Olin mambantu mbok tari asisten rumah tangga mbak naya mempersiapkan sarapan. Olin menghidangkan sarapan dimeja dan segelas jus jeruk spesial untuknya. Kemudian olin mandi dan menyiapkan keperluan kuliah"Pagi nte olin" sapa naura
"Pagi juga sayang, mbak, mas"
Olin mencari Jus jeruknya. Hanya tinggal gelas kosong."Ayo duduk, sarapan lin" ajak naya
"Anu, anu mbak jus nya"
"Oooo itu jus kamu toh, maaf ya tadi ........" naya belum sempat menjelaskan hal yang sebenarnya
"Gak papa mbak, masih ada kok di kulkas" ucap olin sambil membuka kulkas dan mengambil segelas jus yang dia persiapkan untuk siang.
"Gak sarapan dulu"
"Sebenarnya olin sudah sarapan tadi, sebelum mandi"ucap olin dengan mengulum senyum
"O ya gak papa, lin"
*************
Hari menunjukan pukul 7 malam. Keluarga kecil mbak naya ngumpul di ruang keluarga sehabis makan malam. Adik mbak naya mas aron juga ada.
"Lin sini de, nonton sini" ajak mbak naya
"Eh iya mbak" mata olin mencari tempat duduk yang kosong. Diruang keluarga hanya tersedia 2 sofa. Satu diduduki mbak naya dan mas arga dengan naura ditengahnya sedangkan satu lagi diduduki aron.
"Kok bengong lin, gak cape berdiri, duduk sebelah aron tu" naya menunjuk ke sofa yang diduduki aron dengan senyum jahilnya
Aron memandang naya dengan dingin
"Geser donk ron, kasih tempat untuk olin duduk" pinta naya
Tapi aron diam saja tidak merubah posisinya
"Ooo aron mau mangku olin, sayang" canda arga yang langsung membuat aron berdiri
"Mau kemana lo ron" tanya naya yang melihat aron salah tingkah
"Haus kak mau ambil minum"
"Mbak, olin mau izin" olin bicara malu malu
"Izin apa lin, mau kemana"
"Olin mau kerja"
"Kerja....???? terus kuliah kamu"
"Kuliah tinggal nunggu sidang mbak, jadi banyak waktu luang"
"Kerja dimana"
"Di cafe punya teman olin "
"Cafe...???" Aron nyeletuk mengejek
"Untuk beli bedak aja gak cukup gaji pelayan cafe" lanjutnya"Kalo gaji emang kecil. Tapi Olin mau cari pengalaman, mas aron"
"Eh elo jangan panggil gua mas"
"Panggil apa jadinya" tanya olin lugu
"Serah lah, kakak aja panggil" olin hanya menganggukkan kepala tanda setuju
"Dimana mana orang kerja cari gaji yang gede, bukan pas pasan" cibir aron
"Kalo gitu lo kasih lah olin kerja dikantor lo" ucap naya
"Olin hanya mau mengisi waktu luang doank kok, jadi gak usah kerja yang formal"
"Ih gr sapa juga yang mau nerima lo di kantor gue"
Sialan ni orang rutuk olin dalam hati. Lo sia siain orang cantik and pinter seantero kampus kayak gue.
"Kak aron, bagi olin rezki itu bukan apa yang tertulis dengan angka yang identik dengan mata uang, rezki yang sebenarnya adalah apa yang sudah kita rasakan, jadi gaji pas pasan kalo kita ikhlas nerimanya insyaallah bahagia"
Aron terdiam mendengar perkataan olin
Olin melanjutkan perkataannya yang dia kutip dari teman fb nya
"Siti hajar bolak balik 7 kali dari safa dan marwa mencari air tapi justru air keluar dari kaki ismail, rezki tak selalu terletak pada pekerjaan kita Allah menaruhnya di sembarang tempat"Naya memecahkan suasana hening diantara mereka
"Jadi kapan mulai kerjanya lin""Besok mbak, tadi olin udah coba setengah hari, ternyata mengasyikkan"
"Ya uda, semua pekerjaan baik kok, kamu hati hati aja, kita kan tidak tau rezki itu ada dimana, tapi rezky tau kita ada dimana dan dia tak akan meninggalkan kita" arga memberi semangt pada olin
Olin menjawab dengan senyuman
"Kok mendadak jadi banyak ustad dan ustaza ya di rumah lo mbak" aron menyindir
************
Hallo aku terima kritikan dan saran dari pembaca
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA ITU ADA
FanfictionDua saudara yang saling menyayangi rela perpisah karena cita cita. Caterin dan Carolin hidup mandiri setelah kedua orang tua mereka meninggal dunia. Catherin yang seharian di panggil erin sudah bekerja di perusahaan swasta sedangkan adiknya carolin...