PART THREE

27 1 0
                                    

Olin diminta mbak naya untuk nginap dirumah naya menemani naura, karena naya dan arga harus keluar kota mendadak urusan kantor.

"Bantu mbak ya lin, temani naura dirumah"

"Siap mbak, olin otw rumah mbak sekarang"

"Ma kasih ya adik ipar ku"

"Apa, adik ipar????"

"E, mbak salah ngomong ya, moga aja itu bertanda"tawa naya menggelegar

Aneh ucap olin pada dirinya sendiri.

****((***((*****))

Olin bangun pagi pagi sekali. Ini kebiasaan yang sudah mendarah daging sejak dulu. Selesai sholat subuh olin langsung ke dapur untuk membuat sarapan

Olin membangunkan naura
"Naura sayang, hari sudah pagi, bangun"

Naura mengubah posisi baringnya dan menutup kupingnya dengan bantal

"Naura bangun donk, nanti terlambat kesekolah lo"

Naura tetap diam tanpa reaksi

"Adu gimana cara banguninnya ya, naura sayang tante da buatin sarapan kalo lama bangunnya nanti sarapannya di makan kucing"

Tiba tiba pintu kamar naura terbuka, seorang pria muda berparas ganteng melangkah dengan santainya kepembaringan naura

Olin yang tadinya duduk disisi ranjang langsung berdiri di samping ranjang naura karena orang tadi duduk di samping naura yang masih menutup mukanya dengan bantal

"Selamat pagi sayang" pria itu mengangkat bantal yang menutupi wajah dan mangecup pipi naura kanan, kiri

Spontan naura membuka mata dan tersenyum
"Selamat pagi om ganteng" naura membalas ciuman omnya

"Bangun mandi lalu sarapan om tunggu di depan"

"Okey siap om aron" naura bergegas kekamar mandi

Aron adalah adik naya yang sengaja diminta untuk menemani olin dan naura dirumah selama naya dan arga keluar kota

Aron menatap olin yang sejak tadi memperhatikannya.
"Ada apa sebegitunya kamu memandang saya" aron berbicara sambil berjalan keluar kamar tanpa memandang ke olin

"Ih siapa si dia, sok kecakepan" olin bergerutu pelan tapi masih juga didengar aron

"Apa lo bilang"

"Emang apa yang lo dengar" jawab olin

"Ah udah lah, bantu ponakan gue" dalam hati aron mengagumi kecantikan olin yang polos tanpa polesan makeup di pagi hari

Olin langsung mempersiapkan keperluan sekolah naura dan membantu memakaikan pakaian dan menyisir rambut

"Sudah selesai, yuk kita sarapan"
Naura dan olin keruang makan.

"Yaaaa rotinya udah dimakan kucing"

Aron yang sedang membaca koran diruang tamu memandang olin

"Ante buatin yang baru ya, susu nya di minum dulu"

"Ante rotinya ara bawa kesekolah aja, nnt makannya" pinta naura

"Ayok sayang om antar kesekolah" ajak aron ke naura

"Ya om, ante ara berangkat sekolah ya" naura mencium pipi kanan dan kiri olin

Naura memandang olin dan aron bergantian

"Ada apa ya liat tante sampe gitu" tanya olin

"Tante cantik dan om aron ganteng" jawab naura

"Oya perasaan gak ada yang ganteng de, cuma yang cantik cantik naura dan tante olin" olin mengulum senyum manisnya tanpa memandang aron.

Aron bergumam pelan dan tersenyum sinis.
"Tunggu lo pembalasan gue"

**************

"Ante olin ara pulang" teriak naura dari pintu

"Hus berisik ah sayang" naya menghampiri olin dan aron yang baru datang

"Mama ante olin mana" tanya naura

"Kuliah"

"Nanti ante olin kesini lagi kan ma"

"Ngak sayang , langsung ke rumah nya"

"Mama suru ante tinggal disini aja sama kita. Pasti om aron senangkan"

Aron yang meneguk minuman tersedak langsung terbatuk batuk
"Uhuk huk huk"

Naya menatap aron dengan senyum nyeleneh
"Gimana pendapat lo ron, cantik kan olin"

"Biasa aja"

"Cuma gitu komemnya"

"Jutek"

"Karena lo belum kenal aja dek, sering sering aja main kesini gue pastiin lo gak bakal mau jauh darinya"

"Emang tiap hari dia kesini mbak"

"Tinggal disini"

Tanpa disadari bibir aron membentuk senyum

"Nah lo mulai gila bayangkan"

"Apa an mbak ne, adikmu aron punya banyak koleksi cewek cantik dan seksi. Ceo muda yang ganteng gitu lo"

"Kayaknya uda pantas de lo berumah tangga ron, biar hidup lo lebih terarah lebih jelas, lebih berkah"

"Iya iya bawel nya uda mirip mami. Nanti aron kenalin semua pacar aron ke mama dan mbak naya. Tolong di seleksi ya"

"Amit amit deh ni anak, kalo kutu uda gua pites lu"

Aron tertawa terbahak bahak mendengar kekesalan naya

"Mbak gue mau ngantor lagi, da da mbak sayang, salam ya buat ... sapa tuh lilin"

"Olin"

"Ya iya itu, salam kenal"

**********


RASA ITU ADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang