Only Hope

2.4K 125 0
                                    

Jeslyn berlari tanpa mempedulikan Darrel yang terus memanggilnya, air matanya terus mengalir seiring dengan mulutnya merancau kalimat kesedihan di sepanjang jalan, beberapa kali dia terjatuh karena gaunnya yang besar dan panjang dan beberapa kali pula gaunnya robek akibat tersangkut benda-benda yang berada di sekelilingnya, dia tidak mempedulikan siapapun dan apapun karena saat ini dia hanya ingin memastikan jika semua perkataan Carlos itu salah.

" Maaf nona...saya benar-benar minta maaf kalau saya tidak bisa menjaga orang tua nona... Mereka... Harapan mereka sangat tipis nona karena mobil itu terbalik beberapa kali sampai akhirnya bertabrakan dengan truck , tidak lama setelah mobil itu berhenti dan kami mengeluarkan Tuan James dan Nyonya Elif mobil itu meledak Nona..."

" Aku yakin, mereka baik-baik saja... " Kata Jeslyn sebelum beberapa langkah dia sampai di depan Carlos.

" Nona..Maaf, aku benar-benar minta maaf " Ucap Carlos sambil berlutut bersama Hito yang juga orang suruhan keluarga Jeslyn di depan Jeslyn yang hanya menatapnya tanpa arti, lalu dia berbalik menatap 2 orang di ruang UGD yang telah tertutup kain putih.

Jeslyn masuk ke ruang itu tanpa kata, tiba-tiba dia terjatuh dalam tangis hebatnya, tangis kehilangannya, tangis yang tidak pernah ia harapkan bisa mengalir dari kedua matanya dan tangis yang membuat hatinya terasa sakit, sakit karena kenyataan bahwa saat ini dia telah kehilangan nyawanya, yaitu orang tua.

Setelah Darrel berbicara dengan para polisi dan dokter yang menangani orang tuanya, dia langsung menyusul Jeslyn di ruangan itu, dia mendekap Jeslyn dengan erat seakan kesedihan Jeslyn bisa perlahan berjatuhan.

" Mereka....mereka berbohong..."
Ucap Jeslyn terbata.

" Mereka... tidak menyayangiku...." Lanjutnya yang masih dengan tangis hebatnya dalam pelukan Darrel. Perlahan dengan susah payah dia mencoba bangkit namun badannya seperti tak bernyawa, dia berjalan gontai mendekati kedua orang tuanya.

Diliatnya secara bergantian wajah kedua orang tuanya yang penuh luka, seperti kesakitan, lelah namun damai. Jeslyn luruh lagi ke lantai yang membuat Darrel lagi-lagi mendekapnya.

" Kamu harus merelakan mereka sayang... Setidaknya biarkan mereka pergi dengan damai tanpa melihatmu terus menangis seperti ini...." Tanpa mempedulikan ucapan Darrel, Jeslyn tetap menangis.

" Apa gunanya semua ini, aku melakukan semua ini demi kalian.... Tapi kenapa kalian justru pergi..... " Batin Jeslyn berteriak, dadanya sangat sesak bahkan mulut yang sedari tadi merancau tidak dapat mengeluarkan sepatah katapun, ia tidak bisa membayangkan kehancurannya terjadi di hari ini.

" Harusnya hari ini tidak terjadi..." Gumam Jeslyn yang membuat Darrel mengeratkan pelukannya.

" Hari ini terjadi karena hal itu akan terjadi...ku mohon jangan menyesalinya...Aku dan Fae akan selalu ada untukmu.." Ucap Darrel menenangkan Jeslyn.

Perlahan Jeslyn merenggangkan pelukannya dan menatap Darrel tanpa ekspresi namun tetap dengan air mata yang terus mengalir.

" Harusnya semua ini tidak terjadi ! Bodohnya mereka memberikanku padamu sampai hari ini terjadi hanya karena mereka percaya kau bisa menjagaku ! Bodohnya...aku dan mereka menerimamu, dan bo.doh nya aa...ku yang mengikuti mereka padahal aku tidak pernah mendengarmu mengucapkan perasaan sayangmu seperti yang setiap waktu mereka ucapkan ! Harusnya hari ini tidak ada....." Ucap Jesly menggebu-gebu dengan tangis dan dengan pandangan yang berubah menjadi kebencian.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang