In a Way

1.9K 89 0
                                    

" Berburuksangka ? Setiap manusia pasti punya rasa itu, menjadi takut kepada seseorang atau bahkan tidak mempercayainya, namun yang menjadikan hidup kita lebih baik dan dapat menyeimbangi rasa berburuksangka itu adalah dengan mengambil setiap hikmah dalam suatu masalah dan jangan takut karena Tuhan tidak akan jauh dari manusia yang baik "

Jeslyn membuka matanya lebar-lebar, perlahan dia memandang sekelilingnya.

Dia masih di kamarnya.
Dan dimana Ayahnya ?

Jeslyn menutup kembali matanya dan mengambil napas panjangnya.

Dia hanya bermimpi, bermimpi saat beberapa hari setelah Tuan Mendez datang kerumahnya, dimana Jeslyn dengan berbagai prasangka buruk tentang Darrel.

" Jangan berburuksangka ? Kenapa Ayah datang kemimpiku dan mengatakan itu ? " Gumam Jeslyn. Diapun menyalakan lampu kamarnya dan melihat sisi tempat tidurnya sudah kosong.

06.00 am

Jeslyn pun berjalan untuk membuka tirai jendelanya dan menatap mentari awal harinya dimulai. Dia menghirup udara pagi yang selalu beraromakan mawar dan mencoba tidak memikirkan apa yang ia mimpikan tadi, karena mimpi itu membuat dia harus menelan rindu bertemu kepada orang tuanya sepanjang hidupnya.

Setelah ia membersihkan dirinya, diapun menemui Fae yang tidur di kamar sebelah kamarnya.

" Pagi sayang..." Sapa Fae, Fae pun langsung memeluk Jeslyn dengan raut wajah chubby yang masih mengantuk.

" Masih ngantuk ya..." Ucap Jeslyn sambil mengusap lembut punggung kecil Fae lalu membawanya keluar.

" Pagi Nona..."

" Pagi Maria, apa Darrel sudah bangun dari tadi ?"

" Tuan sudah pergi dari jam 5 pagi Nona "

" Apa dia bilang sesuatu ?"

" Emm tidak Nona.."

" Oh, baiklah Maria "
Masih sambil menggendong Fae, Jeslyn pun menerka-nerka kemana perginya Darrel sepagi ini tanpa memberitahunya karena biasanya Darrel akan kembali lagi untuk sekedar menyapanya dan sarapan bersama.

Entah Fae merasa bahwa Jeslyn sedikit memikirkan sesuatu tentang Darrel atau kenapa karena sekarang Fae sudah tegak dalam gendongan Jeslyn, lalu mencium Jeslyn.

" Haha...Hai sayang..kenapa mencium Mom ?" Tanya Jeslyn lalu mendudukkan Fae di kursi taman sambil menunggu sarapan datang.

Terlihat Fae menatap Jeslyn kedipan mata sayunya.

" Kenapa menatap Mom seperti itu ?" Tanya Jeslyn sambil menoel hidung mungil Fae, Fae hanya tersenyum mendapat perlakuan manis Jeslyn.

" Baiklah coba kita dengar alasan kenapa Daddy pergi sepagi ini.." Ucap Jeslyn sambil mengambil IPhone dari sakunya dan menelpon Darrel.

--

" Jeslyn Calling..."

" Halo ?"

" Dad ."

" Hai sayang, apa kau sedang bersama Mom.. Dimana Mom ?"

" Apa ada alasan kenapa kamu tidak kembali untuk sarapan ?"

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang