Be Alright

2.3K 110 0
                                    

Jeslyn terbangun dari tidurnya, dia sadar ada tangan kekar yang mendekap tubuhnya, sejenak Jeslyn terdiam sambil mengingat-ingat tentang semalam.

" Ya Tuhan !!" Ucap Jeslyn lalu perlahan ia mendongakkan kepalanya untuk menatap orang yang masih mendekapnya.

Masih sama seperti semalam napasnya panas, Jeslyn pun menyentuh kening Darrel dan benar saja suhu badannya sangat tinggi.

Jeslyn pun dengan pelan melepaskan dekapan Darrel, membalikkan tubuhnya dan menyelimutinya. Jeslyn berlari keluar kamar untuk mengambil kompres.

" Maria... Tolong bawakan kompres ke kamar.." Ucap Jeslyn sambil mencari-cari obat di kotak obat. Ada sedikit rasa khawatir dalam sikap tenangnya dan dia pun merasakan hal itu namun sebisa mungkin ia bersikap sangat tenang karena dia sedang berusaha menenangkan hatinya yang terasa aneh. Tak lama setelah mendengar perintah Nonanya, Maria langsung berlari dan membawakan kompres ke kamar Jeslyn, dia sedikit kaget dengan keberadaan Darrel di sana, pantas saja ada mobil asing yang terparkir di halaman tanpa dimasukkan ke bagasi.

" Terimakasih Maria... Dan tolong siapkan sarapan ya.." Perintah Jeslyn selanjutnya setelah ia kembali ke kamar. Tidak lama kemudian Ibu Jeslyn masuk.

" Ada apa nak ?Ibu dengar kamu berlarian pagi ini...Astaga... Darrel ??" Ucap Ibu bingung.

" Semalam dia di sini Bu, dia berada di balkon dan.. "

" Kenapa kamu tidak menyuruhnya tidur di kamar tamu ?" Potong Ibu.
Orang tua Jeslyn sangat menyukai Darrel , mereka percaya bahwa Darrel lah yang mampu menjaga Jeslyn, itu sebabnya Ibu Jeslyn sangat khawatir mendengar semalaman Darrel berada di balkon karena udara saat malam sangatlah dingin.

" Ibu akan telpon dokter Hans..."

" Tidak usah Bu...Jes yakin dia akan segera membaik "

" Yasudah.. Ibu harap kamu bersikap baik kepadanya "

Mendengar perkataan Ibunya, Jeslyn hanya tersenyum. Dia tidak bisa membayangkan bisa bersikap baik dengan Darrel, mengingat betapa kesalnya dia kemaren. Namun dia sadar apa yang baru saja ia lakukan adalah ....??Lucu, dia merasa lucu, hatinya masih tergugu mengingat betapa ia tidak suka dengan Darrel dan juga kenyataan kalau baru saja dia bersikap baik juga simpati dengan keadaan Darrel.

" Aku harap kamu tidak terlalu merepotkanku, Bapak-Bapak..." Kata Jeslyn lalu meninggalkan Darrel yang masih terlelap setelah Jeslyn memastikan suhunya sedikit menurun.

Saat Jeslyn keluar perlahan Darrel membuka matanya, dia mendengar semua percakapan Jeslyn dan Ibunya, dia tersenyum menyadari perubahan sikap Jeslyn walaupun hanya beberapa menit.

" Setidaknya dia sedikit punya rasa kasihan..." Gumam Darrel lalu dia bangun dari tidurnya dan lagi-lagi berdiri menikmati udara juga bunga mawar dari balkon kamar Jeslyn. Ada sedikit rasa lega. Entah rasa lega karena rencananya akan berjalan lancar atau lega karena dalam lelap dan kesakitannya ada rasa simpati yang ditunjukan Jeslyn untuknya.

" Di luar dingin, ayo masuk...aku tidak mau memutar ulang kejadian semalam, cepat masuk "
Perintah Jeslyn di ambang pintu balkon.

" Ayo kemarilah..." Ajak Darrel.

" Aku tidak mau, ini sarapanmu, kalau butuh apa-apa aku di bawah.." Tolak Jeslyn sambil membalikkan badannya namun lagi-lagi pergerakannya didahului oleh tangan Darrel yang menarik lengan Jeslyn, membuat posisi Jeslyn berada di depan badannya, Darrel memeluk Jeslyn dari belakang, menikmati setiap aroma tubuh Jeslyn yang terhirup olehnya.

' Bagaimana bisa, aku terjebak dalam permainanku sendiri...tidak..tidak...ini bukanlah suatu permainan.. Setidaknya aku bisa mendapatkan keduanya, aku tidak akan memunafikkan perasaanku sendiri jika suatu saat nanti aku jatuh cinta kepadanya " Batin Darrel yang masih terhipnotis oleh tubuh Jeslyn.

Sedangkan Jeslyn, mati-matian dia menahan rasa mulas yang ada di perutnya dan rasa geli akibat bulu-bulu halus yang berada di leher jenjangnya, di mengambil napasnya dalam dan mencoba mengartikan perasaan apa yang ia rasakan ini.

' Bahkan saat ayah memelukku aku tidak pernah merasa aneh seperti ini ' Batin Jeslyn lalu membuka matanya untuk menatap orang yang tepat berada si sebelahnya. Dan saat itu juga Darrel membuka matanya, hal itu membuat Jeslyn terkejut dan tanpa sadar ia membuka mulutnya namun bibir Darrel berhasil menyelemai dua bibir tipis itu terlebih dulu.

" Dan pada akhirnya sang srigalapun jatuh cinta kepada domba buruannya " goda Darrel singkat lalu kembali menikmati kesempatannya, Jeslyn sedikit tersentak dengan keadaan itu, dia merasa Darrel seperri akan memankannya, badannya terasa lemas dan dia menyesal baru menyadari kalau tangannya sudah mengalung cantik di leher Darrel.

' Apa yang aku lakukan ??kenapa aku tidak bisa menghentikannya ?' Rutuk Jeslyn dalam batinnya.

" Tuan Nona, ada Nona Fae..oh, maaf maaf saya minta maaf "
Perkataan dari Maria dimanfaatlan oleh Jeslyn untuk mendorong Darrel menjauh dan menghentikan lumatannya.

' Terimakasih Maria sayang..' batin Jeslyn.

" Hai...Fae sayang..." Sapa Jeslyn lalu menggendong Fae yang tersenyum senang melihat Jeslyn.
Jeslyn langsung membawa Fae keluar kamar dan menuju ruang keluarga. Namun Darrel masih terdiam sambil tersenyum bahagia lalu beberapa saat kemudian ia juga keluar menyusul Jeslyn dan Fae.

----
-----
-------

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang