mataku melotot keluar
"kita berjumpa lagi sepupuku"
dia melangkah mendekatiku dan otomatis aku mundur"kau sudah menjadi wanita dewasa yang sangat cantik ya, apa kau tidak mau memelukku baby" langkahku berhenti karna terhambat dinding, dia mengunci tubuhku
"tatap aku" dia memegang daguku
"matamu masih seindah dulu, kau tau aku begitu merindukanmu" lanjutnya dan dia menggelamkan wajahnya di lekukan leherku.
"LEPAS" teriakku sambil mendorong tubuhnya
"jangan berani menyentuhku" lanjutku dengan nada yang cukup keras
"hahahha, kau masih florinku yang galak, dan itu yang suka darimu. dan wangimu masih sama seperti enam tahun yang lalu"
"tutup mulutmu, apa mau mu kenapa kau menculikku"
dia mulai melangkah lagi kearahku"kau tau betapa hancurnya diriku karna kepergianmu, semuanya hancur setelah kau pergi" dia tiba-tiba menangis di hadapanku
"je...jeckk" aku memegang bahunya
"KAU TAU, AKU HARUS MEMENDAM PERASAANKU KEPADAMU. SETIAP AKU MELIHATMU HASRATKU SEBAGAI LAKI-LAKI SELALU KELUAR" dia berteriak didepanku dan mendorongku kedinding dengan kasar. rasanya punggungku sangat sakit
"KENAPA HARUS KAU, KENAPA HARUS KAU YANG AKU CINTAI" apa maksud perkataannya barusan, dia mencintaiku tapi itu tidak mungkin
"aku tak ingin kau hancur karnaku florin, tapi aku tetap membuatmu hancur" di menempelkan dahinya kedahiku, aku bisa rasakan hembusan nafasnya diwajahku
"aku mencintaimu dari usia ku masih remaja, dan saat kedua orang tua mu tiada aku setengah mati menjagamu" lanjutnya dengan suara lirih
"kau tak pernah menjagaku jeck kau malah meghancurkan kakakku, kau memperkosanya dan menjualnya"
"malam itu aku tidak sadar, wajahmu yang selalu terniang diotakku sampai aku sadar bukan kau yang menemaniku malam itu, dan kakak mu tidak sebaik yang kau fikir" dia menjauh dariku, dan berani-beraninya dia mengatai kakakku barusan
"istirahatlah, aku tidak ingin calon istriku kelelahan dihari bahagia kita" dia melangkah keluar kamar.
"siapa yang kau sebut calon istri" kata-kataku sukses membuat langkah kakinya berhenti
"dari awal kau adalah calon istri pilihanku, sampai waktunya tiba itu tetap sama"
"sampai kapan pun aku pastikan itu tidak akan terjadi, aku sudah menikah dan suamiku sangat mencintaiku" kataku lantang aku bisa melihat dia mengepalkan tangannya

KAMU SEDANG MEMBACA
REALIZE (complete)
RomanceBagaimana aku bisa menjadi Pengantin Prianya. Bukan seharusnya dia menjadi ADIK IPAR ku.. Aku memang sudah mencintainya sejak awal bertemu dengannya.. Apa aku bisa masuk ke Hati yang sudah penuh dengan Nama adikku. ~ALFIAN ARGANTA Kenapa kau pergi...