Pernikahan harun bramasta dengan charolin adham sudah menginjak bulan ke dua. Keadaan masih seperti ketika baru menikah. Tidak ada kemesraan, tidak ada pertengkaran. Rasa yang hadir tak mampu di artikan.
Sudah dua bulan menikah olin tak tau aron kerja dimana. Dia hanya tau aron seorang ceo. Begitu juga aron yang tak pernah bertanya keseharian olin. Yang dia tau olin mengurus semua kebutuhannya, saat dia berangkat kerja olin mengantarnya sampai depan pintu dan saat dia pulang olin membukakan pintu untuknya. Aron hanya berpikir istrinya sudah berhenti kerja di cafe.
Setelah melepas kepergian aron ke kantor, olin bersiap siap untuk ke kantor yang baru dipimpinnya belum lama ini, Kantor peninggalan papanya yang hampir bangkrut. Berkat bantuan kakak iparnya stief dan keahliannya di bidang bisnis, perusahaan itu bangkit kembali dan semakin maju dalam waktu relatif singkat. Pelaku dunia bisnis banyak mengincar kerja sama dengan perusahaannya.
Olin adalah ceo sementara menjelang erin balik dari studynya di amerika. Olin ceo yang bermain di balik layar. Dia tak pernah menunjukkan peran sebenarnya pada rekan bisnisnya. Setiap ada meeting dia mengutus sekretaris dan staf kepercayaannya. Hanya beberapa ceo yang pernah bertatapan langsung dengannya.
"Ah. Sudah lama aku tidak mengunjungi cafe. Kangen lia" ucap olin membayangkan saat saat bersama lia jadi pelayan cafe. Digodain pria pria hidung belang.(zebra kalee).
Olin melangkah anggun dengan senyum manisnya. Semua mata tak berkedip memandangnya, penampilan yang nyaris sempurna membuat orang tak sudi untuk memaling kan wajah.
"Cantik" panggil seseorang saat olin baru masuk cafe
Olin berpaling, seketika itu Hati nya berdetak tak karuan. Yah kenu yang memanggilnya. Tapi bukan kenu yang membuat jantungnya tak beraturan, Orang yang duduk bersamanya lah penyebabnya. Mereka saling bertatapan. Ini kali pertama olin dan aron bertemu di luar rumah selama berumah tangga.
"Hallo cantik" kenu menghampiri olin yang mematung d tempatnya dengan raut wajah kecewa. Lepas dari tatapan aron olin menatap perempuan yang duduk mesra disamping aron
"Cantik, jangan liatin orang jelek itu, mending duduk dekat aku" ucap kenu yang menunjuk aron dengan tatapannya.
Olin mengikuti ajakan kenu duduk di sampingnya. Walau hatinya sakit sebisanya dia menahan dan memamerkan senyum terbaiknya walau terpaksa. Olin merasa risih melihat perlakuan mesra perempuan lain pada suaminya.
"Cantik, kenalkan ini bos aku pak aron dan yang disebelahnya anita" kenu memperkenalkan mereka.
Olin mengulurkan tangannya
"Carolin"
"Aron"
"Anita, kekasih aron" serasa terkena setrum listrik, olin dan aron terhenyak kaget rasa kaget membuat olin memperkuat genggaman tangannya"Auuu sakit nona, lepaskan tangan ku" jerit anita
Olin tersadar dengan perlakuannya pada anita lalu meminta maaf
"Maaf kan aku nona anita tadi...."
"Sudah lupakan saja" aron menarik tangan anita dan mengusapnya."kamu gak papa kan" tanyanya
"Sakit mas, ni jari aku kayaknya terkilir" ucap anita dengan manjanya
"Ah lebay, itu gak seberapa aku bisa bikin carimu remuk." Umpat olin dalam batinnya suasana hatinya semakin memanas.
"Oh maaf kakak saya permisi dulu" pamit olin". Baru akan pergi kenu menarik olin. Olin yang belum siaga dengan posisinya jatuh di pangkuan kenu. Kenu tak menyia nyiakan kesempatan itu langsung mendekap olin dengan mesra.
"Oh cantik harumnya tubuh mu" kenu menghirup aroma tubuh olin penuh penghayatan. Olin merasa syok dengan kejadian ini hanya diam saja. Sampe terdengar suara batuk, dia baru sadar dengan apa yang terjadi.
"Maaf kakak" olin berusaha berdiri kembali.
"Tak mengapa, jangankan paha ku dadaku bahuku pun akan ku berikan untuk menyanggahmu." Ucap kenu dramatis.
"Kalo gitu seluruh tubuh kakak aja serahkan padaku" ucap olin. Matanya beralih pada aron yang berusaha menyembunyikan wajah garangnya.
"Kamu mau nerima jiwa dan ragaku cantik, akan ku berikan untuk kau cintai"
"Ah romantisnya kamu ken, mas seperti itu ngapa" dengan nada manja anita memeluk tangan aron dan memberikan ciuman di pipi aron. Aron yang di hantui rasa cemburu tak menghiraukan perlakuan anita padanya.
Sakitnya tu disini ron. Aku istrimu, tak pernah kau perlakukan semanis itu, gejolak batinnya membuat dia ingin menangis.
"Hai cantik, jangan menangis, terharu ya dengan ungkapan perasaanku" kenu menangkup wajah olin dan menghapus air mata olin dengan kedua ibu jarinya.
"Maaf pak pesanan anda datang" suara pelayan mengusik suasana yang menegangkan.
Olin menoleh ke arah pelayan itu.
"Pesanan gue mana" olin meledek lia yang menyajikan pesanan pelanggan"Maaf mbak, bukannya......." perkataan lia terhenti ketika tau siapa lawan bicaranya.
"Oliiin, kangen" sapa lia dengan cepika cepikinya
"Samma" balas olin
"Lo mau gue bawakan apa"
"Gak usah repot repot kawan gue bisa ambil sendiri, gue kesini mau silahturahmi sama kalian semua, yuk kita ke belakang" olin menarik lia untuk mengikuti langkahnya
"Cantik temenin aku makan dong" pinta kenu. "Tega kamu ya biarin aku jadi obat nyamuk" kenu melirik aron yang memperlihatkan wajah dinginnya.
"Mending obat nyamuk yang di situ kak, dari pada tabung gas. Kena panas bisa meledak" itulah ungkapan hati olin saat ini. Semenjak menikah dia tak pernah semarah ini pada aron. Tak pernah merasakan sakit hati. Tapi hari ini bagaikan di tusuk di iris di palu di rejam, ntah lah rasa apa yang dia rasakan karena dia belum pernah merasakan diiris ditusuk dipalu direjam.
"Dan satu lagi kak, berhentilah memanggil aku dengan sebutan cantik sayang"
"Kenapa cantik, kan emang kamu cantik dan seksi"
"Itu emang benet"jawab olin sedikit angkuh. "Tapi gak perlu juga kali di ekspos"
"Udah !! makan " aron kesel. Sungguh dia tak rela istrinya di goda
"Ngapa lo, jealos, elo akui kan bahwa cewek yang gue taksir itu emang bidadari banget."
"Jangan lebai, gue akui emang dia cantik, puas lo" bahkan nyaris sempurna ucap batinnya. Aron diam, makanan di hadapannya hanya di aduk aduk, belum ada sesuappun lewat ke mulutnya.
"Hai!! Hallo boss!!! sadar bos" kenu mengibas ngibaskan tangan di depan wajah aron
Aron terhenyak," apaan sih"
"Makan, makan bos, pusing tu makanan di bolak balik doang"
Aron mendengus keras. Diletakkan sendok dan garpu yang sedari tadi di pegangnya." Gue gak lapar, cepat lu makan, kita balik ke kantor"
************((*(((
Suasana di meja makan sangat mencekam. Gonggongan anjing tetangga menciptakan suasana horor semakin horor. Masing masing memendam amarah yang tak disalurkan.Selesai makan malam aron langsung ke kamar meninggalkan olin yang masih membereskan meja makan dan langsung membersihkannya. Olin tak heran dengan semua itu karena memang itu yang terjadi setiap harinya.
Tak lama kemudian aron keluar kamar dan meraih kunci mobil. Dia pergi begitu saja tanpa pamit pada olin.
Olin hanya menatap kepergian suaminya menghembuskan nafasnya yang sejak tadi ditahannya dengan kesal.
"Aku memilih mu karena Allah ridho mempersatukan kita. Allah meringankan langkahku untuk nerima kamu, ternyata kamu pria brengsek. Namun aku tetap yakin dengan ketentuanmu Tuhan, ada hikmah di balik semua ini" olin menitikkan air mata. Olin segra ambil wudhu dan melaksanakan sholat isyak.******(*((
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA ITU ADA
FanfictionDua saudara yang saling menyayangi rela perpisah karena cita cita. Caterin dan Carolin hidup mandiri setelah kedua orang tua mereka meninggal dunia. Catherin yang seharian di panggil erin sudah bekerja di perusahaan swasta sedangkan adiknya carolin...