BAB 42

18.8K 722 3
                                    

Udah sebulan aku tidak melanjutkan cerita ini, mungkin udah pada bosan menunggunya ya. Dan maaf semakin ending semakin gak jelas ceritanya. Ya udah langsung baca aja ya semoga suka...... 😃😃😃

Menghadapi wanita hamil itu harus mempunyai ekstra kesabaran, dari mood yang suka berubah sampai ngidam yang super aneh dan aku akan menjadi tersangka terus sampai delapan bulan kedepan.

seperti sekarang aku melihatnya memasang wajah kesalnya di atas tempat tidur dan memalingkan wajahnya dari ku.
aku berjalan kearahnya dan duduk di sebelahnya

"masih ngambek ya beby bee"
kataku sambil mencolek lengannya
dia menatapku dengan tatapan membunuhnya

"jangan pegang-pegang, sana pergi huss...huss"
dia mendorong tubuhku menjauh, aku mengelus dadaku sabar alfian ingat dia lagi hamil anak lo batinku

"udah dong marahnya, gini deh kamu mau apa pasti aku kabulin deh"
semoga cara ini berhasil mengalihkan marahnya

"benar apa aja, gak akan nolakkan"
dari nada bicaranya akan ada masalah nih

"iya apa aja asalkan istriku ini tidak ngambek lagi"
kataku sambil mencubit pipinya

"hhhmm...aku mau ketemu jeck, kakak tidak bisa ingkar janji lagi, aku sudah dua hari di rumah dan kakak hanya mengurungku dikamar"
aku menghembuskan nafasku dengan kasar, kenapa dia tidak lupa sih

"baiklah tapi bukan sekarang ya"
dia kembali membuang muka dariku

"kakak selalu membohongiku, kalau begitu kakak tidak usah dekat-dekat denganku" dia membaringkan tubuhnya dan aku bisa mendengar suara isakan tangisnya, sabar alfian ini belum apa-apa masih ada delapan bulan lagi batinku kembali

"aku kan belum selesai bicara sayang, maksudku kita bisa ketempatnya besok, hari inikan udah malam gak baik untuk debay nya kalau kita ajak jalan-jalan, kalau debaynya capek gimana"
ucapku sambil memeluk tubuhnya dan mengusap perutnya yang masih rata

"benar besok kita akan kesana kakak tidak akan membohongiku lagi kan"
dia sudah mulai menatapku

"aku tidak akan bohong asal kamu tidak memunggungiku malam ini"

"aaahh...makasih kak muahh""
pandai sekali dia membalikan perasaanku dasar istri nakalku

"lebih baik kita tidur ya, pasti debay nya udah lelah karna mamanya ngambek seharian"

"ahh kakak... tapi kakak harus mengusap perutku, debaynya sangat kangen sama papanya"
kembali lagi deh manjanya

"ini dedeknya yang kangen apa mamanya sih, ayo sekarang tutup matanya"
dia hanya ketawa dan mulai memutup matanya dan aku mulai mengelus perutnya dengan sayang dan ku dengar suara nafasnya sudah mulai teratur.
dan aku pun mulai ikut bergabung kealam mimpi bersamanya.

esok harinya

sekarang aku dalam perjalanan menuju tempat jeck berada, ntah kenapa aku ingin mengetahui keadaannya mungkin saja bawaan debay ini.
kak fian memasukkan mobilnya kesebuah gedung yang tidak ku ketahui

"sudah sampai"
kata kak fian setelah memarkirkan mobilnya

"benar ini tempatnya kak"
tanyaku sambil memandang kearah gedung didepanku

"iya... ayo turun"
kak fian membantuku turun dan merapikan dress ku yang sedikit berantakan dan dia mengandeng tanganku.
kami memasuki gedung ini dan ku perhatikan kedung ini khusus untuk orang yang mempunyai gangguan mental atau kejiwaan

"kak inikan tempat..."
ucapanku terpotong oleh perkataan kak fian

"sudah jangan banyak bicara, ayo ikut saja"
dia merangkul tubuhku dengan posesif.

REALIZE (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang