Cafe tempat olin bekerja berada satu gedung dengan kantor aron. Otomatis pengunjung dan pemesan kebanyakan karyawan dan karyawati haruna jaya. Haruna jaya nama perusahaan yang pimpin seorang ceo muda Harun bramasta.Keberadaan olin di cafe tersebut menjadi trending topik para karyawan di kantor aron .
"Cantik ya, gua jadi betah lama lama di cafe itu" ucap salah seorang karyawan
"Maksud lo cewek cafe itu ya"
Aron dan arga yang lewat bethenti sejenak. Tanpa menatap lawan bicaranya aron berucap
"Ini jam kerja, kalo gak ada kerjaan hubungi pak arga, kalo gak mau kerja buat surat pengunduran diri" semua yang mendengar langsung ciut nyalinya
"Maaf pak"
Aron melanjutkan perjalanan menuju ruangannya
******((*******
"Ada apa si dicafe itu, semua karyawan laki pada hebo" gerutu aron
"Kalo lo penasaran ron liat aja sendiri" kata arga kakak iparnya
"Iiia gak banget ngecengin cewek cafe"
"Hai bro" sapa kenu sahabat aron
"Elu dari mana nuk" tanya aron"Dari cafe bawah ron, busyet da pelayannya ca......" omongan kenu di potong aron
"Elo udah ketularan karyawan lain ye. semua membicarakan pelayan cafe itu.
Pelayanan apa yang bisa dia berikan. One night stand???""Woles friend, sensi amat, refres sejenak" kenu berusaha menenangkan aron.
Arga terkekeh melihat adik iparnya uring uringan.
Dreet...dreet
"Ya mbak"
.......................
"Ya mbak"
......................
"Apa"
.....................
"Iya de . Waalaikum salam"Aron mendengus kesal setelah terima telpon dari inaya
"Aaaah, kawin kawin kawin, tak ada omongan lain kalo mami dan papi kesini"
"Itu tadi dari mbak mu????" Tanya arga
Aron hanya menganggukkan kepala dan meraup wajah dengan kedua tangannya
Arga dan kenu terkekeh geli melihat mimik wajah aron yang bingung dan gelisah
"Sekarang elo harus berpikir cerdas dan tangkas, pilih salah satu cewek lu yang seabrek no" ledek kenu
"Cewek gue banyak tapi bukan kriteria istri, cuma buat senang senang doank"
"Ya sudah, terima aja nasib lo" kata arga dengan santainya.
*****(*(***((
Di cafe, olin bertemu dengan om ardi adik papa. Om ardi bercerita tentang kondisi perusahaan peninggalan orang tua nya yang hampir bangrut karena pengeluaran uang diluar kendali.
"Maaf kan om lin, ini semua ulah istri om, dia memakai banyak uang perusahaan untuk kesenangannya sendiri. Berjudi, berfoya foya dengan pria pria muda" ardi menundukkan kepala karena malu dan menyadari kesalahannya selama ini
Ratu adham compeny adalah perusahaan milik muhammad adham papa olin dan erin. Dalam akta notaris pewaris perusahaan itu adalah erin dan olin dengan pembagian saham 60:40.
Kejadian lima tahun yang lalu, saat om dan tante merebut semua kekayaan keluarga olin hingga dua kakak beradik ini terusir dari rumahnya sendiri, hidup dirumah kontrakan.
"Om minta maaf lin, om akan mengembalikan apa yang menjadi hak kamu dan kakak mu" ardi merunduk malu.
"Om" olin tak tau mau bicara apa. Benci kasihan sudah menyatu dihatinya. Olin hanya diam saja tanpa ekspresi.
"Olin, mohon maafkan om"
"Ah" olin kesal menanggapi omongan ardi "setelah kejadian gini om mau serahkan masalah ke aku dan kakak. Waktu om jaya pernah kah om tau kami dimana, makan kah, sehatkah"
Ardi hanya diam, untung pengunjung cafe tidak banyak. Jadi olin agak sedikit santai bisa ngobrol dengan ardi.
"Bentar om" olin beranjak dari duduknya keluar menelpon seseorang
Tak lama olin kembali duduk didepan ardi
"Om" olin memanggil ardi yang langsung menatap olin
"Tante marisha mana"
"Sudah pergi, hari ini sidang terakhir perceraian kami"
"Ok om, olin akan bantu om semampu olin, izinkan olin pelajari semua berkas perusahaan" kata olin dengan tegas
**************
He he he olin mau jadi apa ye
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA ITU ADA
FanfictionDua saudara yang saling menyayangi rela perpisah karena cita cita. Caterin dan Carolin hidup mandiri setelah kedua orang tua mereka meninggal dunia. Catherin yang seharian di panggil erin sudah bekerja di perusahaan swasta sedangkan adiknya carolin...